Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Natal 4 Gereja di Jakarta, dari Star Wars Christmas, Orang Majus Hidup, sampai Khotbah Ilmiahnya

25 Desember 2015   13:55 Diperbarui: 26 Desember 2015   01:52 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Orang Majus HIDUP untuk membawa persembahan pada TUHAN YESUS"][/caption]Natal di empat Gereja Jakarta di 2015 penuh inovasi dan selalu membuat jemaat antusias menyimak. Dari kisah Star Wars CHRISTmas, Patung Hidup, sampai ilmiahnya tanggal 25 Desember menjadi berkat Natal bagi umat Kristen yang memilih Natalan di Jakarta.

Star Wars CHRISTMAS di Gereja Morning Star Indonesia

Morning Star Indonesia memulai ibadah Natal yang menurut saya penuh inovasi.  Gereja yang dimotori keluarga Frans Wowor  menghias interior auditorium Sekolah Morning Star Indonesia yang  setiap minggu menjadi tempat ibadah.  Dengan hiasan yang kereeeen, tahun ini mengambil ide Star Wars Episode VI: Return of the Jedi.

Pengkhotbah  Natal Pastor Markus Simanjuntak  mengaku sejak 2 mingguan mempersiapkan  renungan agar lebih bermakna dengan situasi dan kondisi  jemaat saat ini. Film Star Wars  yang sedang booming dipilih sebagai analogi bagaimana seorang pejuang rela habis-habisan untuk melayani  sesama manusia. Bahwa Yesus Kristus yang sesungguhnya Tuhan yang menjelma menjadi manusia, habis-habisan melayani manusia, bahkan sampai rela disalibkan untuk menebus dosa-dosa kita semua.

Maka di awal video khotbah, tulisan tema  The Perfect Life di-desain dengan tipologi huruf ala Star Wars. Membuat jemaat langsung antusias menyimak pesan Natal 2015. Yang saya ingat dan berkesan, Pastor Markus menyatakan, bahwa Natal adalah untuk semua orang. Orang benar, orang baik, juga orang jahat, para penipu, para koruptor, para pendosa. Melalui Natal, yang artinya TUHAN berkenan inkarnasi menjadi manusia, untuk solider kepada manusia, terutama kaum yang ditolak masyarakat.

Karena TUHAN datang sebagai hadiah untuk semua orang, yang baik dan terhormat, juga mereka yang terpinggirkan.  Sekarang terserah kepada sang manusia, apakah ingin terus hidup dalam kepahitan dan kesuraman, atau memilih menyerahkan diri kepada TUHAN YESUS, yang jelas disebut dalam Alkitab sebagai PENASEHAT AJAIB, ALLAH PERKASA, dan RAJA DAMAI.

Sebelum ibadah Natal 24 Desember 2015, Morning Star Indonesia menjamu jemaat  untuk makan malam bersama yang disebut Fellowship Dinner. Gereja yang berlokasi di segitiga emas ibukota menyajikan berbagai makanan utama Eropa bercitarasa Indonesia.  Komunitas Morning Star Indonesia kebanyakan orang Indonesia dengan dua bahasa, Indonesia dan Inggris.

Pdt Gilbert Lumoindong dan GBI Glow:  25 Desember itu ilmiah

Jemaat GBI Glow sejak dua tahun lalu, memilih merayakan malam Natal berkumpul di Jakarta Convention Center JCC.  Sekalipun digelar dua kali ibadah di JCC pukul  18 dan pukul 21, tetap kewalahan menampung jemaat yang antusias hadir. Jemaat lainnya yang kesulitan ibadah Natal di JCC beribadah di tempat GBI Glow seperti biasa.

Perayaan Natal bertema Yang Datang Yang Menyempurnakan dikemas apik ala opera kelas professional, dengan berbagai kisah Penginjilan di Indonesia. Mengambil 4 tokoh Penginjil ke Indonesia, Nommensen ke Tanah Batak, Tunggul Wulung ke Jawa Tengah, Pendeta Gaissler ke Papua, dan Penginjil Portugis Josef Kamp  ke Minahasa

Pendeta Gilbert yang baru sampai di Jakarta, setelah sekian lama menemani Sang Istri yang berobat di luar negeri,  memang dirindukan oleh ribuan jemaatnya yang selama ini menyimak khotbah dari Video Recording setiap minggu ibadah.Dalam khotbahnya yang selalu segar, Pendeta Gilbert sempat menyinggung twitnya awal Desember lalu, “Gua yang Natalan, kenapa elo yang sibuk?”  

Dalam khotbah Natalnya Pastor Gilbert menjelaskan bahwa 25 Desember dipilih sebagai tanggal kelahiran Yesus Kristus berdasarkan ayat Alkitab juga.  Bahwa Malaikat mendatangi Maria sekitar bulan Maret, dan jika dihitung Maria mengandung selama 9 bulan, maka Desember ia melahirkan.  Mengapa tanggal 25? Karena jelas ditulis dalam berbagai catatan, Yesus disunat (tradisi Yahudi) 1 Januari dan itulah hari ke-8. Maka jika dihitung mundur dari 1 Januari, maka tepat tanggal 25 Desember adalah Hari Kelahiran Yesus Kristus.

Kalaupun ada yang menyebut 25 Desember adalah hari kelahiran Dewa Matahari, maka dengan santai Pastor yang sudah  30 tahun melayani itu, menyatakan, Si Natalia Sihombing  dan ribuan orang lahir juga lahir tanggal 25 Desember.

Gereja JPCC  Mall Kota Kasablanka Kuningan Jakarta

Jakarta Praise Community Center  JPCC  adalah gereja yang dipenuhi kaum professional Jakarta, yang sering disebut kelompok dewasa muda.  Saat ini mereka menggelar ibadah  di  The Kasablanka, atrium Mall Kota Kasablanka dan di Upper Room di kawasan Wisma Nusantara Jl Thamrin.

Gereja yang awalnya didirikan para pemusik True Worshippers  banyak memilih lagu berbahasa Inggris untuk memuliakan Tuhan.  Di hari Minggu 20 Desember 2015 benar-benar kebanjiran jemaat. Sekalipun sudah disediakan 3 kali ibadah di Kokas, dan hampir seribu kursi tetapi masih ratusan jemaat datang menikmati hari Minggu Ibadah terakhir JPCC di 2015.  Dan tanpa terpaksa, ratusan jemaat yang selintas berpakaian bermerek jutaan rupiah itu, duduk lantai  di luar ruangan,  yang penting bisa menikmati kebaktian dari layar raksasa.

Pastor Jeffrey Rachmat yang melayani  sejak tahun 1999 mengingatkan jemaat untuk tetap kuat menjaga iman kepada Yesus Kristus dan setia menjalani panggilan.  Pastor Jeffrey sempat curhat  bagaimana panggilan hidupnya. Dari professional yang  hidup enak dan nyaman,  lalu mendapat panggilan melayani Tuhan sebagai fulltimer, “Dan sampai detik ini, saya tidak pernah  menyesali memilih menerima panggilan Tuhan.”

Yang sangat inovatif dari JPCC, termasuk mengejutkan saya adalah tiga diorama Natal yang diisi manusia hidup.  Kami beruntung bisa berfoto dengan ketiga diorama tersebut  karena selepas ibadah, ratusan jemaat antri berfoto diorama yang jarang-jarang ada di dunia. Adapun ketiga diorama JPCC adalah: 

  • Kelahiran Yesus yang diberitakan oleh Malaikat.
  • Kehadiran bayi  Yesus di palungan dengan Maria dan Yusuf.    
  • Kehadiran tiga orang majus dari Timur dengan membawa persembahan terbaiknya.

Pastor Jeffrey mengumumkan ibadah itu adalah ibadah terakhir JPCC di tahun 2015, dan mempersilakan jemaat untuk menghadiri ibadah Natal dan tahun Baru di gereja-gereja terdekat di tempat tinggalnya, bersama keluarga tercinta.

Natal Sederhana Gereja di Rusun Kelapa Gading

Berbeda dengan tiga gereja “papan atas” maka saya juga menikmati Natal Gereja Isa Almasih yang berlokasi di tiga ruangan yang bersambung di rusunami Gading Nias, di ujung utara Jakarta.  Dalam kesederhanaan,  jemaat GIA yang kebanyakan adalah penghuni rumah susun merayakan Kelahiran Tuhan Yesus dengan ibadah dan sedikit drama Natal.

Drama Natal yang menyuguhkan perjuangan seorang anak yang diusir dari keluarga, karena memilih mengikuti Tuhan Yesus Kristus.  Dikisahkan perjuangan sang anak selama bertahun-tahun, pahit manis. Perjuangan hidup si anak, dari menjadi tukang  jual cangtimen, alias kacang, tisu, permen,  dijauhi teman-teman, sampai ujungnya ia berhasil hidup sejahtera, sering memancing gelak tawa jemaat.

Pendeta Titus Suwignyo dan Ev Yusak yang menjadi motor penggerak GIA di Rusunami Gading Nias menyatakan dengan seratus jemaat  yang berkondisi keuangan yang pas-pas-an, mereka tetap bersemangat menghimpun para penghuni  di 10 tower untuk setia menjalani hidup yang Alkitabiah, dan menjadi berkat bagi penghuni lain yang belum mengenal Tuhan Yesus Kristus.

Saat ini di Gading Nias Residence Kelapa Gading minimal ada 6 gereja yang melayani dari berbagai aliran, termasuk dari Gereja Isa Almasih.

Merry CHRISTmas Kompasiana,

Sesungguhnya makna Natal adalah Tuhan yang Maha Kuasa menjelma menjadi manusia karena TUHAN solider dengan kesulitan manusia, tanpa dibatasi dinding agama, suku, dan ras. Natal sekali lagi adalah undangan dari TUHAN untuk makin percaya dan mematuhi perintahNya untuk hidup damai dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun