Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Zero Accident Pesawat Cuma Mimpi? (Mengintip Proses Seleksi di STPI Curug)

2 Januari 2015   22:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:57 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika STPI Curug membuat peraturan tinggi badan calon pilot perempuan 165 cm dan lelaki 170 cm, maka itu harus 100% dilaksanakan. Jika ada  Anak dari panitia seleksi penerimaan STPI Curug, tingginya 164 cm  ternyata bisa lolos seleksi.  Seharusnya,ia tidak layak diterima. Wong peraturannya minimal 165 cm.

Kasus kedua, penglihatan  para calon pilot harus sempurna. Maka mata  harus benar-benar sempurna,  tidak boleh minus atau plus. Sementara jikaponakan  Petinggi STPI Curugterbukti penglihatannya tidak sempurna (minus) dan  ternyata ia lolos seleksi,  maka perlu dipertanyakan,  Sekalipun ia sempat melasik mata di Singapura, itu juga perlu dipertanyakan. Karena peraturan memang demikian.

Yang paling mengerikan,  ada kemungkinan calon pilot yang terbuktipernah direhabilitasi karena pernah menggunakan narkoba, semestinya tidak boleh diterima. Meskipun ia  dinyatakan dokter sudah sembuh dan tidak menggunakan narkoba lagi. Tapi siapa yang bisa menjamin?

Tinggal Tunggu Waktu Menyerahkan Nyawa pada Pilot

Jika Pemerintah Indonesia serius ingin mewujudkan mimpi Zero Accident Pesawat, maka harus, harus, dan harus menerapkan proses seleksi calon pilot dengan ketat dan bertanggungjawab. Jika dari awal yang terpilih adalah para pilot hasil KKN, bukan mereka yang benar-benar layak dan lolos seleksi, mau dibawa kemana penerbangan (sipil) di Indonesia.

Bahwa jutaan calon penumpang pesawat di Indonesia,  mungkin tinggal  menghitung hari alias tunggu waktu, menyerahkan nyawa, pada para pilot "hasil KKN".Para pilot,  yang awalnya adalah calon pilot  yang belum punya kompetensi,  dan bisa lolos karena hasil  KKN di STPI Curug  (dan sekolah-sekolah pencetak calon pilot di seluruh Indonesia) ihhh ngeri.

http://stpicurug.ac.id/pengumuman-hasil-kesehatan-ii-sipencatar-tahun-akademik-2014-2015/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun