Mohon tunggu...
Pendidikan

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL MASA ANAK-ANAK AWAL

25 Mei 2015   20:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Secara kronologis (menurut urutan waktu), masa kanak-kanak (earlychildhood) adalah masa perkembangan dari usia 1 atau 2 tahun hingga 5 atau 6 tahun. Perkembangan biologis pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis masih sangat minim, yaitu masih terikat oleh lingkungan dan keluarganya. Oleh karena itu ,fungsionalisasi lingkungan keluarga pada faseini penting sekali untuk mempersiapkan anak terjun kedalam lingkungan yang lebih luas terutama lingkungan sekolah.

Masa kanak-kanak sering disebut masa estetika, masaindera, dan masa menentang orang tua.Mengapa demikian, Karena apa masa ini anakanak mulai merasakan perasaan tentang keasyikan dan keinahan dunianya, dengan dibarengi dengan perkembangan biologis yang pesat.Oleh karena itu anak-anak mulai senang melakukan eksplorasi lingkungannya.Kemudian mengapa bisa disebut dengan masa menentang orang tua. Disini karena anak-anak mulai bermain memerankan peran kehidupan masing-masing. Hal itu tidak lain disebabkan karena munculnya kesadaran anak, bahwa dirinya mempunyai kemampuan dan kehendak sendiri, yang dapat berbeda dengan orang lain. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak sama dengan orang lain. Anak-anak pada masa ini bersifat meniru, banyak bermain dengan lelakon(sandiwara) atau khayalan, yang kadang-kadang dapat membantu dalam mengatasi kekurangan-kekurangannya dalam kenyataan.

Dalam setiap masa perkembangan, individu tentu mengalami masa pemenuhan tugas perkembangan untuk dapat melanjutkan kepada tingkat perkembangan selanjutnya. Sedangkan pada masa anak-anak awal ini memiliki beberapa tugas perkembangan yang lebih terkait dengan psikososial anak, antara lain adalah:



  1. Belajar berbicara, misalnya mulai dengan menyebut kata ibu , ayah, dan nama-nama benda sederhana yang ada di sekelilingnya.


  2. Belajar membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, dan bersopan santun seksual.


  3. Belajar mengadakan hubungan emosional selain dengan ibunya, dengan ayah, saudara kandung, dan orang-orang di sekelilingnya.


  4. Belajar membedakan antara hal-hal yang baik dengan yang buruk ,juga antara hal-hal yang benar dan salah,serta mengembangkan atau membentuk kata hati (hatinurani).


  5. Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana tentang kenyataan social dan alam, serta mempersiapkan diri untuk membaca.

Beberapa hal yang sangat mempengaruhi perkembangan anak-anak awal antara lain adalah perkembangan self diri anak, yang dipengaruhi gendernya, serta lingkungan dan sosialnya.



  1. Perkembangan Sistem self emosi

Perkembangan self itu sendiri adalah perkembangan yang lebih terkait dengan emosi anak. Emosi yang meninggi pada awal masa kanak-kanak ditandai oleh ledakan amarah yang kuat, ketakutan yang hebat dan iri hati yang tidak masuk akal. Penyebab emosi ini adalah akibat lamanya bermain, tidak mau tidur siang, dan makan terlalu sedikit. Di antara beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain ; kecerdasan, anak yang cerdas lebih aktif dalam menjelajahi lingkungannya dan lebih banyak bertanya dari pada anak yang kecerdasannya lebih rendah.



  1. Perkembangan Gender

Perkembangan anak juga tidak terlepas dari apa jenis kelamin/gender dari anak tersebut. Karena perbedaan gender sangat mempengaruhi konsep diri anak. Seperti halnya anak laki-laki yang cenderung lebih agresif dibandingkan dengan anak perempuan.



  1. Perkembangan lingkungan dan sosial



  1. Bermain :Memungkinkan anak menggunakan dunia sekitar, menggunakan imaginasi, menemukancara-cara fleksibel dalam menggunakan objek dan memecahkan masalah dan memepersiapkan untuk peran orang dewasa. Memberikan kontribusi pada semua domain perkembangan. Anak membutuhkan banyak waktu untuk bermain eksploratif. Tipe bermain anak berbeda sesuai umur


  2. Pola asuh :Perkembangan social anak sangat dipengaruhi oleh iklim sosio-psikologis keluarganya. Jika di lingkungan keluarga tercipta suasana yang harmonis, saling memperhatikan, saling membantu (bekerjasama) dalam menyelesaikan tugas-tugas keluarga atau anggota keluarga, dan konsisten dalam melaksanakan aturan, maka anak akan memiliki kemampuan atau penyesuaian social dalam hubungan dengan orang lain.

Begitu juga dengan pola asuh pada anak sangat mempengaruhi kondisi dari anak itu sendiri.



  1. Hubungan anak dengan orang lain :hubungan anak dengan orang lain sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan anak terutama pada social anak. Hubungan ini dapat dilihat dari lingkungan terdekat anak.



  • Hubungan dengan saudara kandung Peluang sosialisasi Kualitas hubungan dengan saudara sekandung terbawa dalam hubungan dengan teman


  • Anak tunggal Tidak berbeda dengan anak lain dalam penyesuaian diri (sosiabilitas) Cenderung lebih bersemangat untuk mencapai self esteem yang lebih tinggi.


  • Teman dan teman bermain Melalui teman banyak belajar nilai-nilai moral, peran gender, empati Anak mencari teman yang sama dg mereka.

Dalam setiap perkembangan anak tidaklah selalu mulus tanpa hambatan ataupun masalah. Tentu aja terdapat berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses perkembangannya. Dalam perkembangan psikoosial anak sangat dipengaruhi beberapa hal yang dapat menghambat ataupun menunang proses perkembangan anak itu sendiri, prinsip-prinsip perkembangan tersebut antara lain:



  1. Pengalaman Masa Lalu

Perkembangan Psikososial anak pada usia3 – 6 tahun merupakan hasil dari perkembangan psikososial pada fase sebelumnya, yaitu fase percaya vs tidak percaya dan fase otonomi vs malu dan ragu-ragu. Apabila pada fase ini anak tidak berkembang secara normal, maka hal ini akan mempengaruhi perkembangan Psikososial anak pada faseini.



  1. Perkembangan Di masa yang Akan Datang

Masa anak-anak merupakan masa yang berfungsi untuk mengembangkan psikososial anak ke arah yang positif. Positif berarti mengembangkan anak sesuai dengan fase perkembangan psikososialnya. Apabila anak tidak mengalami perkembangan psikososial yang positif maka di masa depan, anak akan mengalami berbagai hambatan dalam perkembangan psikososialnya.



  1. Perlakuan Orang-Orang di Sekitar Anak

Orang-orang yang berada di sekitar anak,baik orang tua maupun guru berperan dalam mengembangkan psikososial anak. Oleh sebab itu, orang tua dan guru perlu memberikan kesempatan pada anak untuk berinteraksi sosial, untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.

Ketika anak mengalami beberapa periode perkembangan diatas terlebih ketika masa-masa anak awal. Peran orang tua sangatlah dibutuhkan. Hal ini terkait dengan pengajaran dan pembenaran bagi diri anak. Lalu bagaimana peran orang tua dalam menyikapi perkembangan psikososial berlangsung bagi anak. Berikut adalah implikasi peran orang tua kepada anak ketika anak mengalami masa perkembangan terkait psikososial.





    1. Memberikan kesempatan perkembangan psikososial secara positif pada anak. Misalnya: Memberikan kesempatan pada anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaanya.


    2. Menciptakan proses pendidikan dan pembelajaran yang memberikan wahana untuk mengembangkan Psikososial anak secara positif. Misalnya: mencipakan sudut permainan drama dan sudut-sudut lainnya yang relevan.


    3. Menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pengembangan psikososial secara positif. Misalnya :membiarkan anak bermain dan melengkapi alat permainan yang dibutuhkan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun