Mohon tunggu...
Ib Prabowo
Ib Prabowo Mohon Tunggu... Administrasi - Perorangan

Twitter @iggybp IG @iggybw

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

AFTA 2015 : Ancaman atau Tantangan ?

1 Maret 2014   09:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:21 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


  • Produk barang punya nilai kompetitif (lebih punya nilai tambah) soal harga, kualitas  dan jalur distribusi yang lebih baik untuk satu item produk.
  • Produk barang jadi masih lebih punya nilai tambah dibandingkan barang setanga jadi dan barang mentah. Dengan demikian pergesaran kemampuan untukmemproduksi dan mengekspor barang jadi yang lebih kompetitif lebih baik dari bawang setengah jadi dan barang mentah.
  • Penguasaan porsi dan kendali kepemilikan saham yang memproduksi barang dan jasa sangat penting jika domestik atau dijadikan perusahaan publik lebih baik daripada perusahaanya dominan asing atau perusahaan asing yang tidak domisili di Indonesia.
  • Pemetaan kekuatan item produk barang dan jasa yang menjadi kekuatan bangsa dan negara Indonesia.
  • Kemampuan Sumber Daya Manusia yang khusus/spesialis dan lebih kompetitif dalam bidang-bidang tertentu menjadi penting.
  • Tentunya pertimbangan akan menjadi khusus karena tiap negara mempunyai produk khusus baik dari sisi barang dan jasa yang berbeda dengan negara lainnya.


Nilai Import menjadi cukup terjaga dan hemat serta tidak terbuang dengan beberpa pertimbangan berikut :


  • Cintai produk lokal.
  • Perbesar konten lokal.
  • Penciptaan produki kreatif yang lokal sehingga hak cipta ada di bangsa Indonesia baik di sisi individu atau perusahaannya.
  • Strategi inovatif dan kreatif lain untuk menjaga nilai import ini.

Sehingga dengan pertimbangkan optimasi atas ekspor terhadap impor akhirnya berdasarkan pertimbangan menjaga hubungan dengan sesama negara tetangga. Kita bantu pemahaman yang sama juga akan hal ini, dengan demikian sesama tetangga yang berdekatan negara ASEAN ini akan tercipta hubungan antar negara, kelompok dan global yang Win-win, saling menguntungkan semua pihak.

Kepemimpinan dari Generasi Muda

Ini merupakan pola pikir dan pandangan baru yang segar. Untuk penulis sendiri dirasakan yang bisa sebagai agen perubahan ini adalah usia atau generasi muda. Para generasi lebih senior di atas 40 tahun sebagai konseptor dan teladan yang membuka jalan ke depan, selanjutnya generasi muda usia di bawah 40 tahun bahkan di bawah usia 30 tahunlah yang memulai.

Jadi jika pola pikir, tata nilai dan konsep berkesinambungan ini di terapkan dan dimatangkan tersu bersama bukan tidak mungkin kita akan mendapatkan tata kehidupan yang membahagiakan di lingkungan lokal negara Indonesia, antar negara seperti ASEAN, Asia, kelompok lain  atau global.

Jadi dengan adanya AFTA merupakan tantangan bersama negara ASEAN dengan bijak untuk mendapatkan suatu tata kehidupan win-win diantara semua yang menumbuhkan spirit kebersamaan saling bersinergi.

Semoga pandangan penulis ini bisa menjadi sumbangan kecil agar AFTA bisa disikapi lebih bijak dari kacamata global tetapi tetap menularkan aura positif atas pembangunan jiwa dan raga diri, keluarga, sesama dan bersama dengan alam dimulai dari ideologi bangsa Indonesia tercinta Pancasila.

sumber : wikipedia

http://www.yuswohady.com/2012/11/17/bonus-demografi/

http://www.bps.go.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun