Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Imlek diartikan sebagai berikut :
imlek /im·lek/ /imlék/ n penanggalan Cina berdasarkan peredaran bulan
Tahun Baru Imlek di tahun 2015 jatuh pada tanggal 19 Februari 2015, bertepatan dengan tahun baru Imlek 2566. Tiap tahunnya tahun baru Imlek jatuh antara tanggal 21 Januari sampai 20 Februari.
Selama tahun 1968 sampai 1999, di Indonesia dilarang segala hal yang berbau Tionghoa, di antaranya Imlek. Inpres nomor 14 tahun 1967 jaman rezim Orde Baru Presiden Soeharto membatasi budaya Tionghoa. Namun demikian tetap mengijinkan perayaan Imlek, adat istiadat, dan budaya tionghoa namun diselengarakan hanya di rumah keluarga tionghoa dan di tempat yang tertutup.
Kebebasan merayakan tahun baru Imlek mulai di jaman GusDur dengan mencabut Inpres dimaksud dan melalui Keppress Presiden Abdurrahman Wahid Nomor 19/2001 tanggal 9 April 2001, meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultatif (hanya berlaku bagi mereka yang merayakannya). Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional oleh Presiden Megawati Soekarnoputri mulai tahun 2003.
Budaya Tahun Baru Imlek
Ternyata ada fenomena yang penulis pun baru mengetahui sekitar budaya tahun baru imlek yang dirangkum dari berbagai macam sumber :
- Pada saat Tahun Baru Imlek, keluarga Tionghoa menyantap makanan dominan berbahan dasar Mie seperti pangsit di Tiongkok Utara. Sedangkan di Tiongkok Selatan, dirayakan dengan menyantap ronde dan kue keranjang. Sehubungan di Indonesia, Tionghoa berasal dari Tiongkok Selatan maka makanan kue keranjanglah yang dominan. Kue keranjang, bermakna semoga makin tinggi atau asosiasinya adalah dengan makan kue keranjang akan makin banyak kemajuan di tahun baru ini.
- Saat Tahun Baru Imlek adalah saat tepat untuk berkumpul dengan keluarga, salah satu ritualnya adalah dengan makan bersama. Bahkan di Tiongkok tahun baru Imlek dirayakan 5 - 7 hari dengan menyisihkan dahulu soal pekerjaan dan berkumpul dengan keluarga. Mudik ke keluarga cukup diminati di negeri Tiongkok.
- Warna merah sangat dominan pada tahun baru Imlek. Menurut legenda dan mitos, Nian adalah raksasa pemakan manusiadan merusak barang yagn ada dari pegunungan atau bawah laut. Ternyata Nian takut akan warna merah, suara dan api. Di Tiongkok menjadi satu tradisi pada tahun baru Imlek, menyalakan kembang api, membakar petasan dan memakai warna merah serta menggantungkan lentera dan gulungan kertas di jendela dan pintu dengan warna merah dalam arti tahun baru imlek berarti "menyambut tahun baru" dan "mengusir Nian" makhluk aneh tersebut.
- Sehubungan di Tiongkok jaman dahulu kehidupan sangat sederhana, baju jarang berganti. Maka pada tahun baru Imlek kesempatanlah bisa berganti baju sehingga pada tahun baru Imlek membeli baju baru.
Budaya Imlek di Indonesia
Tahun Imlek tidak hanya merambah kota-kota dengan penduduk Tionghoa terkonsentrasi di beberapa lokasi, namun sekarang perayaan tahun baru Imlek sudah dalam skala nasional dengan siaran TV, radio, media sosial, media cetak dan kegiatan off line yang merayakan tahun baru Imlek di mana-mana.
Berikut beberapa Kegiatan Tahun Baru Imlek yang biasanya diselenggarakan di Indonesia