Bismillah RR.
Alloh Swt menjadikan Kanjeng Nabi Muhammad Saw, memiliki pribadi yang luhur, dan menjadi teladan yang sempurna bagi umat manusia.adapun salah satu "Misi" Alloh Swt mengutus Kanjeng Nabi Muhammad Saw adalah untuk menyempurnakan akhlak umat manusia.hal ini tergambar dalam hadist Nabi Saw yang berbunyi :
"Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak"
Selain ada yang sudah disabdakan oleh Rosululloh Saw sendiri tentang mandat dari Alloh Swt diatas, Alloh juga menyatakan didalam al-Qur'an bahwa beliau memang memiliki akhlak yang agung dan pantas, bahkan harus menjadi tauladan umat manusia, khususnya umat Islam.
Ketika ibunda A'isyah r.ha ditanya oleh Hisyam bin Amir ra tentang bagaimana akhlak Rosululloh Saw, maka ibunda A'isyah r.ha berkata :Â
"Bukankah engkau sering membaca al-Qur'an ?, beliau ra menjawab:"Ya", ibunda A'isyah r.ha berkata: akhlak Rosululloh Saw adalah al-Qur'an". (Hr.Muslim).
Pun dengan apa yang yang dikatakan oleh Sayyidina Ali ra ketika ada orang badui yang bertanya tentang budi pekerti Rosululloh Saw.adalah seseorang suku badui yang ingin mengetahui akhlak Rosululloh Saw seperti apa, sehingga para sahabatnya sangat bersedih ketika Kanjeng Nabi Muhammad Saw meninggal dunia.
Ketika orang badui itu menanyakan kepada Sahabat Umar ra dan Sahabat Bilal ra, si badui merasa heran mengapa kedua sahabat Kanjeng Nabi tersebut tak sanggup menceritakan akhlak Kanjeng Nabi Saw, tapi malah kedua Sahabat Kanjeng Nabi tersebut menangis dan berlinang air mata menggenang kebaikan Beliau Saw.
Akhirnya si badui menemui Sayyidina Ali ra, orang badui tersebut berkata:"wahai Ali, tolong ceritakan padaku tentang akhlak Kanjeng Nabi Muhammad Saw, sehingga orang-orang tidak sanggup menceritakan kebaikan Beliau Saw".Sayyidina Ali ra kemudian balik bertanya kepada si badui tersebut:
"Sekarang, ceritakan padaku bagaimana keindahan dunia padaku".orang badui tersebut menjawab:"maaf Ali, saya tidak sanggup menceritakan keindahan dunia ini".Sayyidina Ali ra menjawab kembali:"Begitu pun akhlak Rosululloh Saw, tak seorang pun yang sanggup menceritakan kebaikan budi pekerti Kanjeng Nabi Muhammad Saw".
Pancaran akhlak Kanjeng Nabi Muhammad Saw telah nampak sejak muda, bahkan sebelum dibi'tsah menjadi Nabi.misalnya gelar "al-Amin" yang diberikan oleh kaum Quraish kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw, menunjukkan bahwa akhlak Beliau Saw luar biasa bisa dipercaya.
Sifat jujur dan amanah itulah yang menjadikan Kanjeng Nabi Muhammad Saw, sosok yang dipercayai oleh Ibunda Khodijah r.ha(sebelum menjadi istri Kanjeng Nabi Muhammad Saw) dalam mitra bisnis.maka Ibunda Khodijah r.ha mempercayakan banyak hal yang berhubungan dengan perdagangan kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw.karena akhlak yang luhur itu pulalah Ibunda Khodijah r.ha tertarik dengan Kanjeng Nabi Muhammad Saw.
Sahabat Anas bin Malik ra membeberkan bukti bahwa Rosululloh Saw adalah manusia yang paling bagus akhlaknya.bagaimana sahabat Anas ra tidak memberi sanjungan yang demikian, sementara sahabat Anas ra telah berkhidmat pada beliau sejak usia 10 tahun dan terus menyertai beliau selama 9 tahun, dan tidak pernah sekalipun ia mendapat hardikan dan kata-kata kasar dari Kanjeng Nabi Muhammad Saw.
"Aku berkhidmat kepada Beliau ketika safar maupun tidak, demi Alloh terhadap sesuatu yang terlanjur aku lakukan, Beliau tidak pernah berkata "kenapa engkau lakukan hal tersebut demikian ?", sebaliknya, bila ada sesuatu yang belum aku lakukan, tidak pernah Beliau berkata "mengapa engkau tidak melakukan demikian?".
Akhlak lain yang diteladankan oleh Kanjeng Nabi Muhammad Saw, adalah penghormatan yang luar biasa kepada orang-orang yang barangkali tidak dianggap penting, misalnya dengan seorang wanita yang sering membersihkan Masjid Nabawi.ketika Kanjeng Nabi Muhammad Saw tidak melihatnya lagi beberapa hari dan Beliau menanyakan perihalnya kepada para sahabat, maka disampaikannya kepada Beliau Saw bahwasannya wanita tersebut telah meninggal dunia, sontak beliau bersabda:
"Mengapa aku tidak diberi tahu kalau ia meninggal dunia?, aku pasti ikut dalam sembahyang jenazahnya", dan Beliau Saw menambahkan:"barangkali kalian tidak memandangnya cukup penting karena ia miskin, anggapan itu salah, sekarang bawalah aku ke kuburnya", kemudian Beliau Saw pergi ke kuburnya dan berdo'a untuk wanita itu.
Itulah pancaran akhlak Kanjeng Nabi Muhammad Saw yang sangat luhur, akhlak yang menjadikan orang tertarik dan betah bersama Beliau Saw.
Shollu alaih...
Alhamdulillahi Robbil 'alamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H