Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Johan Budi Oh Johan Budi

20 Februari 2015   18:48 Diperbarui: 6 Januari 2016   23:51 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Johan Budi, wartawan yang jadi juru bicara KPK mencuri perhatian di istana negara pagi ini, ketika dilantik menjadi PLT Komisioner KPK. Tanpa ada pendamping, Johan Budi terlihat percaya diri menerima ucapan selamat dari para penguasa negeri ini, termasuk Presiden dan Wakil Presiden.

Johan Budi yang awalnya ikut seleksi fit and proper test Tahun 2006,  tetapi DPR tidak memilihnya. Bukan rahasia kalau DPR alergi pada calon komisioner yang berlatarbelakang wartawan profesional dan punya pendidikan kewartawanan atau kehumasan yang bagus.  (Bukan sekadar mengaku wartawan atau pemimpin redaksi media abal-abal, media nggak jelas,  seperti latar belakang Komisioner di Komisi Informasi Pusat)

DPR mikir seribu kali untuk memilih para wartawan yang berjiwa berani dan mencintai kebenaran. Jadi tidak aneh kalau pada saat fit and proper test, Johan Budi yang pernah bekerja sebagai wartawan Tempo, wartawan Forum Keadilan, wartawan Media Indonesia tidak bakal dipilih.

Namun kemungkinan sesama Komisioner KPK  yang terpilih melihat potensi Johan Budi dan akhirnya Johan bergabung dengan KPK pada tahun 2006 sebagai pegawai fungsional bagian Pendidikan dan Pelayananan Masyarakat pada Deputi Pencegahan. Dan potensi wartawan ini terus beranjak naik sampai dikenal sebagai humas terbaik di Indonesia, saat wajahnya selalu nongol di televisi, sebagai Juru Bicara dan Deputi Pencegahan KPK.

Namun kalau Tuhan sudah berkehendak, tidak ada yang bisa menghalangi.

Pagi ini  Johan Budi Sapto Prabowo (lahir 29Januari1967) dilantik menjadi PLT Komisioner KPK.

So, pasti anggota DPR khususnya komisi 3 yang dulu mem-fit and proper test komisioner KPK mulai berhati-hati. Ada wartawan di KPK. Dan sebagaimana wartawan selalu punya link dan jejaring yang lebih jujur dibanding anggota DPR (hehehe).

Pada tahun 2006 sampai dengan 2014 Johan Budi adalah juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelumnya dia pernah menjabat sebagai Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK.

Kekayaan Johan Budi

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diakses di situs acch.kpk.go.id, nilai kekayaan yang dilaporkannya saat itu sebesar Rp 105.424.000. Kekayaannya meliputi harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan di Depok senilai Rp 122.424.000.

Kemudian, harta bergerak berupa alat transportasi yang dimilikinya saat itu mobil Suzuki Karimun dan motor Bajaj Pulsar senilai Rp 150 juta. Sementara, harta bergerak lainnya berupa logam mulia senilai Rp 11,5 juta. Johan pun melaporkan bahwa saat itu ia memiliki utang sebesar Rp 110 juta.

Berselang beberapa tahun kemudian, pada 12 Mei 2010, Johan kembali melaporkan harta kekayaannya saat menjabat sebagai Kepala Biro Hubungan Masyarakat di KPK. Total harta kekayaan yang dilaporkannya ketika itu sebesar Rp 395.385.146. Harta tersebut terdiri dari dua rumah dan bangunan di daerah Tangerang dan Bogor senilai Rp 297.188.000. Kemudian, ada juga harta bergerak berupa alat transportasi, yaitu sebuah mobil Kijang Innova senilai Rp 81,5 juta. Sementara giro dan setara kas lainnya yang dimiliki Johan sebesar Rp 166.697.146. Johan diketahui memiliki utang sebesar 350 juta dan piutang senilai Rp 120 juta.

sumber : http://nasional.kompas.com/read/2015/02/20/09540081/Dilantik.Jadi.Pimpinan.Sementara.KPK.Berapa.Kekayaan.Johan.Budi.?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=news

Musuh Johan Budi (dan Musuh KPK)

Tidak habis habisnya fitnah kepada orang yang benar ya.

Johan sendiri sudah tiga periode menjadi juru bicara KPK. Pada Juli2011, dia sempat menyatakan mundur dari jabatannya sebagai juru bicara KPK saat kasus wisma atlet disidik. Johan, kala itu, dituding mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, ikut dalam dalam pertemuan di Hotel Formula One Cikini bersama direktur penyidikan, Ade Raharja.

Alasan pengunduran diri Johan adalah agar dapat lebih fokus menjalani proses seleksi calon pimpinan KPK yang tengah diikutinya. Selain itu, juga memberi keleluasaan jika deputi pengawasan internal KPK memeriksanya. Namun pimpinan KPK Abraham Samad meminta Johan untuk tetap bertahan.

Lalu pada Juni2012, Said Muhammad, anggota Komisi III DPR RImeminta pimpinan KPK untuk memecat Johan. Dia dinilai tidak mencerminkan sebagai juru bicara tapi melebihi komisioner KPK. Meski demikian, Abraham mempunyai penilaian tersendiri mengenai Johan. Johan dianggap masih layak menduduki jabatannya karena kinerjanya yang bagus dan masih produktif dalam membantu pemberantasan korupsi di negara ini.

Johan seorang magister hukum yang tentunya paham mengenai hukum secara komprehensif. Karenanya, dengan ilmu yang mumpuni, Johan masih layak dipertahankan saat itu.

Buat yang penasaran, tudingan untuk Johan Budi, silakan buka laman "sesat"  itu (hihihi). https://www.facebook.com/sabilinews/posts/10151481832423710

NB: Kapan Kompasiana bisa meet and greet dengan Johan Budi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun