Mohon tunggu...
Mika Widia A.
Mika Widia A. Mohon Tunggu... Guru - Guru dan ibu rumah tangga

Ingin selalu menjadi manfaat untuk orang di sekitarku

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Squid Game Part 1 - Kejanggalan pada Serial Squid Game

13 Oktober 2021   11:01 Diperbarui: 13 Oktober 2021   11:50 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Tulisan ini mengandung spoiler.

Siapa yang tak kenal Squid Game. Serial asli dari Korea Selatan ini telah menjadi serial yang paling banyak diminati akhir-akhir ini. Di semua sosmed ramai berisi ulasan Squid Game. Bahkan properti seperti stelan trining, sepatu, topeng, bahkan filter reels banyak diburu oleh orang. Hwang Dong-hyuk telah berhasil membuat para peminat film merasa terpukau dengan ide ceritanya. Orang yang tak suka dengan drama korea pun akan berpendapat lain ketika melihat garapan Netflix yang satu ini. 

Diluar kekejaman dari aturan diskualifikasi yang diterapkan, Squid Game menyajikan alur cerita yang dramatis. Berbeda dengan serial atau film ber genre survival lain, di Squid Game bukan hanya ketegangan saja yang akan anda dapatkan tapi akan ada banyak pelajaran seperti keluarga, setia kawan, kepercayaan, penghianatan, dan ada juga kelucuan. 

Saya akan mengulas pelajaran-pelajaran tersebut pada tulisan saya berikutnya. Aneh memang, ketika anda tertawa terpingkal-pingkal saat banyak pemain yang harus didiskualifikasi. Jika anda telah menonton serial Squid Game sampai selesai 9 episode, pasti anda hafal permainan apa saja yang harus diselesaikan oleh para pemainnya. Ada 6 permainan yang perlu diselesaikan untuk mendapatkan 45,6 miliyar. Yang akan saya bahas di sini adalah beberapa adegan yang janggal di dalam serial tersebut.

1. Rambut terurai

Permainan pertama yang harus diselesaikan adalah lampu merah lampu hijau. Aturannya adalah pemain harus bisa berjalan hingga melewati garis finish dalam waktu 5 menit. Ketika terdengar lampu hijau artinya pemain boleh berjalan maju. Tapi ketika terdengar lampu merah artinya pemain dilarang bergerak. Jika bergerak artinya pemain didiskualifikasi. Ada dua penjaga di garis finis yang bertugas mengawasi, dan satu boneka anak kecil raksasa yang mempunyai sensor gerak. 

Ketika suara lampu hijau terdengar, sang boneka akan menghadap pohon. Namun ketika lampu merah terdengar, sang boneka akan menghadap para pemain dan menjalankan sensor geraknya. Jika ada sedikit saja gerakan dari pemain maka akan difiskualifikasi. Banyak pemain yang gugur pada permainan pertama ini. 

Kejanggalan yang saya temukan adalah bahwa ada pemain wanita yang memiliki rambut panjang terurai tanpa diikat. Padahal rambut itu bergerak karena angin tapi dia tidak didiskualifikas. Sedangkan pemain lain yang bergerak hanya sedikit saja akan terkena diskualifikasi.

2. Ikat rambut dan kaca mata

Cara yang dilakukan para staf permainan ini dalam penjemputan para pemain terbilang ekstrim. Para pemain akan dijemput di tempat dan waktu yang telah ditentukan dengan sebuah minibus. Ketika sudah berada di dalamnya, gas bius akan dilepaskan sehingga para penumpang atau pemain tertidur. 

Tujuannya adalah agar tidak mengenali lokasi yang dituju. Setelah sampai di lokasi tujuan yaitu sebuah pulau kecil, para pemain akan dipakaikan seragam berupa setelan kaos trining dan sepatu slip-on. Semua barang milik pemain akan disimpan di dalam sebuah kotak dan akan dikembalikan saat pemain berhenti atau berhasil menang. 

Tapi anehnya, beberapa pemain wanita tampak  memakai ikat rambut. Tak hanya itu. Seorang dokter yang melakukan aksi curang pun terlihat memakai kaca mata. Dua benda itu seharusnya berada di dalam kotak barang. Jika anda jeli, ikat rambut dan kacamata yang dikenakan oleh beberapa pemain juga sudah terlihat sejak permainan pertama.

3. Tidak lewat besi

Pada permainan kelima mendekati permainan terakhir, masih ada 16 pemain yang bertahan. Tanpa mengetahui permainannya, mereka diminta untuk mengenakan nomor dada yang akan menjadi nomor urut saat bermain. Permainannya adalah jembatan kaca. Tinggi jembatan itu belasan meter dari tanah. Bahkan puluhan mungkin. Aturannya sederhana, pemain harus melewati jembatan kaca tersebut berurutan sesuai nomor dada dalam waktu 16 menit. Masalahnya adalah, ada dua jenis kaca bersampingan. 

Satu kaca tebal yang mampu menopang 2 orang, dan satu lagi kaca tipis yang mudah retak. Pemain harus jeli untuk menebak kaca mana yang harus menjadi pijakannya. Yang membuat saya gregetan saat menonton adegan ini adalah, kenapa tidak ada pemain yang berdiri pada besi rangka kacanya. Dengan begitu akan lebih mudah berjalan melewati jembatan kaca. Atau bisa juga saat berjalan pada rangka besinya, sambil memeriksa kaca mana yang lebih kuat, kaca sebelah kiri atau kanan. Namun sampai tersisa 3 orang pun ide itu tak muncul.

Terlepas dari kejanggalan yang ada, serial ini pantas untuk mendapatkan penghargaan. Ide yang sederhana bisa melahirkan mahakarya yang luar biasa. Di luar jalan cerita yang menarik, saya kira serial ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak karena mengandung banyak adegan yang tidak patut dicontoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun