Pada prosesnya, akan ditentukan use value dan non use value. Nilai penggunaan (use value) pada dasarnya diartikan sebagai nilai yang diperoleh seorang individu atas pemanfaatan langsung dari sumberdaya alam dan lingkungan. Use value dibedakan lagi menjadi nilai penggunaan langsung (direct use value), nilai penggunaan tidak langsung (indirect use value) dan nilai pilihan (option value) (Pearce dan Moran (1994) dalam Harahab, 2010).
Menurut Pearce dan Moran (1994) dalam Harahab (2010) bahwa nilai penggunaan berhubungan dengan nilai karena seseorang memanfaatkannya atau berharap akan memanfaatkan di masa mendatang. Nilai langsung adalah nilai yang ditentukan oleh kontribusi lingkungan pada aliran produksi dann konsumsi (Munasinghe (1993)) dalam (Harahab, 2010).Â
Nilai penggunaan langsung berkaitan dengan output yang langsung dapat dikonsumsi misalnya makanan,, biomassa, kesehatan, rekreasi. Sedangkan nilai penggunaan tidak langsung (indirect use value) ditentukan oleh manfaat yang berasal dari jasa-jasa lingkungan dalam mendukung aliran produksi dan konsumsi.Â
Untuk option value lebih diartikan sebagai nilai pemeliharaan sumberdaya, sehingga pilihan untuk memanfaatkannya masih tersedia untuk masa yang akan datang. Nilai intrinsik atau penggunaan tidak langsung (Non use value) di kelompokkan lagi menjadi nilai keberadaan (existence value) dan nilai warisan (bequest value).
Kemudian saat semua nilai manfaat telah ditemukan, akan dikonversikan atau dikuantifikasikan menjadi rupiah, sehingga muncullah harga dari nilai manfaat yang ada.Â
Semisal harga perikanan tangkap dengan menimbang ikan apa saja yang hidup di ekosistem tersebut yang bernilai ekonomis, harga jualnya berapa dan jumlah produksinya berapa, sehingga akan muncul harga perikanan pada ekosistem tersebut, yang ini masuk kedalam use value. Kemudian untuk contoh nilai manfaat penahan ombak, bisa dilakukan dengan membandingkan harga infrastruktur pemecah ombak. Berapa banyak cost yang diperlukan untuk membangun infrastruktur ombak sepanjang area mangrove semisal.Â
Sehingga dengan semua itu akan muncul harga dari ekosistem tersebut sesuai dengan nilai manfaat yang telah ditentukan. Diharapkan dengan munculnya harga tersebut akan menyadarkan masyarakat bahwa ekosistem ini merupakan investasi jangka panjang yang sangat besar bagi kita, apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan yang wilayah pesisirnya sangat luas.
Demikian opini dari penulis yang dapat diberikan, bila ada kesalahan mohon dimaafkan, karena penulis juga seorang manusia dan masih harus belajar lebih banyak, jika ada kritik dan saran dapat diutarakan, semoga menjadi refleksi diri untuk terus meningkatkan kemampuan. Sekian terimakasih. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H