[caption id="attachment_257242" align="aligncenter" width="300" caption="ombak 7"][/caption]
Keindahan alam dan pantai Ujung Genteng membuat saya sampai menyempatkan diri berwisata ke Ujung Genteng sampai 2 kali. Meski perjalanan dengan menginap sampai 1 - 2 malam sudah termasuk panjang namun agenda acara wisatanya cukup padat, bahkan rasanya perlu singgah lebih lama lagi.
Ada banyak lokasi wisata yang bisa dikunjungi di sekitar Ujung Genteng, dari mulai tempat pelelangan ikan, pantai aquarium, pantai Citireum, Ombak 7, pantai Pulau Keris, pelepasan tukik, penetasan penyu, pelayaran dg perahu nelayan, off road dg motor/mobil, dan berselancar. Banyak lagi lokasi yang bisa dikunjungi, seperti Curug (air terjun) Cikaso, air terjun Cigangsa, pantai Loji, pembuatan gula kelapa, pantai Pelabuan Ratu, pemandian air panas Cisolok dan tentunya bakar ikan segar di pinggir pantai Ujung Genteng nan indah .
Perajalanan ke Ujung Genteng bisa ditempuh dari bermacam rute. Jalan paling sering dilalui dari arah Jakarta menuju ke arah Sukabumi, di Cibadak berbelok ke arah Pelabuan Ratu, sebelum Pelabuan Ratu di jembatan Kuning (istilah masyarakat di sana) berbelok ke kiri arah Ujung Genteng. Rute yang lain bisa dilalui dari kota Sukabumi ke arah selatan. Ataupun dari arah Bandung ada jalur yang menuju ke Ujung Genteng. Jika mengamati perjalanan ini, dibandingkan di jalan utama Jakarta Sukabumi, anehnya di pedalaman jalannya meski kecil, berbelok dan turun naik tetapi cukup mulus dan mempunyai pemandangan indah yang bisa dilihat sehingga tidak bosan.
Tempat Pelelang Ikan
Sungguh ini awalnya tempat pertama yang saya kunjungi di Ujung Genteng. Memang tempat pelelangan ikan ini tidak berbeda dari pelelangan ikan yang lain. Satu yang istimewa adalah ikan diperoleh langsung segar hasil tangkapan nelayan, biasanya di pagi hari. Jadi datanglah ke tempat pelelangan pada pukul 6.00 sampai 7.00 pagi, Anda akan mendapatkan ikan segar. Ikan yang terkenal di tempat ini yang merupakan hasil penangkapan terbaik di bandingkan tempat lain adalah ikan Layur yang sudah diekspor ke mancanegara diantaranya ke Korea dan Jepang.
Pelayaran dg perahu nelayan
Kami memang agak "gila", memberanikan diri menyewa perahu nelayan untuk mengarungi samudera. Ada beberapa nelayan yang menyerah karena diperkirakan bisa membahayakan jiwa kami sebagai wisatawan domestik. Ada memang wisatawan asing yang naik perahu nelayan namun dalam jangkauan dekat dari pantai. Kami wisatawan domestik yang suka menantang alias melakukan travelling yang ekstrim.
Samudera Indonesia di pantai selatan ini adalah pantai yang tipenya langsung terjal di dekat -dekat pantai. Sudah pernah terjadi, wisatawan yang tidak hati-hati tergulung ombak, terseret dan digulung sampai dasar sebelum akhirnya hanya tinggal jasad. Makanya disarankan untuk berhati-hati di pinggir pantai, disarankan untuk menghindari berenang di tengah laut atau menaiki perahu nelayan ke tengah. Namun demikian nelayan pantai selatan ini adalah nelayan yang sangat tenang dan sudah teruji ganasnya samudera Indonesia. Bisa dibayangkan ombak dari laut (seperti laut Jawa) yang dianggap dangkal dibandingkan ombak dari Samudera Indonesia yang dalam dan berbatasan dengan laut lepas. Ombak samudera pada saat tenang saja sudah besar dan menakutkan apalagi pada saat ombaknya bergejolak, biasanya pada saat pasang, hujan dan ada angin besar sungguh sangat menakutkan.
Kami tidak merekomendasikan untuk mengadakan pelayaran dg perahu nelayan ini, meski kami sudah menjalaninya. Memang mengasyikkan namun oenuh tantangan dan berisiko. Sehubungan risiko yang mungkin terjadi, kami dikasih waktu jam berangkat jam 10.00 dan diwanti-wanti jam 14.00 suka tidak suka mau tidak mau harus sudah sampai ke pelabuhan nelayan (bagan) Ujung Genteng. Lebih dari jam 14.00 ombaknya sangat berbahaya dan berisiko tinggi.
