Layaknya fenomana gunung es. Semua kabar buruk itu adalah yang tampak di permukaan. Informasi yang sampai di indera dengar kita sangat mungkin jumlahnya terlalu sedikit daripada realita yang sebenarnya. Bagaikan fenomena bola salju, apabila tidak segera dicarikan solusi jitu, maka akan semakin membesar seiring menggelindingnya bola masalah tersebut
Ilmu, Pembinaan dan Takwa
Saat ini perkembangan zaman sungguh luar biasa, apabila tidak didukung dengan adanya ilmu, moral dan usaha yang keras serta doa, kehidupan kita akan terbelenggu dengan kehidupan hedonis, materialistis dan pragmatis. Akan dibawa ke manakah nantinya para pemuda Indonesia apabila sudah menjadi penimat gaya hidup serba boleh (permisif) itu?
Tidak ada cara lagi selain kita harus kembali ke ajaran agama. Tidak ada cara lain kecuali harus pro aktif dalam memperbaiki diri dan masyarakatnya. “Demi Allah, Sesunggahnya kehidupan pemuda haruslah dengan ilmu dan ketakwaan. Jika tidak ada keduanya dalam diri mereka, maka tidak berartilah kehidupannya.”
Demikian sedikit dari bagian nasehat seoarang ulama besar yang memiliki mazhab paling banyak digunakan di negeri ini, yaitu Imam Syafi’i kepada para pemuda kapan dan di manapun jua. Dalam antologi puisinya ia juga bersenandung “Siapa yang tidak mau ta’lim (membina) pada masa mudanya, maka takbirkan kepadanya empat kali takbir. Karena sejatinya ia telah mati (sebelum mati)”
Semoga 85 tahun Sumpah Pemuda, pemuda Indonesia, baik yang sebagai pelajar, mahasiswa, anggota legislatif dan wiraswasta serta lintas profesi lainnya mampu tampil untuk menjawab tantangan bangsa.
Semoga saat ini 28 Oktober 2013, pemuda Indonesia adalah pemuda yang memiliki ketakwaan kepada Tuhannya dan juga memiliki kecakapan intelektual yang dapat didayagunakan.
Hal ini selaras dengan keinginan Hasan Al Banna dalam risalat “Dakwatuna Fii Thaurin Jadid” atau “Dakwah Di Era Baru” beliau berseru “Kami menginginkan jiwa-jiwa yang hidup, kuat dan tegar. Hati-hati yang baru dan berkibar-kibar. Emosi-emosi yang membara dan menggelora dan ruh-ruh yang memiliki obsesi, visi jauh ke depan yang merenungkan teladan dan tujuan-tujuan yang mulia”. Semoga. Selamat memperingati hari sumpah pemuda. Wallahua’lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H