Beberapa tempat wisata di atas adalah beberapa tempat wisata yang kami kunjungi di Bangka tahun 2017 yang lalu. Karena waktu kami hanya sebentar masih banyak tempat yang belum dikunjungi.
Belum puas rasanya menikmati  Bangka yang terkenal dengan timahnya hingga dijuluki negeri timah ini. Pantai-pantainya yang indah seolah mengajakku untuk kembali lagi ke sana suatu hari nanti.
Oya jika berkunjung ke sana kembali  aku ingin menginap di Hotel Cordela Pangkal Pinang. Menuntaskan rasa penasaran akan nyamannya Hotel Cordela Pangkal Pinang.Â
Cirebon Kota Udang
Cerita jalan-jalan ke Kota Cirebon ini tidak direncanakan sebelumnya. Meskipun berkali-kali melewati kota udang ini saat pulang kampung, namun belum sekalipun kami stay dan jalam-jalan di sana. Tapi karena si ayah kecapekan nyetir akhir Juni 2017 lalu saat perjalanan kembali ke Jakarta dari kampung, akhirnya kami beristirahat dan jalan-jalan di Kota Cirebon.
Keraton Kasepuhan Cirebon
Hari sudah sore saat kami tiba di Keraton Kasepuhan. Maklum sebelumnya kami beristirahat dulu di Hotel melepas lelah dan baru sore sempat jalan-jalan. Kami membeli tiket seharga 10 ribuan untuk anak-anak dan 15 ribu untuk dewasa. Karena tidak banyak waktu, kami hanya berkeliling sebentar saja karena pukul 6 sore keraton ditutup.
Keraton Kasepuhan adalah kerajaan islam tempat para pendiri cirebon bertahta, disinilah pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon berdiri. Keraton Kasepuhan yang dibangun oleh Pangeran Mas Zainul Arifin pada tahun 1529 dan dahulu dinamakan keraton Pakungwati
Dari wikipedia disebutkan Kesultanan Kasepuhan adalah suatu wilayah hasil pembagian kesultanan Cirebon kepada ketiga orang puteranya setelah meninggalnya Sultan Abdul Karim (Pangeran Girilaya) atau yang dikenal dengan nama Panembahan Ratu pakungwati II pada tahun 1666, tetapi menurut naskah Mertasinga, Sultan Abdul Karim telah meninggal di Mataram pada tahun 1585 saka jawa atau sekitar tahun 1662 m , 12 tahun setelah kepergiannya ke Mataram.Â
Putera pangeran Girilaya masing-masing adalah Pangeran Raja Martawijaya yang kemudian memerintah Kesultanan Kasepuhan yang berpusat di keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Kartawijaya yang memerintah kesultanan Kanoman yang berpusat di keraton Kanoman dan Pangeran Raja Wangsakerta yang menjadi Panembahan Cirebon yang bertugas dalam hal pendidikan putra-puteri keraton, Pangeran Raja Wangsakerta bertempat tinggal di keraton Kasepuhan dan membantu Pangeran Raja Martawijaya memerintah kesultanan Kasepuhan sebagai Sultan Sepuh I.