Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Penuh Kolusi? Kontes Modelling Anak-anak di Mall Emporium Pluit

24 Januari 2015   23:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:26 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun kebanyakan, lebih dari 75% peserta asal tampil, mungkin itu panggung pertama bagi mereka. Sampai-sampai ayahnya atau ibunya harus ikutan naik pentas menemani anak-anaknya. Hmmm,  bisa dikatakan, mayoritas peserta memang asal tampil saja. Asal bisa divideo dan difoto, sudah membanggakan orangtua dan seluruh keluarga besarnya.

Padahal untuk ikut kontes model, modal mesti kenceng.  Saya merogoh ratusan ribu untuk membeli kostum anak lelaki biar matching  dengan konsep acara Mi Mi dan Di Di, konsep baju China. Sementara lima teman saya yang mengantar anak perempuan mengaku membeli  baju Mi Mi (anak perempuan) minimal Rp 800 ribuan, lengkap dengan asesorisnya seperti hiasan kepala,  anting-anting lampion, dan kipas.

Sedangkan kompetitor lain, alias para peserta lain kebanyakan tampil ala kadarnya, dengan pakaian sederhana yang penting berwarna merah, dan yang penting saat mereka tampil di panggung, bisa difoto atau di-video orangtuanya dengan penuh kebanggaan. Tentu saja ada peserta yang memang siap tampil. Dengan dandanan dan aksesoris yang benar-benar wah dan memukau, serasa melihat putri-putri kerajaan jaman-jaman Dinasti Cina yang penuh kemewahan dan keemasan.

Kok bisa dia menang?

Akhirnya setelah hampir 6  jam dari mulai acara,  tiba saatnya  juri melalui MC mengumumkan pemenang. Menurut hitung-hitungan temen saya yang punya sekolah modelling dan juga pelatihnya, yang mantan model,  yang menang antara lain kontestan si ini, si ini, si ini, si  itu.   Pertimbangan mengacu ke-3 kriteria tadi yang bolak balik diumumkan si MC.

Ternyata singkat cerita yang menang berbeda dengan hitung-hitungan teman saya tadi. Termasuk anak saya, anak dia, dan anak-anak teman yang ikut lomba tidak ada satupun yang menang.Ternyata akhirnya yang menang adalah yang tidak dihitung menang oleh teman-teman saya yang punya pengalaman malang melintang di bidang modelling.  Kalau memang begitu, mengapa mereka bisa menang?

Mungkin MC melihat ada keterkejutan tepatnya ketidakpuasan dari para peserta dan pengantarnya. MC buru-buru mengatakan bahwa keputusan juri adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Hmmmm.

Para ibu yang mengantar anak, akhirnya menumpahkan uneg-unegnya kepada sesama ibu peserta, yang sama-sama tidak menang.

Sebagai orang yang lumayan sering datang ke kontes modelling, harus saya katakan bahwa Kontes Modelling Mi Mi dan Di di di Mall Emporium Pluit memang tidak jelas kriterianya alias suka-suka si juri saja memilih pemenang. Sulit untuk menangkis ungkapan uneg-uneg para ibu, yang mengatakan, peserta yang menang adalah hasil kolusi, jadi bukan karena prestasi seperti yang bolak-balik ditegaskan MC sebagai kriteria pemenang.

Untuk mbak MC, ucapannya itu Jauuuh panggang dari api, mbak MC.  Yang menang kok yang cara berjalan alias catwalknya sama sekali tidak bagus, sehingga tentu saja berbanding lurus dengan penampilannya sebagai model.

Yang jadi pemenang utama adalah yang di luar hitungan, baik cara berjalan, kostum, dan penampilan. Sementara yang jadi juara hiburan,  dan ini agak kontroversi bagi para pengamat model adalah mereka yang berkostum Costplay ala putri dan kesatria Cina,  Mereka juga beraktraksi sekitar 5 menit sesuai kostumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun