Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mules melihat ARB, Azis, Nurdin, Idrus, dan Ngabalin (nyebelin)

6 Desember 2014   22:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:54 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika saya konsultasi ke dokter, yang lebih tepatnya temen saya, tentang kasus mules melihat tampang orang-orang tertentu, eh ternyata menurut temen dokter ini, dia juga begitu.  Bahkan menurut pak dokter ini, dalam tiga hari, sudah ada belasan orang yang mengalami fenomena serupa. Setiap mendengar urusan Munas Golkar, ada yang mules mendadak, migrain mendadak, sampai muntah-muntah.

Karena rada geli dengan pernyataan Pak Dokter, iseng deh saya FB-an dan WA dengan dua ponakan saya yang kerja di corporate Bakrie.  Ternyata,  ponakan saya, yang sudah 10 tahun kerja di sekretaris di anak perusahaan Bakrie dan  yang jadi manager di Bakrie di Rasuna Said Kuningan, tadi malam juga lagi nggak enak body.  Hehehe, jangan-jngan mereka mengalami  "gangguan metabolisme" juga.

Makanya saran Pak Dokter ini, bukan minum obat, tapi matikan televisi berita, jangan buka internet dan situs berita, dan jangan baca media cetak.

Hm, sehari kemudian saya ikuti saran Pak Dokter, eh ternyata betul, semua membaik. Perut tidak mules lagi, sariawan mulai kempes. Saya mulai kembali seperti saya semula yang bahagia melayani ocehan para murid Homeschooling.

Namun, hari Jumat kemarin,  siswa Homeschooling saya yang SMA mendapat modul tentang Peranan Partai Politik dan DPR di Indonesia. Waduh saya tidak mungkin mengatakan saat ini  I don't care dulu yaaa .  Apalagi murid ini serius,  rajin dan cukup perfeksionis dalam mengerjakan modulnya. Dia menganalisis soal Partai Besar di Indonesia, dan sikap DPR di tahun 2014.

Woalaaaaaah, ketemu lagi dengan ARB, Azis, Nurdin, Ngabalin, dan Idrus.

Dan saya harus mules lagi ...

Hm, kapan ya orang-orang terhormat yang disebut itu tobat, bahwa mereka ternyata bikin banyak orang "sakit" minimal seperti saya yang selalu mules melihat tampang mereka, apalagi mendengar ocehan dan pembelaan mereka yang aneh bin ajaib, yang memplintir segala hal sehingga terasa   "menjijikan" rakyat Indonesia yang aware politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun