Mohon tunggu...
Ibnu Wahyudi
Ibnu Wahyudi Mohon Tunggu... Administrasi - Salesman Militan dan Gerilyawan :)

Cara terbaik suatu karya bisa menjadi abadi adalah dengan 2 (dua) cara, pertama mewujudkannya, kedua menuliskannya. Jika kenyataannya tidak abadi, maka minimal niatkanlah agar bermanfaat untuk orang lain, maka karya mu akan abadi secara turun temurun dari zaman ke zaman. Jangan menilai orang dari menjadi apa dia nya saat ini, tetapi nilai lah seseorang dari menjadi apa dia nya suatu saat nanti, karena banyak orang dicemooh saat ini, tetapi menjadi orang besar saat nanti. Banyak orang yang sangat VISIONER, namun dipandang sebelah mata dan diremehkan. Semua pembuktian kebenaran tentang VISI seseorang ditentukan setelah VISI nya terwujud dan kita hanya bisa bilang: WOW, tahu gitu saya ikut dia dulu

Selanjutnya

Tutup

Money

Teknik Mengurangi Resiko Penolakan Dalam Penawaran (Part 5)

22 Oktober 2017   06:42 Diperbarui: 5 November 2017   16:01 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada total 36 teknik penawaran  yang sangat aplikatif di lapangan

Teknik Mengurangi Resiko Penolakan Dalam Penawaran -- Part 5

Pernahkah anda menawarkan sesuatu tetapi lebih sering ditolak daripada diterima? Entah anda berprofesi sebagai salesman, negosiator, motivator, pedagang, bahkan ibu rumah tangga pun menginginkan agar apapun yang ditawarkannya diterima atau setidaknya memperkecil resiko penolakan

5. Herds Mentality

Secara naluri alamiah, manusia memiliki kecenderungan untuk menyetujui sesuatu yang juga disetujui oleh pihak atau orang yang memiliki otoritas terhadap sesuatu itu

Waduh, mumet kan dengernya?

Bahasa sederhananya adalah kita akan cenderung setuju/membeli/menerima suatu produk entah barang atau jasa jika produk tersebut juga disetujui/dibeli/diterima oleh orang-orang yang terkenal (figur, sosok, tokoh, dll)

Pernah liat produk yg ada testimoni/kesaksian dari seorang artis terkenal? Nah, itu salah satu teknik penawaran yg akan memperkecil resiko penolakan

Kalau saya pernah liat rumah makan yang ada foto-foto artis sedang makan di situ bahkan pejabat negara juga sedang makan di situ

Kalau anda suka batu perhiasan, pasti anda pernah mendengar yang namanya BATU BACAN, batu yang semula harga nya cuman 100rb-an menjadi sampai 10jt-an hanya karena presiden kita inisial Susilo Bambang Yudhoyono (eh, ini mah bukan inisial he..he..he..) tertangkap kamera memakai batu jenis tersebut dan karena beliau presiden, media massa baik koran, elektronik, medsos, memberitakannya secara viral

Kenapa demikian? Ya karena itu naluri alamiah manusia yaitu akan jauh lebih percaya/lebih mudah untuk setuju jika sesuatu itu di endorse/direkomendasikan oleh orang terkenal/berpengaruh

Tetapi tidak harus selalu orang/tokoh terkenal, data statistik dan merek ternama  juga masuk dalam kategori ini. Intinya sesuatu atau seseorang yang dianggap memiliki otoritas terhadap sesuatu. Biasanya produk-produk MLM dan training jagonya bikin yang kayak beginian nih

Pernah dilakukan sebuah tes sederhana di Amerika terkait hal ini yaitu (maaf) celana dalam wanita

Tes pertama, celana dalam tanpa diberi merek ditawarkan sebagaimana adanya kepada setiap ibu rumah tangga. Hasilnya hanya 12,4% yang membeli celana dalam tersebut

Tes kedua, celana dalam diberi merek yang terkenal, hasilnya 34,8% yang membeli celana dalam tersebut

Tes ketiga, celana dalam diberi merek yang terkenal dan juga data statistik bahwa 8 dari 10 wanita memakai celana dalam ini, hasilnya 60,3% yang membeli produk ini

Tes keempat, diberi merek, data statistik, lalu ditambahi dengan direkomendasikan oleh dokter kulit dan kelamin, hasil nya naik menjadi 77,6%

Tes terakhir, diberi merek, data statistik, rekomendasi dokter, plus celana dalam ini dipakai oleh artis Britney Spears, hasil nya mencengangkan yaitu 96,4% yang membeli produk ini sisanya tidak membeli itupun karena sudah punya stock celana dalam alias baru beli dan sisa nya belum ada uang

Bahkan, sempat juga dilakukan tes di Indonesia, hanya celana dalam biasa seharga 50rb sebiji, ditawarkan ke sejumlah ibu rumah tangga, hasilnya 20,6% yang membeli

Lalu tes kedua dikatakan ini adalah celana dalam yang dipakai artis terkenal Indonesia, disertai dengan bukti-bukti valid, dan dibanderol dengan harga 250rb sebiji, hasilnya 66,3% yang membelinya.

Lihat? Bahkan meskipun harga nya dinaikkan berlipat-lipat, hasil penjualannya tetap jauh lebih baik

Tentu juga keuntungan produsen menjadi berlipat

Menjual barang dengan "PERSEPSI" premium akan jauh lebih menguntungkan dari segi pendapatan dibanding produk abal-abal meskipun harganya murah

Jualan 100 unit mercedes benz S-class profitnya masih lebih baik dibanding jualan avanza 500 unit. Gak percaya? coba tanya sendiri ke produsen nya.

That's it, saya tahu anda bisa lebih kreatif lagi dibanding contoh-contoh saya. Hanya masalah jam terbang dan latihan yang akan membuat anda semakin ahli dan master.

Kombinasikan berbagai teknik, jangan hanya 1 atau 2 teknik, maka akan memperbesar kemungkinan anda untuk selalui disetujui/diterima oleh siapapun, termasuk oleh atasan anda.

Terkadang segala sesuatu terlihat susah dan sulit alias selalu ditolak itu hanya karena kita tidak tahu teknik nya. Diluaran sana banyak orang-orang yang sangat terlatih yang membuat anda tidak sadar dan mau tidak mau mengatakan YA, OKE, SETUJU.... Bukan hipnotis, melainkan teknik penawaran yang super

Teknik yang lain, ikuti terus artikel saya, jangan lupa follow atau comment ya... Thanks

Artikel saya yang lain, klik DISINI

 Salam Ibnu Wahyudi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun