Mohon tunggu...
sulthon shokhibul ibrahim
sulthon shokhibul ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya Sulthon Shokhibul Ibrahim, atau yang akrab disapa Sulthon, adalah seorang mahasiswa dari program PGMI di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Selain menekuni studi sebagai calon guru, Sulthon juga memiliki hobi menggambar yang mencerminkan kreativitasnya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menyikapi Hadist : Agama yang Dibangun di Atas Kebersihan

2 Desember 2024   19:41 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:00 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di sebuah pondok pesantren yang terletak di ujung kota, terdapat sebuah pesantren kecil namun penuh semangat. Pondok pesantren ini dikenal dengan keasriannya yang tenang dan kesejukannya. Namun, di balik ketenangan itu, ada perjuangan besar yang dijalani oleh santri-santri di sana untuk menjaga kebersihan yang menjadi bagian integral dari kehidupan mereka.

Pondok pesantren ini dihuni oleh tiga sahabat yang sangat dekat: Falah, Ahya, dan Anam. Mereka adalah santri yang tak hanya rajin dalam menuntut ilmu agama, tetapi juga sangat memperhatikan kebersihan di pondok mereka. Seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, "Kebersihan adalah sebagian dari iman," yang selalu mereka jadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Pagi yang Penuh Semangat

Hari itu, seperti biasa, Falah, Ahya, dan Anam bangun sebelum subuh. Setelah melaksanakan salat malam, mereka melakukan tugas rutin mereka untuk membersihkan lingkungan pondok pesantren. Falah dengan semangat menyapu halaman luas di depan asrama, Ahya menyiram tanaman yang mulai tumbuh subur, dan Anam membersihkan ruang-ruang belajar.

"Jangan lupa, kita harus menjaga kebersihan ini dengan ikhlas," kata Falah sambil menyapu. "Bukan hanya untuk membuat pondok ini terlihat indah, tetapi juga sebagai bentuk ibadah kita kepada Allah."

Ahya mengangguk setuju, "Benar. Kebersihan bukan hanya soal fisik, tetapi juga tentang hati yang bersih. Ketika kita menjaga kebersihan, kita juga menjaga hubungan kita dengan Allah dan sesama."

Anam yang sedang menyapu area sekitar mushola ikut menyela, "Kita juga bisa mengingat hadis itu, 'Allah itu indah dan menyukai keindahan,' jadi menjaga kebersihan adalah bentuk rasa syukur kita terhadap segala nikmat yang diberikan-Nya."

Menghadapi Tantangan

Pondok pesantren ini memang kecil, namun tantangan menjaga kebersihan tak selalu mudah. Banyak santri yang kadang kali terlena dan merasa tugas kebersihan itu bukan tanggung jawab mereka. Namun, Falah, Ahya, dan Anam selalu berusaha menjaga kebersihan meski terkadang mereka merasa lelah.

Suatu hari, ketika mereka sedang membersihkan halaman bersama beberapa santri lainnya, mereka melihat keadaan sekitar yang cukup memprihatinkan. Sampah berserakan di beberapa sudut pondok, dan beberapa bagian ruangan tampak kotor. Beberapa santri yang lewat hanya diam dan tidak menghiraukan.

Falah menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan tegas, "Ini bukan hanya tentang kebersihan fisik. Kebersihan ini adalah bagian dari iman kita. Kalau kita biarkan kebersihan terabaikan, maka kita juga sedang mengabaikan salah satu ajaran penting dalam Islam."

Ahya mengangguk, "Kebersihan adalah cermin dari hati yang bersih. Jika kita menjaga kebersihan lingkungan ini, berarti kita menjaga hati kita agar tetap bersih dari sifat-sifat buruk."

Anam menambahkan, "Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Menjaga kebersihan pondok pesantren bukan hanya untuk kenyamanan kita, tetapi juga sebagai penghormatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Kita harus menjaga tempat ini agar tetap layak sebagai tempat mencari ilmu."

Menyebarkan Semangat Kebersihan

Setelah beberapa hari berlalu, Falah, Ahya, dan Anam memutuskan untuk mengadakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh santri tentang pentingnya menjaga kebersihan. Mereka mengajak seluruh santri untuk bersama-sama membersihkan pondok pesantren secara menyeluruh. Mereka juga menyiapkan pesan-pesan yang mengingatkan akan pentingnya kebersihan dalam Islam.

Kegiatan itu dimulai dengan ceramah singkat yang disampaikan oleh Ustaz Hasan, pengasuh pondok pesantren. Ustaz Hasan mengutip sebuah hadis yang sangat relevan dengan tema hari itu, "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan," dan menjelaskan bahwa kebersihan adalah bagian dari keindahan yang diperintahkan oleh Allah.

"Kebersihan itu mencakup banyak hal, bukan hanya soal tubuh, tetapi juga lingkungan kita. Menjaga kebersihan adalah tanda bahwa kita menghargai nikmat yang Allah berikan, dan ini adalah wujud dari rasa syukur kita kepada-Nya," ujar Ustaz Hasan.

Kemudian, santri-santri pondok pesantren itu pun bergerak dengan semangat baru. Mereka bersama-sama membersihkan halaman, menyusun kembali tempat tidur yang berantakan, dan menjaga setiap sudut pondok agar tetap rapi dan bersih. Suasana penuh kekompakan dan kebersamaan semakin terasa.

Pondok yang Bersih, Hati yang Tenang

Setelah beberapa jam bekerja, pondok pesantren yang semula sedikit berantakan kini menjadi lebih bersih dan nyaman. Falah, Ahya, dan Anam berdiri di tengah halaman, merasa puas dengan hasil kerja keras mereka.

"Alhamdulillah, kita berhasil menjaga kebersihan pondok ini," kata Falah dengan senyum puas. "Kebersihan ini bukan hanya membuat lingkungan kita nyaman, tetapi juga menenangkan hati."

Ahya menambahkan, "Dan yang terpenting, kita menjalankan salah satu perintah agama yang sangat penting. Semoga Allah meridhai usaha kita ini."

Anam tersenyum, "Ini adalah bagian dari iman kita, menjaga kebersihan agar kita selalu merasa dekat dengan Allah."

Refleksi

Sejak hari itu, pondok pesantren itu menjadi lebih bersih dan teratur. Santri-santri lainnya juga semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan. Tidak hanya kebersihan fisik yang dijaga, tetapi juga kebersihan hati. Mereka semakin semangat dalam menuntut ilmu agama dan mempraktikkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi Falah, Ahya, dan Anam, menjaga kebersihan pondok pesantren bukan hanya sekadar tugas, tetapi adalah bentuk pengabdian mereka terhadap agama dan masyarakat. Kebersihan, bagi mereka, adalah cara untuk menghidupkan hadis Rasulullah SAW yang mengatakan, "Kebersihan adalah sebagian dari iman."

Mereka sadar bahwa agama tidak hanya dibangun di atas ibadah ritual semata, tetapi juga di atas kebersihan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjaga kebersihan pondok pesantren, mereka telah berusaha membangun fondasi agama yang kokoh, dengan iman yang bersih dan hati yang penuh ketenangan.

Pesan Moral

Cerita ini mengajarkan kita bahwa kebersihan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan beragama. Menjaga kebersihan tidak hanya tentang merapikan rumah atau lingkungan, tetapi juga tentang membersihkan hati dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Seperti yang diajarkan dalam Islam, menjaga kebersihan adalah bagian dari iman dan merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun