Mohon tunggu...
ibrahim rizky
ibrahim rizky Mohon Tunggu... -

seorang mahasiswa yang ingin belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Fenomena Bernama Update Status

19 Desember 2010   04:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:36 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“laperr,, belum makan dari pagi…”
“mau pergi ke pantai tapi ga ada duit  ”

Saya pernah mendapat tulisan(fenomena itu bernama facebook), bahwa seorang rasul ketika di rumah tidak ada makanan ia berkata kepada istrinya untuk tidak memberitahukan kepada tetangganya, di saat itu pula rasul berpuasa, tetapi sekarang banyak orang yang mengumbarkan aibnya untuk diketahui orang lain dan mungkin dikasihani, apa yang terjadi pada aib orang lain yang ia ketahui sedangkan aib sendiri diumbar?

Kasus keempat :

Seseorang yang menuliskan statusnya “hari ini jumatan di masjid alun-alun ah ”

Kalimat ini menimbulkan pengertian bahwa si penulis ingin dipuji jika ia rajin shalat sehingga terkesan pamer atau dalam bahasa islam kita kenal dengan kata RIYA. Riya itu berarti ingin dilihat, ingin diperhatikan yang lebih parah lagi ingin dipuji, sebenarnya ketika seseorang menuliskan sesuatu untuk mencari perhatian itu termasuk riya, tetapi jika seseorang mengumbarkan kebaikannya karena ingin dipuji maka kebaikannya tidak akan mendapatkan pahala. (jika saya salah mohon dikoreksi)
Maaf, Saya juga tidak munafik terkadang saya juga suka menuliskan status yang tidak penting atau bersifat iseng, tetapi ketika saya sadar bahwa banyak yang lebih penting saya berusaha untuk berubah dengan menghindari hal-hal yang menurut saya tidak penting dan hanya untuk mencari perhatian.
Untuk saudara-saudara saya yang kecanduan fb, twitter, dan lainnya..
“Sahabat.. dunia kita sekarang lebih penting dari dunia maya, dan dunia kita sekarang akan musnah karena ada yang menanti kita yaitu akhirat. Jadi, mari kita jauhkan diri kita dari yang dilarang dan mengerjakan yang disuruh (taqwa), mengetahui kepada siapa kita harus bersombong diri, kepada siapa kita harus pamer, dan kepada siapa kita harus menceritakan aib kita”

*maaf kepada teman saya di fb dan twitter yang saya salin lagi statusnya sebagai contoh.
Sekali lagi maaf, jika ada yang tidak sependapat silahkan di kritik ya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun