Mohon tunggu...
Ibrahim Kasim Kira
Ibrahim Kasim Kira Mohon Tunggu... Guru - PNS Guru_SD Inpres Bilal

aya adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang ramah, mudah bergaul, dan memiliki semangat untuk belajar hal-hal baru. Saya senang bertemu dengan orang-orang baru dan suka berinteraksi dengan mereka. Saya juga memiliki sifat yang perfeksionis, saya selalu berusaha untuk melakukan segala sesuatu dengan sebaik mungkin. Hobi saya termasuk membaca buku, menulis, dan bermain musik. Saya sangat menikmati membaca buku tentang berbagai topik, mulai dari fiksi hingga buku non-fiksi yang memberikan wawasan baru. Saya juga senang menulis, baik itu cerita pendek, esai, atau artikel. Selain itu, saya juga memiliki hobi bermain musik, terutama bermain gitar dan piano. Musik adalah cara saya untuk berekspresi dan melepaskan diri dari tekanan sehari-hari. Selain itu, saya juga senang berpetualang dan menjelajahi tempat-tempat baru. Saya suka melakukan perjalanan, menjelajahi alam, dan menikmati keindahan alam. Saya percaya bahwa melalui perjalanan, saya bisa belajar banyak hal baru dan juga memperluas wawasan saya tentang dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membuat Strategi Penerapan Merdeka Belajar di Kelas V SD Inpres Bilal, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur

28 Januari 2024   09:17 Diperbarui: 28 Januari 2024   09:21 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu, berikut adalah beberapa langkah lanjutan yang dapat dilakukan untuk mendukung penerapan konsep Merdeka Belajar di Kelas V SD Inpres Bilal:

  1. Pengembangan Kurikulum: Sekolah dapat melakukan pengembangan kurikulum yang mendukung konsep Merdeka Belajar. Kurikulum tersebut dapat dirancang untuk memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka, serta mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa depan.

  2. Pembentukan Kelas Fleksibel: Guru dapat membentuk kelas-kelas yang fleksibel yang memungkinkan siswa untuk belajar dalam lingkungan yang berbeda-beda, baik di dalam maupun di luar kelas. Misalnya, pembelajaran di luar ruangan, kunjungan ke tempat-tempat terkait dengan materi pelajaran, atau pembelajaran berbasis proyek di mana siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu.

  3. Penguatan Keterlibatan Siswa: Guru dapat memperkuat keterlibatan siswa dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan pembelajaran. Melibatkan siswa dalam menetapkan tujuan pembelajaran, mengevaluasi progres mereka sendiri, dan mengidentifikasi minat dan kebutuhan belajar mereka dapat menjadi langkah penting dalam mendorong kemandirian siswa.

  4. Pemanfaatan Sumber Daya Lokal: Guru dapat mengintegrasikan sumber daya lokal ke dalam pembelajaran, seperti kearifan lokal, budaya, dan lingkungan sekitar sekolah. Hal ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang lingkungan mereka dan memperkaya pengalaman belajar mereka.

  1. Pembentukan Kelompok Belajar: Guru dapat membentuk kelompok-kelompok belajar berdasarkan minat dan kebutuhan siswa. Dalam kelompok-kelompok ini, siswa dapat saling mendukung dan belajar secara kolaboratif, sehingga memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kerjasama.

  2. Pengembangan Program Ekstrakurikuler: Sekolah dapat mengembangkan program ekstrakurikuler yang beragam dan sesuai dengan minat siswa. Program ini dapat mencakup kegiatan seni, olahraga, sains, teknologi, kewirausahaan, dan lain-lain, sehingga siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di luar kurikulum reguler.

  3. Peningkatan Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam proses pendidikan juga sangat penting. Sekolah dapat mengadakan pertemuan rutin, lokakarya, atau sesi informasi untuk orang tua agar mereka dapat mendukung proses belajar anak-anak mereka di rumah.

  4. Evaluasi Berkelanjutan: Penting untuk terus melakukan evaluasi terhadap penerapan konsep Merdeka Belajar di sekolah. Dengan melakukan evaluasi secara berkala, sekolah dapat mengidentifikasi keberhasilan, hambatan, dan peluang untuk perbaikan yang dapat dilakukan

  1. Peningkatan Keterampilan Guru: Guru dapat diberikan pelatihan dan pendampingan dalam mengimplementasikan pendekatan pembelajaran yang mendukung konsep Merdeka Belajar. Hal ini meliputi penggunaan teknologi dalam pembelajaran, pengembangan keterampilan mengelola kelas yang inklusif, dan penerapan metode penilaian yang berorientasi pada perkembangan siswa.

  2. Kolaborasi dengan Komunitas: Sekolah dapat menjalin kerjasama dengan komunitas lokal, lembaga swadaya masyarakat, atau perusahaan untuk memberikan pengalaman belajar yang beragam bagi siswa. Ini dapat berupa kunjungan ke tempat kerja, magang, atau proyek kolaboratif dengan pihak eksternal.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun