Mohon tunggu...
Ibriza Nabiela
Ibriza Nabiela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Management UPN "Veteran" Yogyakarta

Hello

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Strategi Ketangkasan Wona.Ind : Meningkatkan Online Presence dan Mengatasi Tantangan Konten di Era TikTok

17 Maret 2024   18:45 Diperbarui: 17 Maret 2024   21:25 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wona.ind merupakan sebuah merek pakaian wanita yang memiliki citra eksklusif dengan desain inovatif dan bahan berkualitas, menonjolkan karakter melalui koleksi pakaian wanita yang tidak hanya memenuhi kebutuhan gaya sehari-hari, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan diri. Dibangun di atas fondasi desain inovatif, Wona.ind aktif mengikuti tren terkini dan menghasilkan busana berkualitas yang tidak hanya cantik, tetapi juga nyaman dipakai sepanjang hari. Wona.ind tidak hanya menawarkan produk, tetapi juga pengalaman berbelanja yang nyaman bagi para pelanggan. Fokus pada keberlanjutan dan kepuasan pelanggan, Wona.ind memanfaatkan online presence melalui media sosial dan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan merek dan berinteraksi dengan komunitas fashion secara lebih luas. Melalui media sosial dan platform e- commerce, kami memperluas jangkauan merek dan berinteraksi dengan komunitas fashion secara lebih luas.

Meskipun Wona.ind aktif memanfaatkan online presence melalui media sosial dan platform e-commerce dengan tujuan memperluas jangkauan merek serta berinteraksi dengan komunitas fashion, namun permasalahan utama muncul dalam kurangnya efektivitas penyusunan konten di media sosial. Kesenjangan ini menciptakan potensi ketidaksesuaian antara nilai-nilai merek yang ingin disampaikan dan realitas interaksi online dengan pelanggan. Terlebih lagi Wona.ind hanya berfokus pada satu platform yaitu Instagram saja, minimnya penggunaan platform seperti TikTok yang merupakan salah satu platform yang sedang naik daun dalam  dalam strategi bisnis dapat menjadi hambatan signifikan, mengingat perkembangan  TikTok sangat pesat dan popularitasnya dalam menjangkau segmen pasar yang lebih muda. Oleh karena itu, pemahaman mendalam terhadap dinamika media sosial dan kebutuhan pasar yang berkembang perlu diintegrasikan dalam rencana pemasaran Wona.ind guna memastikan bahwa online presence tidak hanya terjadi secara aktif tetapi juga relevan dan sesuai dengan preferensi serta ekspektasi pelanggan potensial.


Mersespon dan mengatasi masalah Wona.ind untuk meningkatkan online presence dan strategi bisnisnya, konsep ketangkasan dapat menjadi landasan utama. Ketangkasan tidak hanya sekedar kemampuan untuk bergerak dengan cepat, tetapi juga merupakan konstruksi kompleks yang melibatkan berbagai aspek organisasi. Ini mencakup kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan secara fleksibel dan responsif, teori agility yang didasarkan pada ilmu kompleksitas, menyediakan pandangan yang komprehensif tentang bagaimana organisasi dapat merespons dan beradaptasi dalam menghadapi perubahan yang terus-menerus (Holbeche, 2018). Dalam konteks Wona.ind, kebutuhan untuk memahami dan menerapkan konsep ketangkasan menjadi semakin penting mengingat lingkungan bisnis yang dinamis dan cepat berubah, terutama di industri fashion yang sangat dipengaruhi oleh perubahan tren dan selera konsumen. Dengan memahami konsep ketangkasan secara mendalam, Wona.ind akan dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan dengan lebih baik, serta mengembangkan strategi yang lebih adaptif dan responsif. Ini termasuk kemampuan untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial dan platform e-commerce, serta untuk menjalin kemitraan dan kolaborasi yang strategis. Dengan demikian, konsep ketangkasan tidak hanya menjadi landasan untuk merespon masalah saat ini, tetapi juga merupakan aspek yang krusial dalam membangun keberhasilan jangka panjang bagi Wona.ind dalam industri fashion yang kompetitif.


Dalam menanggapi masalah kurangnya efektivitas penyusunan konten di media sosial, terutama dalam hal kurangnya kehadiran di platform TikTok, Wona.ind dapat mengambil langkah-langkah strategis berdasarkan teori Holbeche. Pertama, mereka dapat melakukan evaluasi mendalam terhadap kebutuhan pasar dan tren konsumen saat ini, dengan memperhatikan dinamika media sosial dan popularitas platform seperti TikTok. Setelah memahami dengan baik preferensi dan perilaku target pasar, Wona.ind dapat mengadaptasi strategi konten mereka untuk mencakup penggunaan TikTok sebagai salah satu platform utama dalam kampanye pemasaran mereka. Kedua, Wona.ind perlu mengintegrasikan konsep ketangkasan dalam proses pengembangan konten di media sosial. Mereka harus menjadi lebih responsif terhadap perubahan tren dan kebutuhan pasar dengan mempercepat siklus pengembangan konten, meningkatkan fleksibilitas dalam merancang dan menyebarkan konten yang relevan dan menarik bagi audiens mereka. Selain itu, kolaborasi internal antara tim kreatif, manajemen produk, dan tim pemasaran juga menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas penyusunan konten. Penggunaan platform proyek manajemen konten dapat memfasilitasi koordinasi yang lebih baik antara tim, memastikan konsistensi dalam penyampaian pesan merek, dan meningkatkan visibilitas seluruh proses pengembangan konten. Ini juga memungkinkan tim untuk lebih cepat menanggapi umpan balik pelanggan dan perubahan dalam kebutuhan pasar. Dengan menggabungkan pendekatan ini, Wona.ind dapat mengatasi masalah efektivitas penyusunan konten di media sosial dan memperkuat online presence mereka secara menyeluruh, sesuai dengan prinsip-prinsip ketangkasan yang diperkenalkan oleh teori Holbeche.

Ibriza Nabiela, Mahasiswa MM UPN "Veteran" Yogyakarta Angkatan 42

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun