Jalur KA Jember - kalisat - Bondowoso - Panarukan pada awalnya digunakan untuk mengangkut barang-barang kebutuhan pokok seperti tembakau, kopi, beras dan hasil bumi lainnya seperti teh dari Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo menuju stasiun Panarukan kemudian diteruskan ke pelabuhan panarukan, tetapi kemudian jalur ini juga melayani angkutan penumpang.
Stasiun Bondowoso, biasanya melayani kereta lokal tujuan Jember dan Panarukan. Namun, pada tahun 2004, Stasiun Bondowoso dan Jalur Panarukan-Bondowoso dihentikan karena tingkat okupansi yang rendah, kalah bersaing dengan transportasi beroda karet serta prasarana yang sudah mulai tua.
Stasiun Bondowoso memiliki andil sejarah besar pada masa kemerdekaan, yaitu terjadinya peristiwa "Gerbong Maut" pada tanggal 23 November 1947. Peristiwa Gerbong Maut adalah pemindahan 100 orang tawanan perang dari Bondowoso menuju Surabaya dengan tiga gerbong barang yang sempit dan tanpa ventilasi. Karena keadaan gerbong tertutup dan diisi lebih dari 30 orang dan cuaca yang panas, 46 pejuang gugur dalam peristiwa tersebut.
Sebagai upaya untuk menghormati dan menghargai jasa para pahlawan Indonesia, khususnya yang gugur dalam peristiwa heroik Gerbong Maut, Stasiun Bondowoso diubah menjadi sebuah museum yaitu Museum Stasiun Bondowoso. Peresmian dilakukan pada 17 Agustus 2016 bertepatan dengan hari ulang tahun Indonesia yang ke 71 oleh Bupati Bondowoso saat itu, Dr. H. Amin Said Husni.
Di stasiun inilah, yang kini menjadi Museum Stasiun Bondowoso, peristiwa heroik tersebut bermula. Gerbong yang asli terpajang di halaman Museum Brawijaya kota Malang sebagai saksi perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan tanah airnya.Â
Museum Stasiun Bondowoso memiliki banyak koleksi tentang sejarah perkeretaapian di Bondowoso, seperti model kereta api, lembaga ekonomi pada masa itu, peralatan perkeretaapian, hingga replika gerbong maut yang dibuat oleh PT. KAI.
Wacana tentang reaktivasi kembali rel kereta api jalur Jember-Panarukan sudah terdengar sejak lama. Setelah lama non aktif, jalur kereta api yang melintasi Kabupaten Bondowoso akhirnya akan kembali beroperasi. Stasiun Bondowoso juga akan dibuka kembali.
Sebelumnya, Stasiun Bondowoso dijadikan sebagai museum kereta api, sesuai Perpres Nomor 80 Tahun 2019. Undang-undang tersebut menyatakan bahwa akan ada promosi pembangunan ekonomi untuk mendukung dan memberikan lebih banyak pembangunan di wilayah kawasan Ijen dan wilayah Madura dan Nusantara.
Pembahasan aktivasi jalur KA Jember-Panarukan sudah berlangsung sejak 14 Juli 2022. Rencana aktivasi menjadi prioritas pemerintah. Hasil dari rencana reaktivasi kereta api Kalisat-Bondowoso-Situbondo-Panarukan yang dicanangkan oleh Ditjen Perkeretaapian beberapa waktu lalu menuai pro dan kontra masyarakat di daerah itu. mereka saling menyampaikan aspirasi tentang dampak keuntungan dan kerugian dari reaktivasi jalur tersebut.
Menurut hasil survei pihak terkait, jalur Kalisat–Bondowoso hingga Panarukan merupakan jalur yang paling mudah diaktivasi di antara lima jalur kereta api yang disurvei untuk direaktivasi di Indonesia. Jalur KA Kalisat-Panarukan mencapai nilai tertinggi dan layak untuk diaktifkan kembali. Namun jalan menuju realisasi masih membutuhkan tahapan panjang dan waktu yang lama.
Referensi :
- Reitsma, S.A. (1925). Boekoe Peringetan dari Staatsspoor-en-Tramwegen di Hindia-Belanda. Weltevreden: Topografische Inrichting.
- "Wijziging van de Aansluiting van den Zijtak naar Pasirian aan de Hoofdlijn Probolinggo-Panaroekan". de Indische gids. 16: 1173. 1894.
- Staatsspoorwegen (1921-1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indi 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken.
- Schetskaart van de spoorweg Samarang-Vorstenlanden door de Raad van Beheer der Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij aan de Heeren leden van de Staten-Generaal aangeboden. 1869.