Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan Mayday 2016 ala Kemdikbud Senayan

2 Mei 2016   22:56 Diperbarui: 2 Mei 2016   23:07 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dapat Doorprize di acara Mayday 2016 ala Kemdikbud

Jika puluhan ribu buruh mendatangi GBK Senayan merayakan Mayday 1 Mei 2016 di GBK, maka Para Petinggi dan Staf Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, --yang kantornya berseberangan jalan-- tidak mau kalah.

Di saat puluhan bus berisi ribuan buruh menyerbu GBK Senayan, maka ratusan warga penikmat Care Free Day Jl Sudirman Senayan Jakarta menyerbu panggung Harmoni Bersama Masyarakat (HBM) yang digelar Dirjen Kebudayaan Kemdikbud.

Terus terang, pilihan waktu dan tempat panitia Kemdikbud ini agak gelo karena hampir bersamaan dengan waktu dan tempat demo ratusan ribu buruh.

Jadi tidak heran kalau banyak undangan yang mikir belasan kali untuk hadir. Contoh nyata, staf Dirjen Kebudayaan Kemdikbud, temen saya, mbak Tita sejak seminggu lalu sudah rajin woro-woro alias whatsapp an  ke semua teman alumni Labschool Rawamangun. Ternyata yang nekad datang cuma tiga orang. Jadi jika dihitung, cuma sekitar 3% yang hadir dari 100 orang. Padahal mbak Tita telah berkali-kali berupaya meyakinkan puluhan temannya kalau Panitia  sudah memikirkan faktor keamanan, sekalipun bertetangga dengan tempat demo ribuan buruh.

Aksi Panggung Petinggi Kemdikbud

Apakah acara HBM besutan Kemdikbud sepi pengunjung?

Ternyata skenario Panitia HBM Kemdikbud berjalan lancar jaya. Panggung HBM tetap dikerubutin pengunjung. Kebetulan saya termasuk 1 dari 3 teman mbak Tita tadi, yang nekad datang. Walaupun harus menempuh jalan tol dari Utara Jakarta, mengitari kompleks GBK Senayan bersama puluhan bis buruh, dan sempet kebingungan mencari tempat parkir mobil, tetapi akhirnya sampai juga di panggung HBM.

Sampai di panggung yang berlokasi di depan Plasa FX Senayan, sudah ratusan masyarakat mengerubungi panggung. Saya melihat ada puluhan anak berkaos SDN dari Depok Jawa Barat dan siswa MercySmart Homeschooling Jakarta.

Jika demo buruh menghadirkan para petingginya, maka “demo” di Kemdikbud juga tidak kalah. Menteri Anies Baswedan, Dirjen PAUDNI Harris Iskandar, Dirjen Pendidikan Menengah Hamid Muhammad, sampai Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid semua hadir berseragam kaos Kemdikbud dan berkali-kali naik panggung.

HBM merupakan acara persembahan Direktorat Sejarah Dirjen Kebudayaan. Jadi nggak heran kalau, selain panggung hiburan yang meriah, dibuka stand Museum, yang memberikan buku gratis.  Sayangnya pas giliran saya, eh jatah buku gratisnya sudah habis.

Walau tidak kebagian buku dari Museum, saya tetap gembira menikmati HBM. Bersama puluhan pengunjung, saya sempat bermain angklung bersama Pak Menteri dan Para Dirjen Kemdikbud. Orkestra angklung dadakan itu, lumayan seru karena lagu yang dimainkan update semua. Lagu Sunda sampai lagu Bunda dan Indonesia Pusaka berhasil diangklungkan di HBM.

Selesai main angklung,  masyarakat disuguhi berbagai kuis dengan host para Petinggi Kemdikbud tadi. Pak Menteri dan Para Dirjen Kemdikbud. Saya sempat menyaksikan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menjadi host yang  kerepotan dengan pertanyaa asal dari Pahlawan Nasional. Hilmar yang kesengsem, tidak lupa menanyakan pahlawan dari Bali yang bisa mudah ditebak.  Dan terpilih 5 pemenang yang tersenyum gembira karena langsung disodori hadiah.

Kejutan HBM

HBM juga menghadirkan kejutan, yang out of the box, acara Adu Panco. Apa hubungannya ya Kemdikbud dengan adu panco?  Tidak tanggung-tanggung, panitia menghadirkan juara panco tingkat Asean, yang bentuk ototnya menggelembung di sana sini, rrruarr biasa.

Acara yang mengundang senyum Dirjen Kebudayaan itu memang seru. Belasan lelaki termasuk dua ajudan Pak Dirjen Kebudayaan mencoba peruntungan untuk menang melawan Sang Juara Asean itu. Namun semuanya kalah telak.

Berhubung semua peserta lelaki kalah, maka panitia mengundang peserta perempuan. Ternyata yang berani naik ke panggung hanya satu ibu berperawakan kecil mungil tetapi nyalinya besar. Dan yap, emansipasi terbukti. Ibu yang ternyata guru olahraga berhasil menang adu panco melawan si Juara berbody super macho itu.

HBM dari Dirjen Kebudayaan Kemdikbud bagi masyarakat penikmat Car Free Day 1 Mei 2016, menurut saya sangat menghibur dan juga mendidik. Masyarakat diajak bermain sambil belajar. Yang beruntung bisa dapat buku dari Kemdikbud dan Museum.  Yang lebih beruntung lagi bisa bawa pulang bingkisan hingga peralatan elektronik.

Jadi inilah Mayday 2016 di Senayan yang asyik dan bermanfaat. Termasuk buat belasan ibu, belasan remaja, anak saya  Andre yang bisa kenal dan foto selfie dengan Pak Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, icon baru di Kemdikbud RI. Ditunggu ya acara Car Free Day ala Kemdikbud berikutnya ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun