Mohon tunggu...
Ibrohim El Hasbi
Ibrohim El Hasbi Mohon Tunggu... Dosen - Pakar Pendidikan Islam

Kandidat Doktor Pendidikan Islam dan ketua yayasan Mutiara Embun Pagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hijrah, Merdeka, dan Corona

12 Agustus 2021   16:58 Diperbarui: 12 Agustus 2021   17:01 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuai dengan namanya, covid 19 ini mulai muncul di tahun 2019. Artinya, pandemi ini sudah berjalan lebih dari satu tahun. Tak terhitung jumlah jiwa yang sudah melayang, dan berbagai kerugian yang sifatnya material disebabkan pandemi ini. Berbagai kalangan dan jenis profesi, turut merasakan dampaknya. 

Namun apakah kita hanya akan menyesali, meratapi, menyalahkan satu sama lain, atau lebih jauhnya beranggapan bahwa semua ini berupa konspirasi?. Semua itu tentu tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Pada kondisi seperti ini, kita dituntut kedewasaan, kesadaran, upaya bahu membahu, saling membantu sama lain, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran, mendukung untuk menghentikan penyebaran, membantu orang yang terdampak, mendukung upaya-upaya berbagai kelompok yang berupaya keras untuk menghentikan penyebaran covid ini.

Pada kondisi sulit seperti ini, susah sekali bagi para pemimpin untuk mengambil keputusan-keputusan yang dapat diterima oleh semua kalangan. Terlepas kebijakannya banyak yang menganggap politis, sekehendak hati, merugikan sebagian pihak, namun keputusan sebagai warga negara, kita dituntut mengikutinya, selama kejikan itu terlihat nempak kejelasan. Memang idealnya "tasharraful imam ala raiyyati, manutun bilmaslahah". 

Keputusan yang diambil oleh para pemimpin itu, harus memberikan banyak kemaslahatan. Namun pula, sikap istihsan dan atau masalatul mursalah harus dikedepankan. Dengan kata lain, al maslahatul am, muqaddamun ala maslahatul khas. Kepentingan umum, harus lebih diutamakan daripada kemaslahatan yang sifatnya khusus harus tetap diperhatikan oleh para pengambil keputusan.

Terakhir, dengan telah dan masih berjalannya peristiwa-peristiwa besar ini, kita dituntut dapat mengambil hikmah dan pelajaran. Peristiwa hjirah sudah terjadi 14 abad lalu menunjukkan, upaya keras, kesabaran, perjuangan pada akhirnya membuahkan keberhasilan bagi kaum muslimin. Bahkan, jika dilihat secara statistic, kini populasi muslim dapat dikatakan menempati urutan pertama di muka bumi ini. 

Selanjutnya, kegigihan dan cita-cita mulia para pahlawan untuk meraih kemerdekaan negara republik Indonesia, telah menunjukkan pula kepada kita keberkahan. Kini bangsa Indonesia "terbebas dari penjajahan", walaupun kita masih terjajah dari sisi yang lain yang harus kita perjuangkan untuk merdaka. Semoga pula pandemi covid 19 ini, dengan segala perjuangan dan pengorban kita, dapat dikalahkan dan kemudian memberikan keberkahan kepada kita semua. Kalam Tuhan tak pernah salah. Walal akhiratu khairun laka minal ula. Dan yang terakhir itu (hari kemudian setelah perjuangan), akan lebih baik bagi kita semua. Amin  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun