Posting WA dari teman saya, Rudi bikin saya ketawa. Bahwa entah bagaimana idenya, ternyata Ahok memang "berjodoh" dengan angka 212.
Jika hurup A-Z itu dijadikan angka , berarti 1-26 .
BASUKI TJAHAYA PURNAMA ...
Mari kita tambahkan ...
Basuki ( 2+1+19+21+11+9 ) = 63
Tjahaya ( 20+10+1+8+1+25+1 ) = 66
Purnama ( 16+21+17+14+1+13+1 ) = 83
Spektakuler, total keseluruhan nama BASUKI TJAHAYA PURNAMA = 212 .
Hari ini  demo 212 .
Hanya kebetulan saja apa ada yang atur  ✌✌
Sadar atau Tidak, Â Ahok menjadi "tema" doa jutaan orangÂ
Sadar atau tidak, ikhlas atau nggak, hari ini, Â 212 atau 2 Desember 2016 Ahok didoakan berjuta-juta orang dengan berbagai tema, Â cara dan agama. Â
Tempat dan cara berdoanya bisa berbeda.  Mungkin 250 juta bangsa Indonesia yang terdiri dari umat beragama  Kristen, Katholik, HIndu, Budha, Islam dan Kong Hu Cu memilih berdoa di tempat masing-masing dengan sesuai dengan imannya. Dan nggak masalah juga kalau ada  orang yang memilih berdoa bersama-sama di Monas, Jakarta. It is up to you. Yang penting niatnya berdoa.Â
Dan dalam ajaran agama dan budi pekerti, Â berdoa adalah meminta hal-hal baik bagi orang lain dan bagi diri sendiri. Mosok Tuhan yang Maha Kasih dan Maha Kudus itu bersedia mengabulkan doa penuh nafsu bejat dan amarah seperti doa untuk memenjarakan orang, memfitnah orang lain, bahkan membunuh orang lain.Â
Lagipula ini yang saya masih terheran-heran, kok masih ada manusia yang mikir bisa membela Tuhan ya?  Mohon pencerahannya.  Kok  ada orang biasa yang merasa lebih kuat, lebih hebat, dan lebih berkuasa dari Tuhan sehingga  sanggup memproklamirkan sebagai orang yang  membela Tuhan, membela agama.  Yang masuk akal dan sesuai logika berpikir, kita ciptaan Tuhan.  Jadi, Tuhan yang Maha Kuasa  yang membela kita, Tuhan yang membela manusia, yang menolong kita kalau dizolimi, difitnah, dicacimaki.
Ngintip Kegiatan Pak Ahok hari ini 212
Ok deh kembali ke urusan 212. Ternyata Ahok memilih berdoa bersama keluarganya. Buat yang belum tahu, Pak Ahok biasanya bangun sekitar pukul 4 pagi. Ritual berikutnya adalah Kontemplasi, Â berdoa dan membaca Firman Tuhan, yang ia aminkan sebagai pelita, sebagai petunjuk menjalani hari ini. Itu mungkin rahasia mengapa Ahok selalu berani berkata benar dan jujur.
Lalu di hari "istimewa" ini, apa kegiatan Pak Ahok? Â
Dari info ahok.org dikabarkan kalau Pak Ahok memilih di rumah saja. Kok sama dengan saya dan jutaan warga Jakarta lainnya, memilih di rumah saja. Bukan apa-apa, Jakarta tanpa demo, sudah macet cet cet.  Apalagi kalau pakai acara demo, males deh kemana-mana. Walaupun ada ruginya juga, gara-gara males kena macet, saya menunda  meeting besar dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Â
Nah, kembali ke  Pak Ahok.  Mumpung di rumah, ternyata Pak Ahok tetap produktif dan kreatif. Dari WA yang dibacakan Tim Kampanye Ahok Djarot di Rumah Lembang, Pak Ahok menulis begini, “Selamat pagi semuanya. Terima kasih atas perhatian dan dukungannya. Dan kedatangan di Lembang. Saya mohon maaf tidak bisa tiba disana karena kondisi lalulintas yang tidak memungkinkan untuk ke Lembang tepat waktu. Saya pergunakan waktu yang ada di rumah untuk menandatangani buku-buku yang mau dijual oleh relawan untuk keperluan kampanye patungan dengan rakyat. Harap maklum dan Terima kasih."
Terima kasih  kembali Pak Ahok. Doa kami menyertaimu selalu. Doa orang benar, jika didoakan dengan yakin, besar kuasanya. Amen.
Buat yang ingin tahu, hingga hari ke 15 ini,  kegiatan Kampanye Rakyat di Rumah Lembang dari  tim penggalangan dana kampanye patungan mengumpulkan Rp 659.625.888,- Rumah Jl Lembang Menteng Jakarta, yang dibuka sejak tanggal 16 November 2016 dan sudah dihadiri oleh 12.000an warga Jakarta dan sekitarnya.
kredit foto : WA grupÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H