[caption id="attachment_257260" align="aligncenter" width="300" caption="Naik Perahu Nelayan ke Ombak 7"][/caption]
Ombak 7
Lokasi yang menjadi primadona di Ujung Genteng adalah ombak 7. Menurut nelayan, penamaan ini disebabkan pada saat pasang dan ada angin besar akan ada 7 ombak besar yang bergulungan secara beruntun memecah di kumpulan karang. Pemandangan 7 ombak itu katanya sungguh amboooi. Kami tidak sempat melihat ke 7 ombak, kami hanya melihat 2 ombak yang memecah karang. Kedua ombak yang memecah di karang tersebut saja sudah indah apalagi 7 ombak yang memecah di waktu pasang. Bahkan foto ombak 7 ini saya jadikan background untuk blog saya http://ibprabowo.blogdetik.com. Indah bukan ?
Untuk melihat ombak 7 dapat ditempuh dengan 2 cara, pertama dengan perahu nelayan (tidak direkomendasikan) dan kedua off road dengan penyewaan motor masyarakat sekitar. Menurut informasi off road dengan motor juga mesti hati-hati, disarankan untuk yang muda dan punya jiwa petualangan saja untuk mencapainya. Wisatawan lain silahkan menikmati hasil jepretan foto-foto saja. :)
Pantai pulau Keris
Wah tadinya saya berfikir pulau Leris adalah pulaa, padahal ini adalah nama pantai. Gundukan karang baik di pantai maupun menuju pantai sudah bisa dilihat dari perahu nelayan yang kami naiki. Nelayan memberikan kesempatan pada kami jika ada yang ingin mendarat. Waktu untuk loncat dari perahu helayan hanya 1 menit, o la la mana kami berani waktu yang sangat singkat tersebut. Selain waktunya singkat memang medannya sangat berbahaya. Cukuplah kami melihatnya. Memang harus diakui pemandangannya sungguh indah.
[caption id="attachment_257246" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Pulau Keris"][/caption]
Pantai Citireum
Pantai ini bisa didekati dan didarati dari laut. Kami sengaja mendarat di pantai ini selepas mengunjungi beberapa tempat seperti ombak 7 dan pantai pulau keris dengan perahu nelayan. Bagi kami suatu kembanggan tersendiri, banyak wisatawan yang tidak bisa mencapai pantai ini. Kami bisa mendarat di pantai yang indah ini, sempat berfoto ria, main air dan bahkan terseret perahu pada saat mendarat. Memang di pantai selatan ini perlu ekstra kehati-hatian sehubungan ombak samudra nya, meski pada waktu tenang saja sudah menakutkan apalagi pada saat ombaknya murka (bandingkan dengan laut jawa di utara).
Kami sampai korban beberapa barang sehubungan perahu nelayan terseret ombak ke arah pantai pada waktu mendarat . Padalah waktu itu pagi hari, di mana ombak masih tentang. Bebera barang yang hilang dan atau rusak yaitu kaca mata, cincin, kamera dan saya sendiri hape untuk reportase free lance blog yang ada kameranya. Kenangan indah dan menyesakkan tak akan terlupakan dari pantai Citireum. Pemandangan indahnya bisa mengganti kehilangan barang-barang kami.
[caption id="attachment_257321" align="aligncenter" width="300" caption="Berlayar dari Pantai Citireum"][/caption]
Pelepasan tukik
Selam masa libur, pelepasan tukik dilakukan hampir tiap hari. Sebanyakr atusan tukik (bayi penyu) dilepas ke samudera lepas. Waktu pelepasan biasanya dilakukan pada sore hari sebelum pasang palign tinggi. Waktunya hanya sebentar tapi kesan dan ritual pelepasan tukik ini menjadi wisata khusus. Dari ratusan tukik tersebut diperkirakan hanya 1 -2 saja yang bsia menjadi penyu dewasa. Sebagian ebsar gaal untuk ebrtahan hidup atau dimakan oleh binatang laut lain.
Selepas pelepasan tukik semua wisatawan diminta menjauhi pantai kerana ombak samudera Indoensia ini paling menakutkan. Meski saya lihat pantainya sangat indah, bahkan sejujrunya lebih indah dari pantai-pantai di Bali namun pada saat ombak menakutkan sungguh pemandangan dengan sisi yang lain.
[caption id="attachment_257248" align="aligncenter" width="300" caption="Pelepasan Tukik ke Samudera"][/caption]
Penetasan telor penyu
Penetasan telor penyu biasany pada malam hari sekitar pukul 22.00 sampai 23.00. Kami memang diberitahu akan rencana ini, sehubungan agenda padat kami kunjungan di ujung genteng kami mampu secara fisik (kecapaian) untuk melihat penetasan telor penyu. Dari film di TV yang saya lihat, penetasan telor penyu memang pada malam hari dan dihindari adanya cahaya. Telor yang ditetaskan sangat banyak dan pemandangan ini sangat jarang dilihat sebagai tempat wisata, salah satu yang Anda bisa kunjungi di Ujung Genteng.
Pantai Aquarium
Saya heran awalnya disebut pantai aquarium, namun menurut nelayan ujung genteng, dengan kasat mata dapat dilihat pantainya seperti aquarium alam. Ada genangan air di antara batu akrang yang terlihat ikan-ikan kecil berenang dengan bebasnya. Letaknya diantara pantai ujung genteng dan tempat budi daya penyu.
Waktu kunjungan kami, beberapa bule sedang berjemur sehabis berenang. Pas saya tanyakan ternyata sehabis berselancar. Menurut mereka salahs atu tempat berselancar yang jadi tantangan adalah di ujung genteng ini. Letaknya di sekitar pantai aquarium. Ternyata selain bisa melihat aquarium alam juga bisa temapt berselanjar yang menantang.
Off road dg motor/mobil
Sudah menjadi kebiasaan yang suka off road atau membawa motor/mobil di alam yang berbukit dan berlumpur, lama di ujung genteng merupakan tantangan tersendiri. Pada saat saya datang ada beberpa rombongan off roader yang datang, bahkan ada 30-an rombongan motor yang sangat terkesan dan mendapatkan tantangan wisata ke ujung genteng. Siap-siap saja Anda mendapatkan banyak kejutan yang bisa mengesalkan dan mengharukan namun ayng apsti memberikan eknangan yang tak terlupakan. Ada yang bannya bocor, ada yang mesti mogok dan lain sebagainya.
Khusus untuk mengunjungi ombak 7 dari darat bisa menyewa motor trail dari penduduk setempat. Menurut pembicaraan terakhir motor biasa tidak bisa sampai ke lokasi ombak 7. Sungguh menantang khan ? Apalagi jika Anda bisa meliaht pemandangan ombak 7, wahh kesan yang tak terlupakan.
[caption id="attachment_257259" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan ke Curug Cigangsa"][/caption]
Curug (air terjun) cikaso
Curug di kota sukabumi sangat banyak, paling tidak ada 5 curug diantaranya yang pernah saya kunjungi yaitu curug sawer (situ gunung), curug cibeureum, curug cikaso, curug cigangsa dan curug cipareang. Makanya saya sebut sukabumi bergelimangan curug yang cukup banyak, bahkan kabupaten sukabumi aalah kabupaten terluas di seluruh jawa, maka wajar jika wisata alamnya cukup beragam dari mulai pantai sampai lereng gunung.
Salah satu Curug yang berdekatan dengan ujung genteng adalah Curug Cikaso. Untuk mencapai curug cikaso kita menaiki perahu, rasanya seperti di VIetnam atau di daerah alin di Asia. Setelah perjalannan yang hanya sekitar 5 sampai 10 menit kita akan melihat indahnya pemandangan 3 curug di satu lokasi curug cikaso.
[caption id="attachment_257252" align="aligncenter" width="300" caption="Curug Cigangsa"][/caption]
Air terjun cigangsa
Kemegahan satu curug ada pada curug cigangsa. Untuk mencapainya kita melewati terjal dan curamnya sawah diantar perbukitan. Namun demikian perjalanan yang menantang ini akan impas dengan melihat pemandangan curug yang megah yaitu curug cigangsa.
Sungguh senang kita bisa melihat, melakukan pemotretan, mandi di bawah curahan air terjun atau makan siang di depan curug seprti yang kami lakukan. Masyarakat sekitar dengan senang hati akan memberikan informasi dan sapaan erat yang melengkapi keindahan alam dan keramahan warga sekitar.
Sungguh memang indah wisata pantai dan lam di sekitar ujung genteng. Banyak tantangan, kejutan, keindahan, dan variasi akan perjalanan wisata ini. Tidak lengkap jika Anda tidak merasakan ikan bakar yang bisa dinikmati di pinggir pantai. Ada banyak masyarakat sektiar yang menyediakan jasa untuk membakar ikan, sebaiknya ikan dibeli waktu pagi langsung dari nelayan ayng baru pulang dari penangkapan ikan. Wuiihhh membayangkan dan menuliskan dalam reportase signkat ini membuat saya kangen untuk kembali mengunjungi ujung genteng.
Bagaimana dengan Anda, pernah ke Ujung Genteng atau berminat menjadwalkan menuju ke Ujung Genteng ? DIjamin perjalan wisata yang tak akan terlupakan.
Salam
Tulisan saya yang lain tentang Ujung Genteng : http://ibprabowo.blogdetik.com/2010/06/01/situ-gunung-danau-curug-area-camping-dan-ojek-ekstrim/ http://ibprabowo.blogdetik.com/2010/06/01/ujung-genteng-perjalanan-panjang-ke-pantai-samudera/ http://ibprabowo.blogdetik.com/2010/06/02/ujung-genteng-we-shall-return/ http://ibprabowo.blogdetik.com/2010/06/02/ujung-genteng-ombak-7-pulau-keris-citireum/ http://ibprabowo.blogdetik.com/2010/06/03/ujung-genteng-pelepasan-tukik-dan-penyu-bertelur/ http://ibprabowo.blogdetik.com/2010/06/03/sukabumi-bergelimang-curug-air-terjun/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H