Mohon tunggu...
Ib Prabowo
Ib Prabowo Mohon Tunggu... Administrasi - Perorangan

Twitter @iggybp IG @iggybw

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

#RI70 : Merdeka adalah Kebebasan Berkarya sesuai Talenta

17 Agustus 2015   20:52 Diperbarui: 17 Agustus 2015   20:52 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


#RI70

Merdekanya suatu negara  yang direbut hasil perjuangan oleh bangsa sendiri adalah kebanggaan tersendiri buat bangsa Indonesia. Saat ini kita bangga bisa tetap meneruskan tongkat estafet bahwa kita Satu Tanah Air, berbangsa satu dan berbahasa satu Indonesia.

Perjuangan panjang dimulai sejak perjuangan kedaerahan, perjuangan intelektual sejak 1908, pernyataan Sumpah pemuda 1928 dan pintu melalui gerbang kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kita tahu, secara pengakuan dan legalitas 17 Agustus dikukuhkan sebagai hari lahir Republik Indonesia.

Perjuangan tersebut lahir bukan hasil perjuangan satu dua orang dan satu generasi, namun jiwa ber-Indonesia  sudah ada dalam kurun yang panjang dan dukungan segenap bangsa Indonesia dari dulu, saat ini dan yang akan datang. Pengorbanan tenaga, materi, bahkan jiwa raga perlu di-paripurna generasi saat ini dan yang akan datang.

Tujuan kita adalah semoga janji segenap bangsa agar Indonesia Raya abadi terus adanya dan selalu dialihkan (diestafetkan) generasi saat ini dan akan datang, seperti termaktub dalam lagu Indonesia Raya.

Titik peringatan 70 tahun adalah saat tepat selalu menggali masing-masing anak bangsa untuk menjadikan tiap pribadi adalah bagian dari persatuan dan kesatuan Indonesia dan berkontribusi menjadikan kehidupan berbangsa dan bernegara makin baik, bermakna, berarti dan membahagiakan segenap bangsa Indonesia.

Kita patut berbahagia Bapak Bangsa menggulirkan Dasar negara Indonesia Pancasila yang secara jelas telah memberikan platform tepat dan benar pada bangsa Indonesia. Secara ringkas penulis merangkum Dasar negara luar biasa ini dalam 3 pemahaman, yaitu :

  • Sila Pertama : Indonesia ada dan akan bertumbuh dan berkembang sesuai dengan era dan generasinya selalu menyerahkan dan mengandalkan pada HUBUNGAN VERTIKAL masing-masing pribadi dan dalam kesatuan persatuan bangsa Indonesia pada Sang Pencipta sebagai awal (alpha) dan akhir (omega). Hubungan vertikal sebagai pijakan penting dalam segala kehidupan berbangsa dan bernegara sudah merasuk dalam anak bangsa sejak jaman dahulu, kini dan diharapkan tetap di masa yang akan datang.
  • Sila Kedua : Hubungan vertikal diwujudkan dalam HUBUNGAN DIRI DAN HORISONTAL telah termaktub dalam sila ke-dua ini. Tiap pribadi perlu mengkaji dirinya sendiri dalam mewujudkan akan tugas dan tanggung jawab pribadi dalam lingkup kesatuan persatuan Indonesia dimulai dalam lingkup kecil. Baik lingkup keluarga, RT/RW, pekerjaan, komunitas atau usaha masing-masing.  Bentuk dan cara perwujudan ini bisa ditanyakan masing-masing pribadi dan lingkup kecilnya masing-masing kelompok. Bangsa yang besar merupakan perpaduan dari pertumbuhan dan aura keterpaduan kelompok-kelompok kecil tersebut dimulai dari lingkup keluarga, RT/RW, komunitas, lingkup peekrjaan dan usaha masing-masing pribadi.
  • Sila Ketiga sampai Kelima : Wadah kita semua ada dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perwujudan atau cara pencapaiannya dalam lingkup kecil dan negara dengan cara sila keempat "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan". Arahnya dalam lingkup kecil dan negara pada sila kelima "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".

Hubungan vertikal, perwujudan horisontal dalam wadah Indonesia dengan cara sila ke-empat dan arah seperti sila ke-lima merupakan tolok ukur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dari lingkup kecil, lebih besar lagi dalam lingkup nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Perjalanan 70 tahun kemerdekaan Indonesia ini merupakan langkah awal mengkaji dari diri masing masing hubungan vertikal, ke-diri, horisontal dan perwujudan dalam kehidupan sehari hari dengan cara dan ala Indonesia.


Bangun Jiwa, Bangun Raga

Bait yang saya suka dalam lagu Indonesia Raya adalah "Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya," yang merupakan panduan dalam dalam mengolah pribadi anak bangsa dengan membangun lengkap keduanya yaitu membangun jiwa dan membangun badan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun