Promosi Tim Kemenangan Cagub dan Cawagub Agus-Sylvi membuat kepo. Apa iya, segitu “bersih” nya, segitu “hebring” seorang Sylviana Murni alias SM?
Berita terakhir, 11 November 2016, SM bertegang urat karena dilarang Petugas Bawaslu berkampanye di area rumah ibadah. Kejadian berlangsung di pengajian ibu-ibu di Kelapa Gading. SM juga sempat mengeluarkan pernyataan, ia marah yang santun. Komentar itu langsung mengingatkan aku pada si Sanusi, anggota DPRD yang santun tetapi korupsi (dan sudah jadi pesakitan KPK).
Selanjutnya diberitakan bahwa SM terbukti juga memanfaatkan posisinya sebagai Ketua Kwarda Pramuka untuk memobilisasi massa, yakni anak-anak Pramukasaat Car Free Day 2 Oktober 2016
Sementara beberapa hari sebelumnya, saat kampanye ke Pasar Poncol Jakarta, SM yang sudah mengundurkan diri sebagai pejabat Pemprov DKI, secara ekspresif di depan wartawan, langsung menelepon Kadis Tata Air dan Kadis Kebersihan untuk membereskan Pasar Poncol. SM “memerintahkan” Kadis Kebersihan membuat bak sampah dan Kadis Tata Air mengeruk saluran air.
Caption foto yang saya peroleh dari sosmed berbunyi : Kelewat batas, SM menyuruh Pejabat Pemprov. Seolah Dia Gubernur.
Kabarnya kejadian itu juga membuat marah PLT Gubernur DKI Soni Sumarsono.
Karier Mulus SM
Jejak karier istri pengusaha bernama Gde Sardjana dimulai dari Staf Penatar BP-7 DKI 1985-1987. Staf Biro Pembinaan Mental (Bintal) DKI 1987-1989. Kepala Sub Bagian Pendidikan Luar Sekolah Biro Bintal DKI 1989-1991. Kepala Sub Bagian Seni Budaya Biro Bintal DKI 1991-1995. Kepala Bagian Kebudayaan Biro Bintal DKI 1995-1997. Kepala Biro Bina Sosial DKI 1999-2001. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DKCS) DKI 2001-2004. Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI 2004-2008. Di masa Gubernur Fauzi Bowo, SM dipilih menjadi Walikota Jakarta Pusat 2008-2012.