Mohon tunggu...
Tony Ibrahim
Tony Ibrahim Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang yang suka menghabiskan waktu sendiri

Kesendirian mengajarkan banyak hal dan dalam kesendirian kita lebih mengenal diri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bantu Pemprov Jatim Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19, Untag Surabaya Laksanakan KKN "Kampung Tangguh"

4 September 2020   00:13 Diperbarui: 4 September 2020   00:09 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimasa pandemi Covid-19 membuat kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) tidak dapat dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya kegiatan KKN dilakukan secara berkelompok disuatu desa, maka dengan adanya standart keamanan untuk pencegahan virus Covid-19 membuat KKN saat ini dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa.

Bertemakan "Kampung Tangguh" untuk membantu Pemprov Jawa Timur Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan UNTAG surabaya meminta mahasiswanya untuk melaksanakan program kegiatan KKN mandiri bertemakan kampung tanggung dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 yang dilaksakan pada periode bulan agustus tanggal 11-31 didekat tempat tinggal mereka masing-masing.

Pihak kampus berharap dalam program KKN kampung tangguh ini mahasiswa dapat berperan aktif dalam lingkungan masyarakat mensosialisasikan bahaya virus Covid-19.

Salah satu mahasiswa prodi teknik industri UNTAG surabaya Tony Ibrahim atau yang akrab disapa Tony ini melakukan kegiatan KKN didaerah tempat tinggalnya Desa Babadan RT.10 RW.03 dengan melakukan pemabagian handsanitizer yang dilakukan bersamaan dengan pelatihan pembuatan serta sosialisasi pentingnya penggunaan handsanitizer.

Stigma warga desa bahwa handsanitizer adalah barang yang mahal serta rendahnya kepedulian warga akan pentingnya menjaga kebersihan tangan, salah satunya dengan menggunakan handsanitizer memberikan gagasan tersendiri untuk Tony mahasiswa UNTAG surabaya untuk menciptakan kesadaran masyarakat betapa pentingnya menjaga kebersihan tangan dimasa pandemi Covid-19 

" Jika kita tahu komposisi pembuatan handsanitizer sesuai standart WHO tentunya dan meracik sendiri dengan membeli bahan baku di toko kimia terdekat, maka harganya sebenarnya cukup ekonomis, berbeda jika kita membeli handsanitizer di apotik karena sudah ada label menjadikan harganya lebih mahal, dan saya bersyukur gagasan untuk kegiatan sosialisasi pembuatan serta pembagian handsanitizer direspon positif oleh ketua RT dan warga desa babadan". Kata Tony mahasiswa prodi teknik industri UNTAG Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun