Mohon tunggu...
Dessy Natalia
Dessy Natalia Mohon Tunggu... Ibu pembelajar - Aktivis read aloud -

Ibu pembelajar - Aktivitas read aloud

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ritual Menyusui Sebelum Tidur: Yes or No?

3 Agustus 2016   15:50 Diperbarui: 4 Agustus 2016   04:05 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi oh tapi, walaupun science dengan gamblangnya bilang kalau ritual ini sangat normal, pasti masih banyak stigma negatif dari kanan kiri tentang hal ini. Tidak usah jauh-jauh, dari dulu sampai sekarang, mama saya selalu menyuruh saya segera menyapih Ahza karena dia tidak nyaman melihat Ahza menyusui terus sebelum tidur. Mau sampai kapan kayak gitu, tanyanya.

Belum lagi orang-orang lain yang bilang kalau hal ini adalah bad habit, bikin anak ketergantungan dengan payudara ibu. Terus, kenapa? Yang menyusui kan saya. Yang ribet saya juga. Kenapa anda yang repot mikirin? Ya, kadang-kadang saya jawab kayak gitu sih sama mama. Dengan versi yang jauh lebih halus dan membumi pastinya. Hihihi..

Lagipula, menurut saya ini justru jadi kesempatan untuk ibu bisa menyusui anaknya dengan baik. Biasanya kan kalau siang-siang, si anak suka terdistraksi dengan hal lain ya, dengan hal-hal yang membuatnya tertarik. Akibatnya, acara menyusui jadi nggak tuntas. Paling hanya berlangsung beberapa menit aja. Atau ada anak yang kalau menyusui sambil akrobat sirkus. Kepala di kaki, kepala di kaki. Tentunya ini juga bikin ibu jadi nggak nyaman ya, apalagi ada acara tarik-tarik puting. Aaak..

Nah, dengan ritual ini, ibu dan bayi bisa menyusui dengan pelekatan yang baik dan tentunya dengan nyaman dan damai. Tanpa gangguan yang berarti. Hehe.. Hal ini tentunya sangat bermanfaat untuk bayi yang masih mendapatkan ASI eksklusif dari ibu. Bayi bisa mendapatkan nutrisi penuh dan semua jenis ASI yang encer dan kental.

Ada beberapa statement yang bisa menguatkan hati saat menghadapi berbagai omongan nggak enak dari orang lain tentang ritual malam ini:

1. Nggak usah dengar apa kata orang. Pura-pura budeg aja yes. Asalkan kita yakin apa yang kita lakukan itu benar dan baik untuk si kecil, nggak usah ragu dengar kata orang. Percaya pada diri sendiri kalau kita bisa jadi ibu yang baik untuk anak.

2. Kalau ibu dan si kecil sama-sama menikmati, kenapa harus dipermasalahkan? Apalagi untuk ibu bekerja yang seharian nggak ada di rumah, ritual ini justru jadi quality time dengan si kecil yang akan menjaga bonding  ibu dan si kecil tetap kuat.

3. Tiap bayi berbeda. Jangan samakan bayi saya dan bayi anda. Ada bayi yang memang kadar laparnya beda. Pengennya nenen terus, sampai-sampai sebelum tidur pun nenen. Ada juga bayi yang menyamankan dirinya dengan menyusui. Orang dewasa juga gitu, kok. Kalau mau tidur, biasanya saya suka baca buku atau denger musik-musik syahdu. Nah, kalau Ahza mungkin harus menyusui. Betul?

4. Payudara itu bukan hanya tempat penyimpanan makanan. Lebih dari itu, bagi bayi, payudara adalah tempat yang paling nyaman, aman, hangat dan familiar. Pokoknya payudara itu segala-galanya lah. Jadi nggak heran kalau bayi ingin menutup harinya dengan nenen ibu. Justru ibu harusnya merasa tersanjung toh? :)

So, biarkan orang berkata apa, yang penting kita tau apa yang terbaik untuk anak kita :)

Mencoba Jenis Ritual Malam yang Berbeda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun