Mohon tunggu...
Ibrahim Quraisy
Ibrahim Quraisy Mohon Tunggu... Programmer - Website Developer

Seorang Food Blogger di Foodform-Indonesia yang mencintai makanan lokal Twitter: @bimbaim

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Balon Raksasa Pemancar Wi-fi Akan Tiba di Indonesia

29 Oktober 2015   11:26 Diperbarui: 29 Oktober 2015   13:26 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Penandatanganan kesepakanan bersama CEO Google Sergey Brin

 

Menerima jaringan wi-fi di lokasi terpencil dan berkontur landai dan berbukit bukan lagi halangan. Google yang bekerjasama dengan tiga operator telekomunikasi di Indonesia, Indosat, telkomsel dan XL Axiata akan membawa projek besar ke Indonesia tahun depan.

Ialah Alphabet sebuah anak perusahaan baru dari google akan menerbang sebuah balon raksasa setinggi 60.000 kaki atau sekitar 18.3 km diatas tanah. Menurut Sergey Brin selaku CEO co-founder google dan juga presiden Alphabet proyek ini dapat menjangkau lebih luas daerah dibandingkan membangun tower pemancar.

Prototipe balon yang akan diluncurkan di Indonesia baru bekuran setengah dari balon yang sebenarnya untuk diuji coba. Luas daerah dan kondisi geografi Indonesia merupakan contoh tempat uji yang baik bagi balon raksasa ini.

Dengan menyebarnya jaringan internet di lokasi terpencil merupakan bisnis utama Alphabet selaku penggagas dan pembuat karena dengan luasnya jaringan internet maka probabilitas penggunaan gmail, situs pencarian google dan youtube akan meningkat.

Balon raksasa bertenaga baterei tenaga matahari ini dimulai pengujiannya dua tahun lalu di Selandia baru  dan diperluas di Brasil dan California. Tim Google juga menguji di Sri lanka. Tahun depan Indonesia akan bergabung dalam kelompok kecil ini.

 Mengembangkan terbang menara sel tidak selalu berjalan lancar. Astro Teller, kepala Google X, mengatakan pada Maret dia harus mengirim tim dengan perahu dan helikopter ke Lingkaran Kutub Utara dan Pasifik Selatan untuk mengumpulkan balon yang melayang di mana mereka tidak seharusnya.

Alphabet mengatakan belum menetapkan tanggal untuk peluncuran komersial penuh. Pilot Indonesia akan menunjukkan berapa banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan.

"Pengujian ini akan sangat mengungkapkan kepada kita tentang seberapa dekat kita untuk peluncuran komersial," kata Cassidy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun