Perkembangan emosional
Emosi anak pada masa ini sudah mulai terlihat jelas. Gejala-gejala perkembangan emosi sebagai berikut:
Emosinya sudah mulai terarah pada sesuatu (orang, benda, atau makhluk hidup)
sejajar dengan perkembangan bahasa yang sudah dimulai pada usia 2 tahun maka anak dapat menyatakan peasaannnya dengan menggunakan bahasa.
sifat-sifat perasaan anak pada fase ini:
labil, artinya mudah kembali berubah (sebentar menangis kemudian tertawa)
mudah “tersulut” (dipengaruhi) tetapi tidak bertahan lama dan sifatnya dangkal.
Dalam usia ini juga, anak-anak bisa mengalami ketakutan yang berkaitan dengan periode pertumbuhannya. Pada saat ini, mereka mengalami begitu banyak hal yang merangsang, baik yang indah-indah maupun yang menakutkan. Selain itu juga, ia juga semakin tahu bahwa banyak hal atau situasi dalam lingkungannya yang aneh dan tidak begitu saja dapat dipercaya secara mutlak. Tipuan-tipuan semacam ini tidak mustahil melahirkan berbagai mimpi “semrawut” yang justru menimbulkan rasa takut tidak menentu pada anak.
Dengan emosional anak yang semakin stabil ini, orang tua bertugas untuk mengarahkan dan mengendalikan emosi anak tersebut agar tidak mengalami kesalahan ketika nanti anak beranjak dewasa.
Perkembangan intelegensi
Inteligensi yaitu kemampuan umum untuk penyesuaian terhadap situasi atau masalah. Sejak tahun pertama dari usia anak, fungsi intelegensi sudah mulai tampak dalam tingkah motorik dan berbicara. Anak yang cerdas menunjukan gerakan-gerakan yang lancer, serasi dan koordinasi. Sedangkan anak yang kurang cerdas, gerakanya kaku dan kurang terkoordinasi. Anak yang cerdas cepat pula perkembangan bahasanya. Dalam usia ini motorik sangat mendominasi perkembangan. Perkembanagn tersebut anatara lain: