Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Titip Rindu buat Jokowi di HUT ke-55

21 Juni 2016   09:13 Diperbarui: 21 Juni 2016   09:28 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(lihat posisi anak yang memegang tangan Pak Jokowi)

Selamat ulang tahun Bapak Joko Widodo, hari ini.

Walau mungkin Pak Jokowi tidak ingat dengan saya, tetapi saya akan selalu bahagia mengingat pertemuan langsung tiga kali dengan Pak Jokowi

Pertama,

Saat Pak Jokowi bukan "siapa-siapa". 

Di area Tanah Abang dengan berbaju kotak-kotak, saya nggak sengaja datang melihat kerumunan orang di satu ruangan tak terpakai di mall Thamrin City.  Sebagai informasi, saya akrab dengan ruangan itu, karena sampai sebulan sebelumnya digunakan sebagai tempat ibadah sementara Gereja GBI Glow. (Setelah itu sampai sekarang, GBI Glow beribadah dengan nyaman di Apartment Thamrin Residence, persis di sebelah Mall Thamrin City)

Saat itu saya sedang bersama anak saya belanja pakaian. Lalu melintas di ruangan lantai 4 dan kepo. Pas acara selesai dan giliran salam-salaman dengan pasangan Joko Widodo dan Ahok.  Anak saya, Andre Christoga entah mengapa ngotot ingin masuk ke dalam dan akhirnya bisa ketemu dengan Pak Jokowi, berfoto, dan digendong pulak.  Mengapa Pak Jokowi sampai menggendong Andre, biarlah itu jadi rahasia kami saja, ehemmm)

Jujur deh, saya masih bingung, mosok sih, lelaki biasa saja, kurus, muka ndeso, dan gaya kikuk-nya terkadang muncul, digadang-gadang menjadi Gubernur DKI Jakarta.  Jakarta loh, kota metropolitan, mosok dipercaya diurus seorang Jokowi yang cuma lulusan fakultas kehutanan Universitas Gajah Mada Jogja, pada kemana alumni Universitas Indonesia yang mentereng itu? Mosok para Doktor Ekonomi, Doktor Ilmu Politik luar negeri kalah dengan seorang sarjana doang?

  • Boleh saja Pak Jokowi punya pengalaman sebagai bisnisman furniture, tapi kan banyak bisnisman yang lebih hebat. 
  • Boleh saja Pak Jokowi pengalaman sebagai Walikota Solo, hadeeh Solo itu mah nggak ada apa-apanya dibanding Jakarta, 
  • Boleh saja Pak Jokowi didukung partai besar, PDIP, tapi jujur aja, setelah menang pemilu tahun 2000, yang jadi presiden bukan Ketua PDIP toh?

Lalu Kehendak Tuhan terjadi, Pak Jokowi beneran terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta bersama Pak Ahok yang sekarang jadi Gubernur DKI Jakarta.

Kedua,

Saat Pak Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta

Sebenernya tidak langsung saya bertemu dengan Pak Jokowi, cuma papasan saja di Balai Kota. Saat itu saya sedang ribet mengurus berbagai ijin operasional untuk MercySmart Homeschooling. Karena urusan ini mesti diketahui Gubernur dan Wakil Gubernur, maka pihak protokol waktu itu menyarankan saya mengirimkan surat tembusan langsung ke bagian administrasi Gubernur dan bagian administrasi Wakil Gubernur.

Kalau boleh terus terang, ini pendapat saya pribadi ya. Sempet bingung dan heran, karena ternyata Staf dan Ruang Kantor Tim Wakil Gubernur jauh lebih keren daripada Tim Gubernur.  Ruangan staf Wakil Gubenur (Pak Ahok, saat itu)  bersih, harum, dan penampilan stafnya kereeeen, berjas dan ber-blaser,  Sementara Ruangan Staf Gubernur walaupun bersih, tetapi nggak harum, dan penampilan stafnya, sorry to say, kalah bonafide dan kalah gesit dibanding Staf Wakil Gubernur. 

Secara bercanda, temen yang bareng saya datang, berkomentar,  staf Jokowi ya penampilannya seperti Pak Jokowi, ndeso, klemer-klemer, alon-alon asal kelakon. Jangan-jangan memang staf Pak Jokowi langsung diimpor dari Solo ke Balai Kota Jakarta  yak. 

Walau begitu, keramahan staf Pak Jokowi memang sangat terasa. Santun dan penuh kehati-hatian dalam menerima berkas dari kami. Nah kebetulan saat saya masuk ke ruangan administrasi, sempat papasan dengan Pak Jokowi yang sudah mengenakan baju seragam Pemda DKI. Tetep kurus, tapi penampilannya sudah kelihatan lebih mantap. 

Ketiga,

Saat jadi undangan Kompasianer makan siang dengan Pak Jokowi di Istana

jokowi-3-5768a25cab9273d3038b4587.jpg
jokowi-3-5768a25cab9273d3038b4587.jpg
Nah kalau peristiwa ini lumayan langka. Gimana nggak langka, kita ini bukan siapa-siapa tetapi bisa ngobrol sambil makanan dengan Pak Presiden RI. Moment cuma 4 menitan di seputaran meja makan sampai sekarang melekat di benak saya. Demikian juga moment foto bareng permeja dengan Presiden RI ke-7 itu.
  • Bagaimana Pak Jokowi ternyata masih seperti pertama bertemu, maksudnya  masih kurus, ternyata memang makannya sedikit banget.
  • Bagaimana Pak Jokowi masih sederhana dan tidak lebay dalam menanggapi respon tiap-tiap orang.
  • Bagaimana Pak Jokowi menjadi serba salah karena diserbu Kompasianer untuk tanda tangan dan berfotoria
  • dan Bagaimana Pak Jokowi menitipkan rasa tanggungjawab sebagai bagian Indonesia untuk terus membangun Indonesia sesuai kapasitas kita pribadi.
  • Oya Pak Jokowi,  saya "terbakar" mendengar motivasi langsung di istana, sekarang saya dan belasan anak muda Indonesia -- yang sudah dikenal dunia sebagai developer top Indonesia, dibantu Pak Menkoinfo, sebentar lagi launching Coding Smart School,  terobosan pendidikan  level SMA dengan fokus mencetak developer dan startup teknologi. (informasi lebih lengkap klik  codingsmartschool.github.io) 

Keempat

Kalau pertemuan ke-4 ini masih mimpi.  Karena sampai sekarang saya masih menyimpan janji Presiden Jokowi untuk mengajak dua Kompasianer dalam setiap kunjungan kerjanya. ( Saat mendengar Janji Jokowi, seratus Kompasianer yang hadir langsung berseri-seri karena sambil ngarep, giliran gw kapan yaw)

Tapi hampir 9 bulan berlalu dari Janji Jokowi,  ternyata cuma 1 orang Kompasianer yang sempat diajak liputan (1 lagi admin Kompasiana).  Gimana dengan 99 Kompasianer lainnya? 

Padahal saya sudah mempersiapkan diri untuk ikut Kunker Pak Jokowi loh, itu tas koper baru masih jadi saksi betapa semangatnya saya mengingat janji Pak Jokowi.  Oya supaya Tim Istana nggak terlalu riskan, sebelum jadi emak-emak, saya punya pengalaman menjadi wartawan (beneran) selama 10 tahun lebih, jadi bukan newbie dalam urusan liputan kunjungan kenegaraan (#promosidiri.com)

Hmmm, segitu dulu ya, sedikit memori dengan Presiden Joko Widodo, yang hari ini ulang tahun ke-55

  • Semoga Tuhan selalu melindungi Pak Jokowi dan keluarga, dari ujung rambut sampai ujung kaki.
  • Semoga Tuhan menjaga tiap langkah Pak Jokowi sebagai presiden termasuk mengatur para menteri dan petinggi negara yang masih sering ngeyel dan cari-cari kesempatan membengkokan kebijakan Presiden 
  • Semoga Tuhan mengatur ide dan pemikiran Pak Jokowi terutama menghadapi oknum-oknum koruptor, oknum-oknum islam garis keras, oknum-oknum yang ingin memecah-belah Indonesia.
  • Semoga Tuhan mengijinkan Pak Jokowi menjadi pemimpin yang dihargai di dunia internasional, bahwa Indonesia akan menjadi negara yang mampu menyuarakan kebaikan bagi semua orang.

gambar: presidenri.go.id
gambar: presidenri.go.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun