Mohon tunggu...
Ib Prabowo
Ib Prabowo Mohon Tunggu... Administrasi - Perorangan

Twitter @iggybp IG @iggybw

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Imlek

1 Maret 2015   23:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:18 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


  • Tahun Baru di Indonesia sejak 2003 merupakan hari libur nasional.
  • Dominan memakai baju merah, memasang lentera merah dan menyalakan kembang api. Di rumah, area banyak penduduk Tionghoa dan di are publik dominan akan warna merah.
  • Ritual makan bersama dilakukan oleh warga Tionghoa yang merayakan Imlek dengan keluarga dan sahabat, baik di rumah atau di restoran dan mall.
  • Kue keranjang laris manis dijajakan dan menjadi penanda masa tahun baru Imlek sedang berlangsung.
  • Khusus yang merayakan biasanya kegiatan berlangsung sekitar 15 hari, banyak dilakukan doa pada hari Ceng Beng pada leluhur, maka biasanya anggota keluarga mengunjungi rumah anggota keluarga yang memelihara lingwei (meja abu) atau ke tempat penitipan abu. Sembahyang "King Thi Kong" yaitu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dilakukan did epan pintu menghadap langit lepas dengan menggunakan altar dilengkapi sesajian. Penutup adalah perayaan Cap Go Meh (Hokkien: 十五暝 Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam) pada tanggal 15 Imlek saat bulan purnama. Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan.
  • Pemberian Angpau, sejumlah uang ganjil dengan bungkus merah ada pada masa tahun baru Imlek ini. Pemberi yang telah berkeluarga dan penerima yang belum berkeluarga, jumlahnya tergantung pemberi dan diharapkan tidak dibuka pada saat pertemuan keluarga berlangsung. Menurut mitos, pemberian angpau yang dahulu dengan mengikatkan koin warna merah adalah untuk mengusir energi negatif. Saat ini pemberian artinya mulai berubah.

Makna Imlek

Tahun Baru Imlek punya makna yang dalam. Semoga para warga Tionghoa yang merayakan kembali memperdalam makna tahun baru Imlek lebih dari kegiatan ritual yang rutin setiap tahun. Budaya umat manusia di dunia beraneka ragam, terutama di Indonesia budaya menjadi bagian kehidupan yang patut dilestarikan untuk dapat hidup lebih bermakna dan menjunjung budi keluhuran.

Sungguh suatu hal yang indah jika hidup dengan tulus tiap hari, penuh rasa syukur akan tiap hari dan hari penuh berkah.

Selamat Tahun Baru Imlek semoga makin hidup bermakna, bersyukur, makin sejahtera, makin sehat selalu dan makin menjadi manusia sejati.

Salam


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun