Mohon tunggu...
IBRAHIM ALFAREZ
IBRAHIM ALFAREZ Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA FAKULTAS HUKUM

MAHASISWA TIM 1 KKN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP Tahun 2022 Memberikan Edukasi kepada Warga RW 12 Kelurahan Gemah untuk Mencegah

12 Februari 2022   18:14 Diperbarui: 12 Februari 2022   18:19 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan manusia dan virus terus hidup berdampingan dan tidak terpisahkan oleh zaman. Pada akhir tahun 2019 terbentuk varian virus terbaru yang berasal pasar hewan di wilayah Wuhan China bernama Corona Virus Diseas atau dikenal sebagai Covid-19. Virus tersebut terus menyebar dan mulai menginfeksi warga Indonesia pada bulan Maret 2020 hingga sampai saat ini. permasalahan penyebaran virus Covid-19 terus terjadi dan berkembang menjadi beberapa varian virus baru mulai dari varian alpha, delta, gamma, kappa, eta, dan yang terbaru bernama omicron.

Varian baru omicron memiliki kode B.1.1.529, dimana kasus pertama ditemukan di Afrika Selatan pada bulan November 2021. salah satu dokter di Afrika Selatan penemu varian omicron bernama Angelique Coetzee mengatakan 7 pasien Covid-19 di kliniknya memiliki gejala yang berbeda dengan varian delta. Ketua medis di Afrika Selatan memiliki gejala ringan sebagaimana dilansir oleh Senin (29/11/2021) "sebagaimana pasien memiliki gejala sangat ringan dan sejauh ini tidak ada yang menerima gejala darurat, kami bisa merawat pasien secara konservatif dirumah" katanya.

Coetzee, menjabat sebagai komite penasihat vaksin untuk menteri mengatakan bahwa pasien tidak melaporkan anosmia atau indra perasa dan tidak ada yang mengalami kadar penuruan oksigen. Para peneliti masih terus melakukan penelitian lebih lanjut terhadap varian omicron yang dinilai lebih cepat dalam penularan dibandingkan varian lainnya akan tetapi, penularan infeksi baru omicron lebih cepat 5x lipat dibanding virus aslinya.

Melihat terbentuknya virus varian baru yang dapat membahyakan masyarakat diperlukan sebuah upaya untuk mencegah varian virus omicron. Hal pertama yang harus dilakukan dengan memberikan pengenalan atas virus varian baru yakni varian omicron yang memiliki beberapa gejala seperti batuk kering, badan pegal-pegal dan beberapa gejala lainnya. untuk memudahkan masyarakat mengenal virus terbaru, Tim KKN 1 Undip yang diterjunkan di Kecamatan Pedurungan, Kelurahan Gemah khususnya di wilayah RW 12 memberikan bantuan kepada masyarakat berupa pembuatan modul sederhana yang akan dibagikan kepada masyarakat yang akan dilihat dalam gambar sebagai berikut.

kemudian kegiatan selanjutnya yang dilakukan KKN Tim 1 Undip dengan melakukan Home Visit kepada beberapa warga mengenai sosialisasi obat-obatan yang dapat menjaga daya tahan tubuh dan hal ini dapat dilihat sebagai berikut.

Dokpri
Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun