seperti hal nya yang terjadi di berbagai wilayah, ada  pula ziaroh  sebagai rasa ta'dzim (penghormatan) kepada para Mu'assis (pendiri) Perguruan Islam Pondok Tremas, yang dilakukan oleh para santri di Maqbaroh Gunung Lembu setiap ba'da ashar, disetiap hari kamis dan jumat sekitar 350 meter dari kompleks pondok dan terletak di bukit di desa semanten (pinggiran kota pacitan).
Namun  Pondok Tremas memiliki tradisi unik yang telah berlangsung selama ratusan tahun, yaitu setiap santri baru "diusahakan berangkat" untuk melakukan ziarah rutin ke Maqbaroh Gunung Lembu selama 41 hari berturut-turut tanpa putus. Suatu kegiatan yang kelihatannya mudah dan sederhana, namun dalam pelaksanaannya sangat sulit untuk mencapai tujuan ideal dari tradisi ini, selalu saja ada kendala seperti hujan, tertidur, dll.
Makanya santri senior biasanya suka membantu dengan selalu mengingatkan bahkan menunggu atau jalan-jalan keliling kampung agar tidak ketiduran. Hal ini bisa dikatakan sebuah ujian dengan makna yang sangat dalam untuk menguji keikhlasan dan keteguhan hati para santri Pondok Tremas itu sendiri.
5. NGENDIL BERJAMA'AH
merupakan tradisi favorit santri Tremas setiap menyambut acara-acara kemeriahan tertentu di Pondok Tremas. bentuknya bisa bermacam-macam sesuai dengan situasi dan keadaan acara, ada yang berkelompok dg sekelas, sekomplek asramanya, dan lain sebagainya, dengan minat bakat kepentingannya masing masing. Malam 1 sebagai malam puncaknya. Di malam berkabung atau di penghujung tahun, acara ini dihadiri seluruh santri putra dan santri putri secara bersama-sama di komplek pondok, dengan berbekal sederhana yaitu pelepah pisang yang menjadikan komplek pondok tremas seperti layaknya dapur umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H