Pertanyaannya gimana agar warga bisa hidup layak di Jakarta, itu  tergantung cara berpikir dan lingkungannya. Rumusnya sama aja sejak jaman purbakala, cepat beradaptasi.
Kenapa merasa terpinggirkan? karena orang-orang pintar di sekelilingnya cuma bisa manas-manasin, tetapi tidak memberi solusi. Coba dong, kalau anda sempat berdialog dengan mereka yang merasa terpinggirkan, bagikan informasi penuh harapan.
Bahwa di luar sono, ada tuh 1.250.000 keluarga Go-Jek yang tadinya mungkin hidup melarat, lebih melarat dari pasangan tukang mikrolet dan buruh cuci. sekarang bisa menata hidup.
Mereka bersyukur karena ada solusi nyata yang membuat mereka dan keluarga lebih sejahtera. Â
Dan itu semua berawal dari pasang badannya Pak Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Â Jauh sebelum akhirnya Presiden Jokowi menyudahi perdebatan Go-Jek ini.
Dan 1.250.000 keluarga Go-Jek ini sadar bahwa kalau tahun 2017, jikalau bukan Pak Ahok yang jadi Gubernur, bisa jadi nasib mereka berubah 180 derajat lagi. Menurut beberapa tukang Go-Jek yang saya sempat ajak ngobrol, mereka ternyata ikut meyimak Pilkada DKI 2017. Â Sempat terucap dari mereka, Â kalau bakal calon gubernur DKI Jakarta yang lain, yang belakangan ini cuap-cuap dan tebar pesona ke pasar-pasar, rasanya tidak bisa dipercaya deh. Mereka cuma pinter teori, tapi apa berani memasang badan, demi membela rakyat kecil??? Â Kalau kita pilih yang sudah pasti aja, deh. Begitu ucap mereka sambil melempar senyum.Â
Ahok terbukti sudah memberi senyuman kepada sejuta lebih keluarga Go-Jek dan jutaan senyum para konsumen Go-Jek termasuk saya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H