Mohon tunggu...
Ibrahim Farisy Pasaribu
Ibrahim Farisy Pasaribu Mohon Tunggu... Ilmuwan - Ciptakan kesempatanmu sendiri

kadang iya kadang ngga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Debat Cawapres yang Memicu Pemecahan Pihak: Sorotan Mahasiswa

27 Desember 2023   23:43 Diperbarui: 28 Desember 2023   00:04 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Debat antara calon wakil presiden (cawapres) merupakan bagian integral dari proses demokrasi yang memungkinkan para pemilih untuk mengenal lebih dalam visi dan rencana kerja dari para pemimpin potensial. Namun, debat yang sengit seringkali memunculkan dinamika kompleks yang dapat memecah belah opini publik, termasuk di kalangan mahasiswa.

Pada pemilihan tahun ini, debat cawapres telah menjadi sorotan utama bagi para mahasiswa. Tidak diragukan lagi, tingkat emosi dan ketegangan yang tinggi dalam debat cawapres telah memicu perpecahan di antara pihak pendukung masing-masing kandidat. Reaksi keras dari pendukung kubu-kubu yang berbeda terhadap performa para cawapres dapat menjadi pemicu bagi pemecahan kelompok pendukung.

Di antara mahasiswa, divergensi pendapat menjadi semakin jelas. Beberapa merasa terdorong untuk memilih atau mendukung satu kubu tertentu berdasarkan performa yang mereka lihat dalam debat. Namun, ada juga yang menemukan bahwa debat yang sengit ini tidak hanya memunculkan perdebatan, tetapi juga kebingungan dalam menilai substansi dari argumen yang disampaikan.

Situasi ini membuat mahasiswa terbelah dan terkadang memunculkan gesekan di antara teman, keluarga, dan lingkungan sosial mereka. Terpolarisasinya pandangan di tengah-tengah mahasiswa menggarisbawahi betapa pentingnya sikap toleransi, penghargaan terhadap perbedaan pendapat, dan kemampuan untuk melakukan dialog yang konstruktif di tengah perbedaan pandangan politik.

Terkait hal ini, penting bagi mahasiswa untuk mengutamakan pemahaman yang mendalam terhadap isu-isu yang disampaikan dalam debat, daripada sekadar terjebak dalam dinamika perdebatan yang sengit. Pemilihan calon berdasarkan substansi, visi, dan rencana aksi yang konkret adalah esensi dari partisipasi yang bertanggung jawab dalam proses demokrasi.

Menghadapi situasi ini, mahasiswa diharapkan dapat menunjukkan kedewasaan politik dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan sikap kritis yang konstruktif. Meskipun debat mungkin memecah belah pendapat, mahasiswa memiliki kekuatan untuk merangkul perbedaan dan bekerja menuju persatuan demi masa depan yang lebih baik.

Pentingnya untuk memahami bahwa dalam setiap proses politik, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar. Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai mahasiswa, sebagai pemilih, dan sebagai bagian dari masyarakat, menanggapi perbedaan ini dengan bijak, serta tetap berfokus pada visi bersama untuk kemajuan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun