Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Fitsa Hats" = Pizza Hut ala Novel (yang Ngaku Habib)

4 Januari 2017   11:34 Diperbarui: 4 Januari 2017   11:50 5443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dari twitter @Fitsa_Hats

Kompasianer yang kenal sama orang efpeih bernama  Novel Bakmumin ayo ngacung !!!  Coba bantu untuk menjelaskan,  si Novel ini beneran lulus SD SMP dan SMA bahkan sarjana ? 

Mengapa mesti ditanya, karena mungkin dia  punya masalah  dengan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris  Atau saya jadi curiga nih,  jangan-jangan si Novel punya masalah dengan ingatannya,  mungkin juga lupa ingatan. Heeee.  Mosok tiga tahun lebih kerja jadi kacung ups maaf saya  ralat, jadi office boy  atau mungkin klerk di restoran Amerika Pizza Hut, kok bisa lupa dan mengganti nama restoran menjadi Fitsa Hats.   

dari twitter @kurawa
dari twitter @kurawa
Ketululan (maaf)  yang memancing tawa ini terjadi saat Sidang Ahok 3 Januari 2016.  

Dalam biodata sebagai saksi dari Jaksa, si Novel selama  tiga tahun lebih mencari nafkah dari restoran makanan Barat   (yang rajin dia maki-maki) menulis tempat kerjanya Pizza Hut sebagai Fitsa Hats. Huaauuahahahahahah

Jadi inga-inga, apabila Novel dan FPI berkoar-koar anti Barat, semoga ia masih ingat pernah tiga tahun diumpanin makan di restoran cepat saji milik "Kafir". 

Habib Palsu? 

Entah gimane ceritenye si novel jadi habib, nggak penting juga deh. Namanya orang cari makan, ya bisa-bisa aja ngaku habib supaya siapa tahu bisa dapat mobil mewah kayak junjungannya yang berisiq bingit

Tapi buat yang kepo, saya beberin dikit nih, kutipan dari http://www.kompasmetro.net/2016/11/habib-zen-umar-bin-smith-novel-bamukmin-bukan-habib.html

Pada tahun 2014, Organisasi pencatat keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Rabithah Alawiyah, telah menegaskan bahwa Novel Bamukmin bukan merupakan keturunan Rasulullah (sayyid). Artinya, Novel bukan habib yang secara bahasa artinya keturunan Rasul yang dicintai.

Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah, Sayyid Zen Umar bin Smith, mengatakan, Bamukmin merupakan salah satu suku yang memang berasal dari Yaman atau Hadramaut. Tetapi tidak mempunyai silsilah atau garis keturunan dari Rasulullah.

Novel Bamukmin itu bukan sayyid apalagi habib” katanya saat dilansir ROL, Sabtu, (11/10/14). 

Advokat kok gitu sih ?

Buat  teman temin saya yang fans berat efpeih  jangan nggak ngamuk dulu ya. Saya coba menulis berimbang dengan mencari sisi positif si Novel. 

Lulus SD 05 Pagi Karet Tengsin tahun 1985, SMP PGRI 17 Petamburan lulus 1988 dan Politeknik D3 Trisula Rawa Bunga lulus tahun 1995. 

Novel kerja selama sekitar tiga tahun sebagai office boy di Restoran Amerika Pizza Hut. Keluar dari Pizza Hut, Novel bekerja di PT Multi Laras Harapan Abadi yang bergerak di bidang jasa pengiriman ekspor dan impor, sampai tahun 2006. Namun pekerjaan itu tidak mengubah nasib Novel Bamukmin, akhirnya ia ambil jalan pintas, mengaku sebagai habib dan bergabung dengan FPI sejak tahun 2006.

Novel Chaidir Hasan Bamukmin yang lahir di Jakarta, 15 Desember 1972, sesuai alamat KTPnya Jl Pejaten Barat II/32 RT 015/008 Pejaten Barat Pasar Minggu Jakarta Selatan. 

Bergabung dengan efpeih membuat Novel mampu kuliah, bahkan katanya ia sarjana. Dan jangan lupa, novel adalah advokat di lembaga Advokat Cinta Tanah Air ACTA.   Novel ini konon lulus kuliah di bidang hukum Islam. 

Pertanyaannya, kalau si novel ini  advokat profesional yang cerdas, seyogyanya dia menyimpan semua berkas penting, termasuk sms dari warga Pulau Seribu. 

Dalam keterangan Pak Ahok seusai sidang 3 Januari 2017 begini: 

"Habib Novel mengatakan, sorenya 27 September (setelah Pidato Ahok di Pulau Seribu) itu banyak telepon dari Kepulauan Seribu menelepon beliau, mengatakan saya menista, menodai agama."

Ketika dikonfrontir, siapa saja warga Pulau Seribu yang menelepon atau sms, Novel yang katanya advokat,  bilang sudah dihapus sms dan teleponnya

What ??? Si Novel menghapus bukti penting yang akan memperkuat kesaksiannya sendiri. Hadeeeh. 

Karena ganjil dan mengherankan,  maka  Pak Ahok (dan harusnya para Hakim pengadilan) wajib  meminta polisi mengusut kesaksian Novel. Ahok minta Polisi langsung ke provider untuk mendapatkan nomor mana dan dari siapa saja yang menelepon ke No HP si Novel : 08138016xx69. Semoga beneran ada orang Pulau Seribu yang menelepon si Novel. Kalau ternyata tidak terbukti, bisa jadi  si Novel ini memang jagoan ngibul.

Penduduk Pulau Seribu Kurang Beriman

Terakhir yang saya mau sorot dari ocehan Novel di Sidang Ahok adalah ia menghina  anak bangsa, sesama warga Indonesia, khususnya umat Muslim di Pulau Seribu.

Novel termasuk salah satu orang pertama yang ngotot yang melaporkan Ahok dengan  mengatasnamakan 'Umat Islam Seluruh Indonesia'.  Dalam sidang 3 Januari 2017 itu  terjadi percakapan antara Pak Ahok dan si Novel.

Ahok : Ini tertulis laporan tersebut atas kehendak umat Islam seluruh Indonesia. 

Ahok : Lalu kita tanya, orang Kepulauan Seribu umat Islam Indonesia, bukan? 

Novel : Iya, tapi (penduduk Kepulauan  Seribu) kurang beriman   

Novel : Ini (Penduduk Kepulauan  Seribu) beda Islam-nya

Ruarrr biasa nih si Novel kok berani sekali menista,   "Penduduk Kepulauan Seribu kurang beriman, Penduduk Kepulauan Seribu beda Islam-nya."

 Akhirnya saya pengen mengutip "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat"  ".. Ampunilah mereka ya Bapa, karena mereka tidak tahu apa yang mereka ucapkan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun