Mohon tunggu...
Ibtihal Lathifah
Ibtihal Lathifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi: Mendengarkan musik dan. Menonton film atau drama.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mampukah Program Makan Siang Gratis Menanggulangi Prevalensi Stunting di Indonesia Secara Menyeluruh?

30 Maret 2024   17:50 Diperbarui: 30 Maret 2024   17:55 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggaran yang dibutuhkan untuk memenuhi program makan siang gratis tersebut adalah 450 triliun per tahun. Besarnya anggaran per tahunnya membuat banyak masyarakat berpendapat pro dan kontra. Apakah program makan siang gratis efektif untuk menurunkan stunting atau justru hanya menghabiskan anggaran saja?

Nominal per anak untuk sekali makan siang gratis adalah Rp15.000,00 (Lima Belas Ribu Rupiah). Pemenuhan gizi untuk para anak sudah harus dipenuhi dengan cukup dengan nominal tersebut. Per anak dapat menikmati makan siang gratis untuk pemenuhan gizi agar tidak stunting dengan nominal tersebut diluar nominal program susu gratis yang juga akan dibagikan.

Bahan-bahan makanan yang akan digunakan dalam program makan siang gratis tersebut berasal dari para petani dan peternak dalam negeri. Kualitas bahan makanan dipastikan aman dan berkualitas sehingga dapat dinikmati para siswa dengan aman karena berasal dari petani dan peternak negeri. Jadi, selain mengurangi prevalensi stunting, program makan siang gratis ini juga akan membantu para petani dan peternak dalam negeri
Rencana pembuatan program makan siang gratis harus memperhatikan sasaran program yang dituju dan anggaran yang akan dikeluarkan. Pembuat program juga harus memastikan bahwa program yang dibuat dapat terlaksana dan manfaatnya dapat dirasakan oleh sasaran penerima program bantuan makan siang gratis.

Pada hari ke-47 kampanyenya, Sabtu, Prabowo mengatakan kepada konsolidasi parpol se-Sumatera Utara di Medan, "Salah satu bukti kami bertekad mulai menghilangkan kemiskinan adalah program makan siang bergizi untuk anak-anak Indonesia."
Prabowo menegaskan bahwa program ini tidak hanya akan menyediakan makanan yang sehat untuk anak-anak, tetapi juga akan mencakup ibu hamil dan anak-anak di bawah umur.

"Tujuannya agar anak-anak kita tumbuh cerdas, kuat, dan menghilangkan stunting, antara lain," katanya.
Pasangan calon presiden 02 berharap dengan adanya makan siang gratis, kekurangan gizi dan stunting di Indonesia akan berkurang. Siswa dan para ibu hamil akan sehat dan gizinya terpenuhi sehingga stunting di Indonesia akan berkurang. Tingkat kesehatan di Indonesia juga akan semakin meningkat karena berkurangnya prevalensi stunting.

Tidak hanya di Indonesia, program makan siang gratis juga sudah diadakan di negara lain seperti di beberapa negara Eropa dan Jepang. Program makan siang gratis tersebut dianggap efektif oleh pemerintahan negara tersebut untuk pencegahan stunting dan kekurangan gizi. Program makan siang gratis ini mungkin bisa saja dapat secara efektif mengurangi prevalensi stunting jika dilaksanakan dengan baik.

Meskipun, program makan siang ini menjanjikan, tetapi keberhasilannya bergantung pada implementasi yang tepat dan berkelanjutan. Laporan World Bank "Scaling Up Nutrition: What Will It Cost?" menyatakan bahwa agar program pencegahan stunting, seperti pemberian makan siang gratis dan susu, berhasil, sektor pemerintah, lembaga pendidikan, dan ketersediaan dana yang memadai harus bekerja sama.
Tantangan implementasi dan pembiayaan anggaran untuk program makan siang gratis menjadi permasalahan yang harus dihadapi. Para pemerintah perlu bekerjasama dengan baik agar program makan siang gratis memiliki implementasi yang tepat, pengawasan yang ketat, dan koordinasi yang baik.

Kurang Efektifnya Program Makan Siang Gratis untuk Prevalensi Stunting

Berbagai kritik dan pendapat disampaikan mengenai program makan siang gratis yang dianggap kurang efektif dalam menurunkan stunting. Kritik tidak hanya datang dari masyarakat tapi juga para ahli kesehatan seperti dokter, dan ahli gizi yang ikut mengkritik program makan siang gratis.

Kritik diberikan karena dianggap program makan siang gratis dinilai keliru untuk penanganan stunting di Indonesia. Program pencegahan stunting tidak akan efektif jika ditujukan kepada anak sekolah. Untuk mencegah stunting, usia anak sekolah PAUD atau SD sudah terlalu dini.

Teknik pencegahan stunting hanya dapat diterapkan pada bayi dengan usia di bawah 1000 hari atau kurang dari 2 tahun. Pemberian makan gratis kepada anak sekolah akan lebih tepat dinamakan bantuan sosial saja. Program makan siang gratis juga harus ditujukan kepada pasangan yang baru menikah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun