Hudup ini ibarat sebuah perjalanan panjang yang tak tahu di mana ujungnya. Kita tahu kapan kita dilahirkan, namun kita tidak pernah tahu kapan kita akan meninggal dunia. Kita pasti tidak pernah ingin tahu kapan hari -- hari kita akan berakhir. Kita harus bersyurkur karena Tuhan tidak memberi tahu kapan akhir hidup kita di dunia ini.
Coba bayangkan jika di Akte Kelahiran/Surat Kenal Lahir tertulis tanggal lahir sekaligus tanggal akan meninggal. Dijamin banyak orang yang stres bila hal itu terjadi, terutama mereka yang sudah hampir mencapai saat game ove.Â
Orang -orang yang umur mereka tercatat pendek, bisa -- bisa mereana sepanjang masa. Singkat cerita, dunia ini akan kacau. Untunglah tidak demikian. Kita harus menyadari bahwa saat -- saat paling tepat bagi kita untuk menjalani hidup degan penuh semangat dan makna adalah saat ini. Sekarang juga.Â
Kita sering mendegar pasangan kekasih yang baru saja melangsungkan pernikahan mendapat ucapan "Selamat menempuh hidup baru" dari semua orang yang hadir di acara pesta. Perasaan bahagia pun mengiringi ucapan itu.
"Hidup baru" yang saya maksud di sini bukanlah hidup baru setelah sekian lama melajang, kemudian akhirnya menikah, dan bahagia dengan pujaan hati setelah sekian lama menjalin asmara.Â
Bukan pula hidup baru karena lahir ke dunia ini setelah kurang lebih sembilan bulan berada di dalam rahim ibu. "Hidup baru" di sini adalah hidup dengan semangat beru, paradigma baru, dan keyakinan baru bahwa kita bisa meraih apa pun tujuan kita selam kita mau terus -- menerus memperbaiki mental dan ikhtiar kita.Â
"Hidup baru" memberikan sesuatu yang lebih baik daripada hari ini atau hari -- hari sebelumnya. Kita masih diberi kesempatan untuk membuat sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita, lingkungan, dan orang -- orang yang kira cintai. Banyak hal yang telah kita lewati.Â
Banyak hal yang kita cintai. Banyak hal yang telah kita lewati. Banyak hal yang ingin kita raih. Banyak pula keinginan yang belum terwujud. Sekarang, yang penting bagi kita adalah bagaimana mengisi hidup kita, anugrah terindah dari Tuhan.
Kita diciptakan dengan sempurna serta dibekali cita, rasa, dan karsa untuk menjadi Khalifah di bumi ini. Kita adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling beruntung.Â
Namun, tidak semua orang manyadari dan memanfaatkan keberuntungan tersebut. Dalam hidup ini kita diberi pilihan, apakah kita akan mengisinya dengan:
1. Sesuatu yang sia -- sia? 2. Sesuatu yang biasa -- biasa saja? 3. Sesuatu yang luar biasa? Semua orang pasti memiliki potensi diri dan keunikan pribadi. Kesempatan slalu terbentang untuk memulai hal baru yang lebih baik dan lebih memberdayakan keunggulan diri kita.Â
Dengan demikian, kesuksesan pun bisa kita raih. Jika selama ini kita membiarkan kesempatan itu berlalu gitu saja, sekaranglah saatnya memulai perjalanan sukses kita. Berikut beberapa langkah memulai hidup baru yang akan membawa kita ke arah yang lebih baik.Â
1. Mengenal Diri SendiriÂ
Pembangunan gedung pencakar langit pasti dimulai dengan Pelatakan batu pertama. Perjalanan beribu -- ribu mil juga pasti dimulai dengan langkah pertama. Perjalanan untuk raih sukses yang diidam -- idamkan pun dimulai dengan langkah pertama. Langkah pertama untuk meraih keberhasilan tersebut adalah mengenali diri sendiri.
Selain Tuhan, orang yang paling mengenal diri kita adalah kita sendiri. Orang lain mungkin tahu bagaimana casing kita, namun hanya kita yang tahu seperti apa isi sesungguhnya. Kita dan hanya kita yang paling tahu diri kita sendiri. Oleh karena itu, mulai saat ini kita harus mengenali diri sendiri dengan sebenarnya.Â
Apa yang harus kita kenali? Ada dua hal yang harus kita kenali, yaitu kelebihan dan kekurangan diri kita. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Dua hal itu tidak bisa dimungkiri keberadaanya dan terkadang beradu kekuatan di dalam diri kita. Berfokuslah pada kelebihan diri maka hal itu akan mendatangkan kemajuan.Â
Bila orang lain hanya memandang kelemahan dan kekurangan kita, jangan ambil pusing karena sebenarnya orang itu tidak tahu apa -- apa tentang kita. Kitalah yang paling berhak menentukan anggapan/ presepsi terhadap diri kita sendiri. Kita adalah hakim agung bagi diri kita sendiri.Â
2. Memebersihkan HatiÂ
Hati laksana cermin tempat kita berkaca. Semakain bersih sebuah cermin, semakin utuh dan sempurna bayangan diri yang kita lihat. Bahkan orang lain bisa bercermin di sana. Sukses di mulai dari hati, yaitu hati yang bersih. Hati yang bersih akan menghasilkan pikiran yang jernih.
Pikiran yang jernih akan mudah menghasilkan ide -- ide cemerlang yang akan menghasilkan sebuah karya nyata yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pikiran yang jernih pun akan menghasilkan kreasi dan inovasi yang berguna bagi diri sendiri dan sesama manusia.
Pikiran yang jernih akan terbebas dari segala belenggu yang mematika kreativitas. Pikiran yang jernih akan selalu mencari kebenaran dan menemukan solusi bari dari setiap masalah kehidupan. Pikiran seperti ini adalah pikiran yang merdeka, mengikuti intuisi dalam berkarya dan berkreasi yang diridhai Allah SWT.Â
Tidak mudah memiliki hati yang bersih. Namun, tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup ini kalau kita mau berusaha mencobanya. Tidak ada manusia yang suci selain Nabi. Namun, sangat tidak pantas jika manusia hanya mengotori dirinya sendiri dengan maksiat dan dosa -- dosa, padahal ia tahu resikonya. Kita mungkin tidak bisa menjadi manusia suci, tapi kita bisa menjadi manusia yang selalu memperbaiki diri.Â
Tuhan juga sangat mencintai hamba -- Nya yang senantiasa bertobat dan menyucikan diri. Jadi, membersihkan hati kira dari segala noda hitam adalah langkah awal kita dalam mengarungi hidup ini, langkah pertama untuk mulai mendaki tangga kesuksesan yang ada di hadapan kita.Â
3. Memurnikan Visi dan MisiÂ
Kenapa kita harus memurnikan visi dan misi hidup kita?. Sesungguhnya, visi dan misi hidup inilah yang akan menentukan kita menjadi manusia yang seperti apa. Apakah akan menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lain, atau sebaliknya. Visi dan misi hidup kita akan menentukan hal -- hal yang kita anggap bernilai utnuk kta raih.Â
Visi dan misi hidup kita akan membentuk impian yang akan kita perjuangkan. Setiap orang memiliki visi dan misi hidup sendiri atau cita -- cita sendiri. Misalnya, menjadi guru, sopir, dosen, atau pengusaha. Namun, jika menganggap cita -- cita adalah tujuan hidup mereka yang paling bernilai dan sarana untuk mengaktualisasikan diri, mereka akan menjadi yang terbaik dalam bidangnya.Â
Mereka memiliki kejujuran, komitmen, dan menganggap profesi itu sebagai kehidupan mereka. Seudahkan anda mengaetahui visi dan misi anda? Jika belum sekaranglah saatnya menentukan. Kita awali hidup dengan visi dan misi yang layak diperjuangkan dan bisa dipertanggungjawabkan di pengadilan Tuhan.Â
4. Konsisten Dalam BeribadahÂ
Sebagai manusia yang beriman kepada Tuhan, sudah fitrah kita untuk menyembah -- Nya. Untuk itu, kita pun memeluk agama yang kita yakini kebenarannya. Melalui agama tersebut kita diberi tata cara dan ritual ibadah untuk menyembah-Nya sesuai ajaran yang dibawa Nabi dan Rasul.Â
Dalam Islam kita diwajibkan mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat lima waktu, berzakat, berpuasa pada bulan Ramadan, dan pergi berhaji bagi yang mampu. Demikian juga dengan agama -- agama yang lain. Semua memiliki kewajiban dan tata cara ibadah sendiri -- sendiri.Â
Dengan konsisten beribadah, kita memiliki sumber kekuatan dari dalam. Kita menjadi percaya diri dalam menghadapai badai apa pun dalam hidup ini karena kita tahu semua berada dalam kendali Yang Maha Kuasa. Dengan konsisten jalankan ibadah, kita akan menjadi manusia yang bertakwa yang merupakan derajat tertinggi di sisi Tuhan.Â
Untuk itu, selain menjaga hubunga horizontal (hubungan dengan sesama manusia), kita juga harus selalu menjaga hubungan vertikal (hubungan dengan sang Khalik) agar kesuksesan yang kita raih adalah kesuksesan sejati.Â
5. Bertindak Secara Efektif dan Efesien
Bertindak (take action) adalah kata kunci untuk meraih tujuan. Kenapa demikian? Hanya dengan bertindaklah kita melakukan usaha nyata guna meraih apa pun yang kita inginkan. Dengan bertindak/bergerak kita menempuh cara untuk mendapatkan apa yang kita harapkan.
Bertindak secara aktif dan efesien akan menghemat waktu dan sumber daya. Untuk segera mencapai tujuan, yang harus kita lakukan adalah mempelajari jalan yang hendak kita tempuh dari berbagai sumber. Belajat bisa dari orang lain yang sudah pernah melaluinya, dari buku, dan lain -- lain.Â
Bertindaklah. Jika salah melangkah, segera perbaiki. Jika salah arah, segera putar haluan. Jika berkali -- kali gagal, segera bangkit lagi. Jika telah menemukan sesuatu yang kita cintai dalam hidup ini. Perjuangkan dengan sepenuh hati. Kesuksesan ada dibalik kegagalan yang berlalu dan perjuangan yang pantang menyerah.
6. Aktualisasi Diri Sesuai TalentaÂ
Coba bayangkan jika orang seperti W.S, Rendra yang pandai menulis puisi, namun menyimpan karya -- karyanya hanya untuk dirinya sendiri.
Bayangkan jika orang seperti Melly Goeslaw yang pandai mencipta lagu -- lagu bagus, hanya menyimpanya untuk diri sendiri. Bayangkan jika orang seperti Bambang Pamungkas yang menjadi bintang lapangan hijau dengan nilai kontrak mengagumkan hanya memilih bermain di klub tingkat RT atau RW.Â
Bayangkan pula seandainya Tom Cruise hanya berakting di depan cermin kameranya. Tentu ia tidak akan berpenghasilan 20 jt dolar Amerika untuk sekali main film. Mereka mempunyai bakat luar biasa. Mungkin sulit bagi kita menyamai prestasi mereka. Namun, ada hal penting yang harus kita perhatikan.Â
Apa pun talenta yang kita miliki, kita harus mengasah dan mengembangakannya di jalur yang sesuai. Jika ingin mencapai puncak prestasi, kita harus menemukan profesi yang sesuai dengan talenta kita. Kita harus berani dan menemukannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H