Setelah sampai di rumah masing- masing mereka langsung istirahat karena kegiatan yang cukup menguras energi tadi disekolahan.
Dua minggu kemudian tiba saatnya pengumuman kelulusan, Hindia dan Baskara berharap dengan berdoa agar bisa lulus bersamaan, saat diumumkan mereka berdua lulus dan Hindia menjadi lulusan dengan nilai terbaik, tentu itu menjadi kabar gembira untuk Hindia, namum Baskara lulus dengan nilai sangat rendah. Walau begitu tujuan mereka untuk lulus bersamaan sudah tercapai.
Setelah satu bulan berlalu mereka mulai mencari SMA untuk calon sekolahnya nanti, SMA Mutiara Hitam yang terletak tidak jauh dari rumah Baskara dan merupakan SMA unggulan dan favorit. Saat mereka mendaftar di SMA Mutiara Hitam ternyata sekolah itu menggunakan sistem ZONASI yang dimana itu sangat menguntungkan untuk Baskara sedangkan Hindia dirugikan karena rumahnya jauh dari sekolah tersebut.
Setelah beberapa hari melakukan seleksi berkas dan segala macam tibalah saat pengumuman dimana Baskara dengan nilai yang rendah lolos sedangkan Hindia dengan predikat nilai tertinggi dinyatakan TIDAK LOLOS.
Itu menjadi tanda tanya besar di benak Hindia, setelah tau alasan dia tidak lolos sedangkan Baskara lolos, dia sedikit kecewa dengan sistem pendidikan Zonasi ini, dimana justru sistem ini akan membunuh bibit berpotensi seperti Hindia ini, namun karena SMA Mutiara Hitam adalah sekolah Favorit dengan fasilitas yang memadai dan mendukung untuk kegiatan pembelajaran, Hindia tetap memaksakan untuk masuk ke SMA tersebut.
Hindia dengan terpaksa harus merogoh kocek yang lumayan besar untuk membeli BANGKU KOSONG di SMA Mutiara Hitam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H