Mohon tunggu...
Budi Wahyuni
Budi Wahyuni Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Ibu bersuami yang dianugerahi 2 putri dan 1 putra

Belajar ilmu-ilmu bermanfaat sampai akhir hayat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kiat Penyintas Covid 19: Cepat Bertindak, Hindari Stres, Tertawalah

28 Juli 2021   16:34 Diperbarui: 28 Juli 2021   16:37 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pandemi yang bikin heboh manusia se-planet bumi ini, lagi-lagi jadi berita penting . Di NKRI, sejak libur panjang Hari Raya Idul Fitri bulan Mei 2021, kasus terpapar covid 19 jadi  membludak.

Metode prokes tentang bagaimana cara pencegahannya dengan  3M bahkan 5M, tetap masih membuat kasus covid 19 di negara kita menjadi hotspot global se Asia (Kompas.com, 24 Juli 2021). Tentu saja hal ini juga berkaitan dengan  kesadaran masyarakat yang belum sepenuhnya taat  prokes.

Anggota grup WhatsApp kita juga mulai banyak yang terpapar covid 19. Walau ada yang meninggal dunia, namun bersyukur masih lebih banyak yang sembuh.

Beredar pula kesimpang-siuran berita dari beberapa dokter di medsos yang menganjurkan cara kita menyikapi penyakit ini. Ada dokter yang menganjurkan harus tetap melawan sakit dengan mengonsumsi makanan sehat, walau terasa hambar dan kadang muntah, tetap diupayakan masuk makanan  ke tubuh kita. Namun ada dokter yang menganjurkan agar kita menjadi host yang buruk untuk virus covid 19, dengan tidak memberi mereka makanan karbohidrat dan gula. Bahkan disarankan berpuasa dulu sekitar 20 jam dan dianjurkan banyak tidur.

Saya belum cek,  berita mana dari kedua pernyataan dokter itu yang hoax, tetapi saya punya beberapa rekan penyintas covid 19, sehingga bisa tahu pengalaman berharga mereka.

Info-info  tentang bagaimana mereka bisa sembuh serta obat  dan vitamin apa saja yang mereka konsumsi, perlu juga kita ketahui. Dengan harapan, agar kita atau orang-orang sekitar kita tidak panik bilamana terpapar covid 19 dan bisa melakukan kiat para penyintas covid ini.

Pandu, rekan saya yang terpapar covid 19 di bulan Juni 2021 bersama dengan istri dan 2 (dua) putrinya, punya kiat  menarik yang membuat mereka cepat sembuh.

Sejarah awal terpapar, ketika istri dan putri-putri Pandu berkunjung ke rumah seorang keluarga yang berulang tahun. Memang tidak ada perayaan besar, sehingga diperkirakan cukup aman. Tetapi ternyata asisten rumah tangga di rumah itu, baru saja kembali dari mudik Lebaran. Sang ART inilah yang membawa virus dari luar kota, sehingga seluruh orang yang ada di rumah itu terpapar covid 19.

Pulang dari rumah keluarga yang berulang tahun itu, di malam hari putri-putri dan istri Pandu  demam dan flu. Setelah cek dengan antigen esok harinya, ternyata mereka positif covid 19. Tidak berlangsung lama Pandu juga ikut terpapar. Penciuman bau mereka hilang, badan menggigil dan tulang terasa ngilu-ngilu. Pandu sempat merasa sesak, namun disiasati dengan tidur posisi miring sehingga mengurangi rasa sesak dan membalur tubuh dengan kayu putih.

Mereka  tidak menggunakan AC (Air Conditioner)  selama sakit, mengonsumsi obat demam  paracetamol,  vitamin C1000, D3, anti virus oseltavimir phospahate sehari 1x yang dikonsumsi selama 4 hari. Mereka mengonsumsi obat batuk yang biasa tersedia di Mini Market saja, karena ada batuk sesekali.

Dari awal  sakit mereka berupaya tetap  makan seperti biasa walau terasa hambar, minum susu 1x sehari, konsumsi buah setiap waktu makan dan berjemur walau menurut Pandu tidak setiap hari dilakukannya. 

Kiat unik dan manjur dari keluarga  Pandu adalah menonton acara Just for Laughs setiap hari, sehingga hampir seharian mereka tertawa-tawa. Mereka yakin bahwa tertawa akan meningkatkan hormon endorfin, salah satu jenis hormon kebahagian yang berperan meredakan nyeri alami tubuh.

Hari ke 5 (lima) penciuman bau keluarga Pandu mulai terasa kembali dan nafsu makan mulai muncul. Isoman mereka lalui dengan santai karena sering tertawa bersama.

Rekan saya, Ratna, terpapar covid 19 di bulan Desember 2020. Awalnya Ratna mengantar suaminya ke rumah sakit karena sakit lambung akut sehingga tidak mau makan dan harus diinfus. Saat itu rumah sakit juga sudah mulai banyak pasien covid 19, mereka tidak dapat ruang perawatan, sehingga  suami Ratna harus dirawat di  ruang IGD rumah sakit selama 2 hari dan Ratna  menunggu suaminya di IGD selama itu pula.

 Di ruang IGD, karena para pasien hanya dibatasi dengan gorden, Ratna menyaksikan seorang pasien covid 19 yang wafat dan diprosesi oleh petugas yang dilengkapi  APD.

Setelah pulang dari rumah sakit, Ratna dan suami mengalami demam dan flu. Menurut Ratna, sangat besar kemungkinan mereka terpapar covid 19 saat di ruang IGD. Mereka pun cek kondisi mereka kembali ke rumah sakit dan setelah melakukan PCR mereka memang positif covid 19, begitu juga seorang putra yang tinggal serumah dengan mereka. 

Dari  rumah sakit mereka diberikan vitamin Holisti Care Ester C yang aman untuk lambung dan multi vitamin Licoxy serta antibiotik yang harus dihabiskan. Selain itu mereka juga mengonsumsi obat herbal China untuk batuk dan radang  tenggorokan, Herbalmini.

Setelah isoman 7(tujuh) hari, hasil PCR putra Ratna sudah negatif. Ratna perlu waktu 14 (empat belas) hari baru negatif hasil PCR-nya, sedangkan suami Ratna yang memiliki kormobid diabetes dan darah tinggi perlu waktu selama sebulan. Menurut dokter yang senantisa memantau kondisi mereka, suami Ratna memiliki  rasa cemas agak tinggi atau  stress, karenanya agak lama hasil PCR negatif, walau kondisi kesehatan sudah lama membaik.

Sejak awal mereka sakit, mereka berusaha untuk makan makanan sehat, minum susu 1x sehari, mengonsumsi minuman rebusan rimpang walau tidak setiap hari, rutin minum vitamin dan berjemur 15 menit setiap hari diantara jam 10-11 pagi.

Yang menarik dari pengalaman  Ratna, putra ke dua yang pulang dari pondok pesantren ternyata tidak terpapar, walau tinggal bersama mereka saat mereka masih positif covid 19, bahkan  sering ikut berjemur bersama. Farand, putra ke dua mereka sangat giat makan sehat, minum multi vitamin 3x1 tablet dan minum susu 1x sehari.

Seorang rekan saya yang tinggal di Dumai, Hilda,  punya pengalaman unik saat terpapar covid, karena dia tidak periksa ke dokter sama sekali dari awal sakit sampai sembuh.

Suatu hari di bulan  Februari 2021 Hilda diare dan demam, keesokan harinya dia tidak bisa mencium bau dan hambar semua rasa makanan. Karena sudah mendapat informasi cukup dari medsos dan sumber-sumber lain, Hilda segera isoman. Vitamin dan obat yang dikonsumsinya juga mudah diperoleh, yaitu Sanmol untuk demam, Decolgen untuk sakit kepala, OBH Combi Plus diminum 1x sehari walau tidak ada batuk dan flu, vitamin Imboost Force, Qist Al Hindi, madu dan kayu putih.

Selama sakit Hilda tidak menggunakan AC (Air Conditioner), hanya menghidupkan alat penjernih udara Ion Plasmacluster untuk pertukaran udara.

Rutinitas saat Hilda isoman antara lain;  sarapan roti dengan segelas susu, berjemur, mandi air hangat,   menghirup air panas ditambah tetesan kayu putih 3x dalam sehari, makan nasi di siang dan malam, minum Imboost 1x1 tablet, obat batuk 1x sehari dan Qist Al Hindi 2x sehari. Rutinitas itu dilakukan Hilda dalam waktu 7 hari.

Hilda sempat mengalami sesak saat menanti pemesanan Qist al Hindi via on line. Beruntung tidak lama kemudian datang Qist al Hindi yang segera ia minum dicampur madu. Setelah minum Qist al Hindi bercampur madu badannya langsung bercucuran keringat  dan terasa lebih nyaman.

Sesak kadang dirasakan Hilda saat masa isoman dan ia menyiasatinya  dengan melakukan posisi sujud dan dibatukkan sampai keluar cairan warna pink, setelah itu rasa sesak akan berhenti. Isoman dilakukan Hilda  selama 14 (empat belas) hari, setelah masa itu ia merasa sehat dan aman berkumpul bersama keluarganya kembali.

Arfiani, rekan saya yang bermukim di Gresik, Jawa Timur, punya pengalaman merawat putranya, Ridho, yang terpapar covid saat di pondok pesantren. Selama merawat Ridho  tidak ada seorang pun di rumahnya yang ikut terpapar.

Ridho pulang ke rumah dalam keadaan batuk kering dan demam. Esok harinya Arfiani  membawanya ke rumah sakit dan melakukan PCR. Hasil PCR diperoleh 2 (dua) hari kemudian dan dinyatakan positif covid 19. Saat datang dari pondok pesantren, Ridho sudah disiapkan kamar sendiri dilengkapi Diffuser Young Living. Arfiani menyiapkan obat batuk Actifed yang hijau selain obat-obatan dari rumah sakit.

Hari ke 5 (lima) nafsu makan Ridho turun drastis dan hanya ingin tidur saja, makanan yang bisa masuk hanya sedikit bubur dan sop. Kondisi lemas dan hilang nafsu makan dialami Ridho selama seminggu.

Arfiani rutin memberi pengobatan ke Ridho, yaitu pagi shaker madu, sarapan,  minum obat covid 19 dari rumah sakit, 2 jam kemudian diberikan obat herbal covid 19 dari dr. Suradi dan sekitar jam 9-10 pagi berjemur. Diffuser Young Living di kamar Ridho selalu dalam posisi on, dengan bahan essensial oil peppermint, eucalyptus radiata, eucalyptus globulus. Peralatan makan dan minum Ridho juga dipisahkan dan selalu langsung dicuci setelah selesai makan dan minum.

Saat memberikan pengobatan ke putranya, Arfiani juga mengonsumsi obat herbal covid 19 setiap hari, makan makanan sehat dan berjemur, sehingga imun tubuhnya kuat dan tidak terpapar covid 19.

Setelah 14 (empat belas) hari isoman, Ridho cek PCR kembali dan dinyatakan masih positif, sehingga isoman diteruskan 5 (lima) hari dan pada hari ke 20 (dua puluh) isoman, Ridho telah negatif covid 19.

Para penyintas covid 19 berpesan bahwa kita harus mempunyai  positive thinking untuk sembuh, cepat bertindak bilamana merasakan gejala kurang sehat dalam tubuh dan hindari stress. 

Kita juga bisa mengalihkan perasaan sakit dan tidak nyaman dengan menonton film yang lucu, sehingga kita bisa tertawa-tawa lepas dan akan mempercepat proses pemulihan. Tentu saja kekuatan untuk melakukan hal itu semua karena mereka senantiasa memohon kepada Sang Pencipta, pemilik seluruh kehidupan alam semesta, yang memberikan kesembuhan dan mengijinkan hadirnya sakit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun