Mohon tunggu...
Ibrahim Quraisy
Ibrahim Quraisy Mohon Tunggu... Programmer - Website Developer

Seorang Food Blogger di Foodform-Indonesia yang mencintai makanan lokal Twitter: @bimbaim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sabun Cuci, Makanan sehari-hariku

8 Februari 2011   13:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:47 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_88092" align="alignleft" width="140" caption="Tempestt Henderson"][/caption]

Entah, kebayang atau tidak, rasa sabun cuci itu. Siapa yang tidak mengetahui sabun cuci, emak saya pun enggunakannya walaupun beliau memakai sabun cap tangan yang identik dengan memandikan jenazah, namun saya pun harus mencucinya kembali.

Fenomena memakan sabun untuk saat ini bukan hal yang luar biasa, Dialah Tempest Henderson gadis berusia 19 tahun ini ketagihan memakan sabun cuci, layaknya ketagihan narkoba, gadis asal Florida ini, tidak  bisa menghilangkan kebiasaan memakan sabun cuci, tidak hanya yang bubuk, yang batangan pun kerap kali dia cicpi, layaknya seorang anak yang sedang memakan eskrim.

Tempestt pun berujar melalui salah satu surat kabar daerah ( tentunya daerah dia juga) bahwa dia sanggup menghabiskan lima bungkus bahkan lebih sabun cuci dalam sehari, layaknya makan sehari-hari sering kali sabun cuci itu di campur dengan hamburger.

Wah, kebayang ngak tuh?

Menurut dokter yang merawatnya, si Tempestt, mengidap penyakit yang disebut pica. Penyakit itu membuat dia suka memakan sesuatu yang tidak mengandungi zat yang lazim ada di makanan kita. Sang dokter kini menggunakan kaedah terapi bagi menyembuhkan si Tempesst dari ketagihan sabun cuci dengan memintanya mengalihkan pemikiran sesuatu yg lain ketimbang memakan mesin cuci, maksud saya sabun cuci. Dia juga di harapkan berjalan -jalan dan menjauhi daerah yang identik dengan sabun, misalnya kamar mandi dan mesin cuci.

[caption id="attachment_88093" align="aligncenter" width="150" caption="Tempest Henderson"]

12971723281651738803
12971723281651738803
[/caption]

Tempestt pun curhat bahwa dia mulai ketagihan ketika dia diputuskan oleh sang pacar dengan alasan berbeda kampus untuk kuliah, kebiasaan itu bermula ketika dia menjilati tangannya yang penuh dengan sabun cuci yang pada saat itu dirasanya sangat manis, layaknya permen.

Tempest kini berharap pulih dan tidak lagi menjadi penagih sabun cuci untuk selama-lamanya.

Baca Juga:

Tangan tersembunyi Tuhan Jahbulon Mengingat Lapangan Kassi Kebo' Maros, Sulawesi Selatan Bugis di Negeri seberang Roti Maros Jajanan khas yang mulai menghilang ( Best Reading) ______o0o______ diolah dari berbagai sumber foto by google _______o0o_______

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun