Mohon tunggu...
Ibrahim Bram
Ibrahim Bram Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Rimbawan | Mahasiswa UMM

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lelucon Para Koruptor

17 Agustus 2018   16:14 Diperbarui: 17 Agustus 2018   16:19 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin lama vonis hukumannya maka orang itu harus dihormati. Banyaknya jumlah yang dikorupsi juga menentukan tinggi rendahnya martabat di penjara. Pak Hakil divonis paling lama dipenjara dan paling banyak korupsinya, makanya ia dihormati.

Tidak ada yang menganggap lucu leluconnya Otok. Padahal tidak mudah menyiapkan satu lelucon selama seminggu. Dan selama satu tahun dipenjara, ia tidak pernah menjadi pemenang. Walaupun leluconnya lucu.

Pernah ia mencoba lelucon yang sama dengan lelucon Pak Hakil, ketika ia bercerita tidak ada yang ketawa. Namun saat Pak Hakil yang bercerita, semuanya tertawa. Ia menyampaikan penasaranya itu pada Sarusi, tapi Sarusi menghindar dan megalihkan ke hal lain.

Ia curiga ada yang disembunyikan dari dirinya. Akhirnya, dengan terdesak oleh Otok, Sarusi berterus terang. Bahwasanya dalam kasusnya, Otok menutupi banyak fakta sehingga dirinya dipenjara sendirian. 

Oleh mereka yang diselamatkan, Otok adalah pahlawan. Tapi bagi mereka yang di  penjara, Otok adalah pengecut yang tidak berani menyebut orang yang ikut korupsi dengannya.

Otok merasa dipenjara di dalam penjara. Karena ia harus datang ke pertemuan dengan leluconnya kalau tidak ingin diasingkan di penjara.

*Banyak lelucon dalam Cerpen Lelucon Para Koruptor yang tidak ditulis di tulisan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun