Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Efek Makan Terburu-buru Saat Jam Istirahat Sekolah (dan kantor)

14 September 2015   18:17 Diperbarui: 14 September 2015   18:41 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berapa singkat sekolah (konvensional) memberi jam istirahat bagi para murid?

Untuk siswa yang belajar sampai pukul 10 biasanya istirahat hanya 1x, untuk yang belajar sampai pukul 12 dan lewat, biasanya 2x.

Berapa lama waktu istirahat yang diberikan? Biasanya 10 menit sampai 30 menit. Kenyataannya waktu 30 menit itu biasanya kurang dari 30 menit juga dipotong waktu bersiap-siap membereskan peralatannya dulu sebelum keluar kelas.

Pertanyaan pentingnya, apakah waktu istirahat tersebut digunakan dengan baik oleh para murid, misalnya untuk makan dengan layak dan tenang?

Kalau kita mau kritis, pada umumnya anak-anak kita tidak membawa makanan dari rumah, melainkan membeli di kantin sekolah atau di jajanan lainnya. Nah proses memesan makanan dan lain-lain jelas akan mengurangi jatah waktu, karena pasti berebut dan banyak anak yang mesti dilayani. Alhasil, mungkin waktu yang tersedia dengan utuh bagi anak kita untuk menikmati makanan sekitar 15 menit saja.

Pertanyaannya apakah waktu sekitar 15 menit cukup untuk menikmati makanan dan proses metabolisme tubuh anak-anak kita. Apalagi sepanjang kelas 1 SD sampai kelas 3 SMA = 12 tahun selalu terbirit-birit menikmati makan siang. Hitung saja 12 tahun x 11 bulan (karena 1 bulan dihitung libur) x 20 hari (Senin sd Jumat) = 2.640 hari dalam hidupnya mengalami proses metabolisme yang tidak tepat. Tidak heran kalau kondisi anak-anak kita bisa terganggu kesehatannya.

Efek Makan Terburu-buru

Rata-rata waktu makan siang anak di sekolah adalah sekitar 25 menit, tapi ada juga yang kurang dari waktu tersebut. Hal ini membuat anak berisiko hanya mendapatkan asupan energi harian setengah dari seharusnya.

Demikian disampaikan oleh peneliti dari Harvard TH Chan School of Public Health di Boston, AS, Juliana Cohen.

Ia menyebutkan bahwa siswa yang memiliki waktu kurang dari 20 menit untuk makan siang rata-rata mengonsumsi

13 persen lebih sedikit dari makanan pembuka,

12 persen lebih sedikit dari sayuran,

dan 10 persen lebih sedikit dari susu,

dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki waktu setidaknya 25 menit untuk makan siang. 

(http://health.detik.com/read/2015/09/14/110515/3017925/764/jam-istirahat-singkat-dan-anak-jadi-makan-siang-terburu-buru-ini-efeknya)

Seperti telah dipublikasikan dalam Journal of Academy of Nutrition and Dietetics dan dikutip pada Minggu (13/9/2015), Cohen berharap pihak sekolah dapat mempertimbangkan untuk memberikan lebih banyak waktu istirahat agar anak bisa makan siang lebih leluasa.

"Selain memengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisinya, hal ini juga memengaruhi pola pikir anak di waktu belajar selanjutnya," imbuh Cohen.

Jika anak tidak mendapatkan cukup nutrisi, maka besar kemungkinan di waktu belajar selanjutkan anak tidak akan dapat berpikir dengan baik. Proses belajar pun bisa menjadi terhambat karena anak sulit berkonsentrasi dan berpikir.

Bisa jadi, anak sulit berkonsentrasi dan berpikir karena waktu makan yang terbirit-birit, sehingga tidak cukup nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya. 

Waktu Makan di Homeschooling

Jika di sekolah konvensional terbatas jam istirahat, maka di homeschooling  justru anak diberikan waktu yang cukup untuk beristirahat. Mereka diijinkan beristirahat sambil makan dengan waktu normal (sekitar 30 sd 45 menit). 

Selepas makan, mereka biasanya diberikan waktu untuk bersantai sejenak sebelum mereka kembali mengerjakan modulnya. Jam istirahat di MercySmart homeschooling tidak ada patokan waktu, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan. Waktu istirahat benar-benar digunakan untuk beristirahat. Kebetulan MercySmart Homeschooling berlokasi di depan kolam renang private (hanya untuk penghuni apartment).

Beberapa homeschooler punya kebiasaan selepas makan diijinkan bersantai dulu menikmati pemandangan sejuk dari kolam renang. Atau kalau memang sedang suntuk atau sedang cuaca mendung, para homeschooler ijin berenang sejenak sekitar 30 menit, dengan perjanjian, selepas renang, mereka berkomitmen mengerjakan modulnya sampai selesai.

Atau yang paling sering, selepas mengerjakan modul sampai selesai, baru mereka ramai-ramai berenang sebelum pulang ke rumah atau unit apartment masing-masing

Jadi berbeda dengan sekolah konvensional yang waktu jam pulang sekolah sudah ditentukan, maka jam pulang homeschooler di MercySmart Homeschooling adalah fleksibel dan relatif, bisa pukul 12 dan maksimal pukul 15 setiap hari. Dalam sehari rata-rata homeschooler belajar 3 - 4 jam setiap hari.

Bahwa di MercySmart Homeschooling diupayakan semua murid menyelesaikan modulnya di homeschooling sehingga  tidak perlu ada PR dan juga  tidak perlu les tambahan pelajaran. 

Jadi proses belajar, proses istirahat, proses makan siang dinikmati oleh homeschooler dengan cara yang layak, tepat, dan fun. Nggak terbirit-birit, nggak berebut, seperti siswa di sekolah formal atau sekolah konvensional.

Satu lagi, yang membuat homeschooling layak menjadi pilihan setiap orangtua untuk anak-anak tercinta adalah pilihan dalam mengisi 24 jam sehari dengan maksimal. Jika ia memilih jalur homeschooling, maka anak bisa  pendidikan wajib belajar, anak bisa menyalurkan hobbi, anak bisa bermain, anak bisa beristirahat dan tidur siang, dan anak mengisi hari-harinya dengan fun. Bahkan beberapa siswa MercySmart Homeschooling sudah  bekerja, sebagai artis, sebagai model, atau sebagai programmer yang sudah menghasilkan uang karena sudah dikontrak perusahaan atau manajemen.

Sekolah harusnya fun, bukan beban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun