Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kotak Hitam Sylviana Murni

19 November 2016   08:58 Diperbarui: 12 Januari 2017   21:24 12937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun dari realita dan fakta betapa banyaknya korupsi  pejabat Pemprov DKI, bukan tanpa alasan kalau kita mengendus  SM akan lebih berpeluang besar memainkan APBD DKI Jakarta bersama DPRD termasuk si  Haji Lulung.  Apalagi kalau skenario Cikeas jalan,  Agus akan didongkrak jadi RI 1 dan SM akan jadi DKI 1. Makin leluasa Pejabat Pemprov DKI berdansa korupsi dengan DPRD DKI, seperti puluhan tahun terjadi terutama di jaman Foke dan Sutiyoso.

Atau saya coba berprasangka baik, SM tidak akan korupsi sepeserpun. Namun, saya kok ragu kalau SM sanggup, KATAKAN TIDAK PADA KORUPSI (ingat loh, itu semboyan Partai Demokrat yang dukung SM jadi calon Wagub DKI heheheh).  Kenyataan selama ini Orang (partai) Demokrat membuktikan,  KATAKAN TIDAK, PADAHAL KORUPSI.

Duh amit-amit, jangan sampai Tuhan ijinkan. Persekongkolan jahat dan kong kali kong Pejabat Pemprov dengan oknum DPRD untuk mengkorupsi  APBD seperti jaman Foke dan sebelumnya terulang lagi. Dan kita sebagai warga Jakarta hanya cuma bisa meratap, mengapa memiih pemimpin yang salah. Terpesona dengan kampanye penuh janji sorga. 

Makanya,  kalau sudah tahu langit mendung awan hitam, peringatan petir dimana-mana, maka hujan akan segera turun. Kalau sudah tahu, oknum calon pemimpin adalah berpotensi menjadi bagian dari korupsi berjamaah APBD, peringatan sudah diungkapkan,  maka jangan diberi kepercayaan lagi. JANGAN !!! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun