Mohon tunggu...
Dessy Natalia
Dessy Natalia Mohon Tunggu... Ibu pembelajar - Aktivis read aloud -

Ibu pembelajar - Aktivitas read aloud

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ritual Menyusui Sebelum Tidur: Yes or No?

3 Agustus 2016   15:50 Diperbarui: 4 Agustus 2016   04:05 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menginjak usianya yang sudah 2 tahun, sampai tadi malam Ahza masih harus menyusui sebelum tidur. Secapek dan sengantuk apapun Ahza, jarang banget bisa bobo kalau belum menyusui. Yup, menyusui sudah jadi ritual wajib sebelum tidur. Nina Bobo-nya Ahza ya menyusui sama ibu. Begitulah kira-kira.

Di bulan-bulan pertama, saat Ahza masih ASI eksklusif, saya sempat bertanya-tanya tentang ritual ini. Duh, ini jadi bad habit nggak sih? Kalau kebiasaan sampai gede gimana ya? Masa tidurnya harus sama ibu terus? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang sukses bikin saya selalu galau.

Akhirnya saya cari-cari referensi di internet untuk menghilangkan kegalauan saya ini. Jadi, ritual menyusui sebagai pengantar tidur ini, yes or no, sih?

Normalkahkah Bayi Menyusui Sampai Tertidur?

Ternyata, it's very normal. Jangan khawatir ibu-ibu, ternyata hal ini sangat normal dan nggak ada yang salah dengan hal ini. Yeay! Alhamdulillah..

Malah, berdasarkan pendapat para ahli, setidaknya ada beberapa hal tentang menyusui yang berhubungan dengan tidur:

1. Beijers et al (2013) mengatakan bahwa menyusui itu menenangkan bagi si kecil dan bahkan bisa lebih membantu mereka meng-handle stres dibandingkan dengan anak yang tidak disusui. Masuk akal, karena payudara ibu kan memang tempat ternyaman untuk si kecil.

2. Menurut Uvnas-Moberg et al (1993), gerakan menghisap yang dilakukan bayi saat menyusui dapat melepaskan hormon cholecystokinin (CCK) pada ibu dan bayi. Hormon ini akan menghasilkan perasaan mengantuk. 

3. ASI mengandung hormon perangsang tidur, asam amino dan nukleotida, yang konsentrasinya lebih tinggi saat malam hari dan dapat membantu bayi untuk membentuk ritme sirkadian mereka sendiri. Ritme sirkadian adalah proses biologis pada 24 jam atau siklus pagi dan malam yang mempengaruhi sistem tubuh dan mengatur tidur, pola makan, suhu tubuh, produksi hormon dan banyak lagi. Sederhananya, bayi jadi tau, malam itu waktunya tidur dan siang saatnya bermain (Sanchez et al 2009 dan Cohen et al, 2012)

Yeay! Kesimpulannya, menyusui itu memang didesain untuk menyamankan bayi dan membantunya untuk tidur. Maha Besar Allah ya.. Berarti, menidurkan bayi dengan cara 'menyodorkan' payudara is very normal ya, bu.. :)

Menepis Stigma Negatif Masyarakat tentang Ritual Menyusui Sebelum Tidur

Tapi oh tapi, walaupun science dengan gamblangnya bilang kalau ritual ini sangat normal, pasti masih banyak stigma negatif dari kanan kiri tentang hal ini. Tidak usah jauh-jauh, dari dulu sampai sekarang, mama saya selalu menyuruh saya segera menyapih Ahza karena dia tidak nyaman melihat Ahza menyusui terus sebelum tidur. Mau sampai kapan kayak gitu, tanyanya.

Belum lagi orang-orang lain yang bilang kalau hal ini adalah bad habit, bikin anak ketergantungan dengan payudara ibu. Terus, kenapa? Yang menyusui kan saya. Yang ribet saya juga. Kenapa anda yang repot mikirin? Ya, kadang-kadang saya jawab kayak gitu sih sama mama. Dengan versi yang jauh lebih halus dan membumi pastinya. Hihihi..

Lagipula, menurut saya ini justru jadi kesempatan untuk ibu bisa menyusui anaknya dengan baik. Biasanya kan kalau siang-siang, si anak suka terdistraksi dengan hal lain ya, dengan hal-hal yang membuatnya tertarik. Akibatnya, acara menyusui jadi nggak tuntas. Paling hanya berlangsung beberapa menit aja. Atau ada anak yang kalau menyusui sambil akrobat sirkus. Kepala di kaki, kepala di kaki. Tentunya ini juga bikin ibu jadi nggak nyaman ya, apalagi ada acara tarik-tarik puting. Aaak..

Nah, dengan ritual ini, ibu dan bayi bisa menyusui dengan pelekatan yang baik dan tentunya dengan nyaman dan damai. Tanpa gangguan yang berarti. Hehe.. Hal ini tentunya sangat bermanfaat untuk bayi yang masih mendapatkan ASI eksklusif dari ibu. Bayi bisa mendapatkan nutrisi penuh dan semua jenis ASI yang encer dan kental.

Ada beberapa statement yang bisa menguatkan hati saat menghadapi berbagai omongan nggak enak dari orang lain tentang ritual malam ini:

1. Nggak usah dengar apa kata orang. Pura-pura budeg aja yes. Asalkan kita yakin apa yang kita lakukan itu benar dan baik untuk si kecil, nggak usah ragu dengar kata orang. Percaya pada diri sendiri kalau kita bisa jadi ibu yang baik untuk anak.

2. Kalau ibu dan si kecil sama-sama menikmati, kenapa harus dipermasalahkan? Apalagi untuk ibu bekerja yang seharian nggak ada di rumah, ritual ini justru jadi quality time dengan si kecil yang akan menjaga bonding  ibu dan si kecil tetap kuat.

3. Tiap bayi berbeda. Jangan samakan bayi saya dan bayi anda. Ada bayi yang memang kadar laparnya beda. Pengennya nenen terus, sampai-sampai sebelum tidur pun nenen. Ada juga bayi yang menyamankan dirinya dengan menyusui. Orang dewasa juga gitu, kok. Kalau mau tidur, biasanya saya suka baca buku atau denger musik-musik syahdu. Nah, kalau Ahza mungkin harus menyusui. Betul?

4. Payudara itu bukan hanya tempat penyimpanan makanan. Lebih dari itu, bagi bayi, payudara adalah tempat yang paling nyaman, aman, hangat dan familiar. Pokoknya payudara itu segala-galanya lah. Jadi nggak heran kalau bayi ingin menutup harinya dengan nenen ibu. Justru ibu harusnya merasa tersanjung toh? :)

So, biarkan orang berkata apa, yang penting kita tau apa yang terbaik untuk anak kita :)

Mencoba Jenis Ritual Malam yang Berbeda

Mau mencoba ritual malam yang berbeda pada si kecil? Siapa tau kaan berhasil menyapih si kecil dari menyusu saat malam. Hihi..

Ada 3 cara yang bisa ibu coba untuk meninabobokan si kecil tanpa menyusui:

1. Ciptakan rutinitas sebelum tidur selain menyusui. Usahakan nggak ada agenda menyusui di dalam rutinitas ini. Misalnya, Ahza biasanya bobo jam 9 malam, maka rutinitas yang akan saya lakukan sebelum jam 9 adalah :

- Meredupkan lampu.

- Mengajak Ahza bermain di kamar.

- Membereskan bantal dan guling Ahza di posisinya.

- Meminta Ahza memilih buku untuk dibacakan.

Hasilnya? Ahza biasanya tau sih, kalau udah ada rutinitas ini ujung-ujungnya adalah tidur. Jadi, kalau udah sesi baca di kasur, biasanya akan terjadi 3 kemungkinan:

- Kemungkinan pertama, dia akan turun lagi dari tempat tidur dan lanjut main. Biasanya ini kalau doi memang belum ngantuk.

- Kemungkinan kedua, setelah puas membaca (biasanya 5-6 buku), dia akan meluk guling dan tidur (ini juaraaaang banget kejadian, ya pernah sih 2-3 kali. Tapi ya jarang).

- Kemungkinan ketiga, setelah puas membaca, dia akan minta nenen lalu tidur. Haha, tetep ya, nenen adalah cara terbaik untuk menutup hari. Ya gimana dong, saya kan memang belum berhasil nyapih Ahza :p


2. Mencari cara lain untuk membuatnya nyaman. Apa lagi sih yang bisa bikin anak nyaman selain nenen? Saatnya ibu bereksperimen. Mungkin ada yang anaknya suka dipukpukin punggungnya? Dielus-elus kepalanya? Digarukin punggungnya? Dikipas-kipas? Digoyang-goyang? Dinyanyiin? Banyak ya yang bisa dicoba.

Kalau untuk Ahza, semua itu hasilnya nihil. Tetep nenen is number one. Tapi kalau bayinya kayak saya -yang dielus-elus langsung ngantuk-, mungkin ibu bisa mencoba cara-cara di atas untuk menidurkan anak. Selamat mencoba!

3. Jangan memberi stimulasi berlebih saat mendekati jam tidur. Misalnya, anak tidur jam 9, eh jam setengah 9 kita kasih dia permainan yang bikin anak segar, riang gembira. Ya dijamin bakalan lebih susah tidur lah kalau gitu. Haha.. Ini apaan sih tipsnya nggak mutu ya -_-

Kesimpulan


Pernah nanya nggak sih sama ibu kita, waktu bayi dulu, berapa lama sih kita nenen sama ibu? 1 tahun? 2 tahun? Atau kayak adik saya, sampai mau masuk TK?

Coba bandingkan dengan umur kita sekarang. Hampir kepala 3? Bandingkan berapa lama waktu kita menyusui dengan umur kita. Jauh beda kan?

Jadi, kalau memang menyusui anak kita sampai tidur nyaman dan bermanfaat untuk ibu dan anak, ya kenapa nggak dilakukan? Ingat, payudara ibu adalah tempat menakjubkan untuk si kecil. Menyusui itu kan nggak akan lama-lama. Paling banter berapa lama sih? 5 tahun?

Menyusui hanya menghabiskan waktu yang singkat dalam total waktu kehidupan si kecil, tapi ingatan akan cinta dan kehadiran kita untuk dia akan teringat terus sampai selama-lamanya. Percaya deh, akan tiba saatnya si anak bayi bisa tidur sendiri tanpa diapa-apain dan bisa tidur nyenyak semalaman. Justru kayaknya kita yang bakal kangen menyusui si kecil deh.

Kesimpulannya sih, nikmati aja apa yang kita miliki sekarang.. :)

Semangat ASI,

Dessy

Referensi: kellymom.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun