Buat yang penasaran dengan kata Candi Umbul, ternyata nama Candi Umbul ini berasal dari Bahasa Jawa. Karena gelembung airnya menyembul seperti gelembun dan mumbul (naik dalam Bahasa Jawa) maka pemandian ini dinamakan Candi Umbul. Konon jaman dahulu pemandian ini merupakan tempat mandi para bangsawan.Â
Anak-anak langsung pengin nyebur saat kami datang. Mereka mandi di kolam yang besar. Airnya tidak sehangat mata air panas di Ciater. Tapi tidak dingin seperti air di Magelang pada umumnya. Aku pun sebenarnya ingin mandi. Ingin merasakan sensasi mandi ala putri raja dan para bangsawan jaman dulu di kolam. Sayang ...si baby nggak mau ditinggal ibunya. Jadi cukup melihat kegembiraan anak-anak yang nyebur tanpa ikut nyebur.
 Untuk ukuran tempat wisata, pemandian Candi Umbul ini termasuk sepi, Kami datang pada saat musim liburan, tapi pengunjung kolam tidak penuh. Padahal tempat wisata lain di magelang seperti Candi Borobudur atau Taman Kyai Langgeng penuh sesak saat liburan. Senang sih karena anak-anak bisa berenang dengan leluasa tanpa uyel-uyelan dengan pengunjung lain.
Sementara anak-anak berenang aku berkeliling  mengekslor sekeliling pemandian.  Sejumlah batuan situs berjejer di tepian kolam menggambarkan berbagai relief tumbuhan, binatang, dan stupa bagian puncak candi. Candi ini masih menampakan nuansa sejarahnya. Keberadaan pondasi yang terdapat di setiap sudut dasar kolam merupakan tiang penyangga atap pelindung. Sedangkan batuan lain berbentuk lingga datar merupakan alas duduk untuk bersemadi para ksatria.
                    Â
      Â
                              Â
Adanya profil miniatur Candi yang disebut sebagai profil Jawa Tengah sejajar menunjukkan situs  ini dibangun pada peradaban 800-850 atau abad ke IX Masehi.