Mengapa harus andal? Â karena bukan rahasia, keluhan para startup company adalah kualitas abal-abal dari lulusan lembaga pendidikan, SMK dan Universitas bidang Teknologi Indonesia. Jadi materi pelajaran programming atau biasa disebut coding, tidak memenuhi standar pekerjaan saat ini.
Lulusan IT Indonesia abal-abal?
Bukan untuk digenalisir, tetapi setelah melihat secara keseluruhan benang kusut pendidikan (IT) di Indonesia, maka bisa dimaklumi, mengapa kualitas programmer Indonesia kebanyakan kualitasnya di bawah standar perusahaan. Keluhan betapa miskinnya pengetahuan dan pengalaman lulusan IT universitas dan perguruan tinggi komputer di Indonesia makin keras diteriakkan oleh perusahaan teknologi Indonesia.
Dalam acara Inspirational Talk Selasa 19 Juli 2016 kemarin, di hadapan siswa yang masuk 200 peraih nilai UN SMP Terbaik, Menkoinfo Rudiantara secara terbuka menyatakan, karena kurangnya programmer Indonesia, maka perusahaan IT dan startup "terpaksa" mengimpor programmer asing, dan kebanyakan dari India. Apakah Â
Minimal ada 3 dari begitu banyak persoalan --yang dari dulu  belum  juga tuntas  diselesaikan para stake holder bidang pendidikan Indonesia.
Pertama kualitas pengajarnya hanya standar guru yang miskin pengalaman di dunia kerja, bukan praktisi.  Sebenarnya kalau rajin, meng-upgrade diri, para guru bisa mengikuti  perkembangan IT yang begitu cepat. Namun, dengan berbagai alasan, kurang waktu, kurang sarana, kurang duit, mengharapkan pelatihan gratis dsb, maka guru guru kita kebanyakan hanya mengulang-ulang ilmu semasa  kuliahnya 5, 10, atau 20 tahun lalu.
Kedua, materi kurikulum SMK, SMA, bahkan Universitas yang tidak banyak mendukung keahlian coding. Atau lebih jelasnya, jarang sekali siswa mendapat pelatihan praktis dan tajam untuk memperdalam keahlian coding ini.
Ketiga, tidak punya networking. Padahal saat ini, sebagaimana di seluruh dunia, termasuk di bidang IT yang pusatnya SIlicon Valley sangat mendukung networking dengan konsep co-working space.Â
Co-working space memberi ruang net-working sesama para programmer sehingga memberi inspirasi dan stimulus kepada semua stakeholder termasuk para siswa ini. Co-working space bisa mendukung anggotanya saling berbagi ilmu dan pengalaman sehingga mereka sama-sama  siap menghadapi perkembangan IT yang sangat cepat.
Masih Bisa Daftar lohÂ
Karena itu peluang yang ditawarkan Menkominfo bersama Coding Smart School adalah peluang emas bagi siswa usia 15 - 18 tahun untuk menempuh jalur cepat dan tepat menjadi programmer Andal Indonesia.Â
Jangan lupa, tersedia beasiswa dari Menteri Rudiantara untuk mereka yang lolos seleksi.  ini kesempatan langka, karena kita semua tahu dong, betapa mahalnya belajar programming yang intensif dan berkualitas. Dan ini adalah sekolah dengan program 3 tahun. Jadi  bukan kursus, bukan les, bukan bimbel.Â
Yang berminat dan memenuhi syarat masuk Coding Smart School, silakan hubungi  atau mampir ke website Coding Smart School di codingsmartschool.github,io segera, karena pembukaan kelas SMA Coding Smart School akan mulai tahun 2016 ini langsung.