Sekitar pukul 16an, Pak Jokowi sudah mendatangi Tribun IJKL, tetapi belum mampir ke Tribun EFGH. Melihat betapa gembiranya undangan di tribun sebelah, maka undangan di Tribun EFGH tidak sabar.
Demi bisa selfie, ada puluhan emak-emak undangan tribun EFGH bersitegang dengan Paspampres, Dari nada do rendah sampai nada do tinggi argumentasi untuk bisa sedekat mungkin dengan Jokowi.
Kebayang kan. Emak-emak dengan kebaya dan kain wiron lengkap sanggul dan sendal berhak 5 cm, bersedia berjejal jejal demi sedekat mungkin ke batas undangan.
Ada juga satu ibu berseragam "menwa" ikut merangsek ke depan. Kebetulan di sebelah sang ibu, yang ikut berjejal ada remaja putri usia 18 tahun dan ia Menwa beneran, maksudnya masih jadi mahasiswa, masih Resimen Mahasiswa.
Si remaja putri yang Menwa ini berpakaian adat, bukan seragam Menwa karena ia datang menemani Sang Ibunda  yang diundang sebagai utusan PGRI, Persatuan Guru Republik Indonesia.
Dan sambil berjejal menunggu Jokowi lewat, sempat ada diskusi
- Maaf, Ibu berseragam Menwa Jayakarta?
- Iya, memangnya kenapa? balas  si ibu kurang bersahabat
Mendapat jawaban sengit, si Menwa jadi sebel, Â dalam hati ia bertanya (sudah tua kok masih jadi resimen mahasiswa) Â - Hm, ibu mahasiswa di universitas mana?
- Si ibu dengan sigap menjawab, saya alumni menwa Jayakarta.
Dalam hati, si Menwa jadi bingung, sudah alumni masih dapat undangan ke Istana? Karenaundangan ke Istana ditujukan untuk Lembaga Resimen Mahasiswa Jayakarta. Jadi yang diundang semestinya adalah Menwa, yang masih menwa.Ngapain malah alumni yang memanfaatkan undangan itu? Hadeeeuh.
Di ujung sana, ada percakapan antara seorang ibu yang ikut berjejal bersama anaknya yang masih 5 tahunan. Ketika ditegur, jangan bawa anaknya berjejal, mending di tempat duduk aja, Â si ibu malah ngeyel. Tidak bisa saya tinggal, nggak ada yang jaga.
Mendengar percakapan itu, ada ibu lain yang menyeletuk. Kalau tidak ada yang jaga, titip ke Paspamres aja, pasti aman terkendali. Mendengar guyonan itu, Paspamres  yang berkecemete hitam, cuma bisa senyum masam.
Paspamres mesti ekstra kerja keras untuk menghadapi animo masyarakat berfoto atau bersalaman dengan Presidennya. Bahkan Paspamres sampai bikin pagar hidup supaya emak-emak tidak bisa menyelusup mendekati Jokowi.
Sempat terjadi, 20 menit adu urat leher antara emak-emak dengan Paspampres, Dan akhirnya perdebatan langsung berhenti karena Jokowi sudah harus naik panggung dan tidak sempat menghampiri emak-emak yang berjejal di depan Tribun E.