Jadi buat para pembenci Ahok.
Kalau ente ternyata masih punya dosa, dan ups, masih doyan bikin dosa, please, jangan nambahin akun dosa ente.
Malu dong sama diri sendiri, belum beres, hidup ente masih berantakan tapi berani menghujat orang lain.
Apalagi kalau ente sendiri masih doyan bikin dosa, mulai dari soal korupsi waktu kerja kantor, korupsi pakai fasilitas kantor untuk urusan pribadi, korupsi pakai wifi kantor untuk chatting mantan pacar, atau yang lebih parah, anda korupsi uang kantor, masih patgulipat bikin proyek fiktif, masih suka mark-up apa saja supaya ada uang lebih. Atau anda masih doyan disuap, bahkan jadi yang menyuap demi dapat proyek?
Atau dosa secara pribadi, ente masih suka berbicara kotor, masih doyan bikin hoax, masih suka fitnah orang lain --dalam konteks ini, fitnah Pak Ahok.
Atau dalam berhubungan dengan manusia lain, ente sudah punya istri (istri) tapi masih suka melirik wanita lain.
Ente masih doyan ke tempat prostitusi, atau punya simpenan perempuan. Masih suka chatting cabul, minta gambar porno, ah, kenapa jadi inget seseorang yang kabur ke Arab ya?
Nah kalau ternyata kelakukan kita masih begitu juga, mengutip khotbah Pendeta saya, kalau kelakuan lu begitu, jangankan Tuhan, setan aja jijik sama elu. "Setan bilang, gw aja setan, nggak sebejat elu" hmmm
So, mari kita doakan agar Ahok dan Vero bisa menyelesaikan masalahnya. Kita doakan anak-anak mereka kuat dan sabar menghadapi begitu banyak pukulan hidup. Kita doakan kita semua bisa belajar dan mendapat hikmah dari peristiwa ini.
Saya pribadi cuma bisa mengatakan, agar siapapun, apalagi para haters Ahok hati-hati ente kuwalat, jika masih mencoba-coba mengail di air keruh.
#Gusti ora sare