Mohon tunggu...
ibs
ibs Mohon Tunggu... Editor - ibs

Jika non-A maka A, maka A

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Grup D Euro 2020: Akankah Ini Menjadi Tahun Tiga Singa?

7 Juni 2021   20:07 Diperbarui: 8 Juni 2021   11:37 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain nama besar, Timnas Inggris memang memiliki segudang pemain top dunia.  Tapi ini hanyalah kalkukasi di atas kertas. Krosia, Ceko, dan Skotlandia siap jegal tim Tiga Singat itu.

60 tahun lalu sejak kompetisi ini digelar, tak sekalipun Timnas Inggris mampu membawa trofi Piala Eropa ke rumah mereka. Prestasi terbaiknya hanyalah menang dalam perebutan posisi ke-3.

Pada ajang Piala Dunia pun demikian. Mereka hanya sekali berhasil juara. Itu pun terjadi untuk pertama dan terakhir pada 1966---usai mengalahkan Jerman Barat di final.

Para penggemar hingga pundit mulai mencari dalih atas prestasi Timnas Inggris. Padatnya kompetisi Liga Inggris adalah yang paling sering dijadikan kambing hitam lantaran para pemain sudah kelelahan saat menjalani kompetisi internasional.

Pendapat seperti itu sah-sah saja disuarakan. Namun, Simon Kuper dan Stefan Szymanski, dalam bukunya berjudul Soccernomics, memiliki pendapat berbeda.

Simon dan Stefan menilai permasalahan dalam persepakbolaan Inggris lebih karena para pemain Timnas Inggris didominasi oleh kelompok sosial tertentu, dan semakin mengerucut kepada kelas pekerja atau buruh.

Permasalahan lainnya, para kaum buruh ini memandang bahwa sepak bola adalah sesuatu kegiatan yang bisa dipelajari sembari melakukannya, ketimbang dipelajari dengan bimbingan para pendidik yang menyandang ijazah, dalam hal ini adalah pelatih sepak bola. Dengan kata lain, mereka antipendidikan. (Baca selengkapnya di sini)

Kendati demikian, publik Inggris---mungkin juga penggemar di Indonesia---akan selalu menaruh harapannya dalam tiap ajang yang digelar.

Tahun ini mereka sangat optimis melihat tim kesayangan berlaga hingga dengan keluar sebagai jawara. Tidak berlebihan, keadalaman skuat yang mumpuni plus sang juru cetak gol, Hary Kane, tengah dalam kondisi terbaik.

Kane, selain menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Inggris, dia juga menjadi top skor pada kualifikasi Piala Eropa kali ini dengan raihan 12 gol.

Lalu, akankah ajang ini menjadi sejarah baru bagi Timnas Inggris?

Baca juga: Grup A Euro 2020: Adu Tangkas Kuda Hitam

Kroasia

Tampil apik dan keluar sebagai runner-up pada Piala Dunia 2018, membuat Kroasia menjadi salah satu calon kuat tim yang akan lolos ke fase selanjutnya dari grup D Piala Eropa 2020.

Sang pelatih, Zlatko Dadic, sudah merilis 26 nama anak asuhnya. Tidak banyak jauh berbeda dari Piala Dunia lalu. Sejumlah pemain kaya akan pengalaman seperti Ivan Pelisic hingga Luca Modric masih dipercaya pelatih berusia 54 tahun tersebut.

Meski begitu, Kroasia memiliki hasil pertandingan kurang baik belakangan. Sejak September 2020 hingga Juni 2021, dari 13 pertandingan mereka hanya berhasil meraih empat kemenangan, dua seri, dan sisanya kalah. Terakhir mereka kalah dari Belgia 0-1 pada laga persahabatan kemarin, Sabtu (06//06/2021).

Baca juga: Grup B Euro 2020: Tidak Salah Jagokan Belgia, tapi Tim Lain juga Oke

Skotlandia

Tim serumpun dengan Inggris ini berhasil keluar dari lubang jarum saat kualifikasi Piala Eropa 2020. Pasalnya dari 10 pertandingan kualifikasi, mereka hanya mampu meraup 15 poin. Namun beruntung, mereka mampu menuntaskan laga play-off dengan maksimal.

Sepanjang sejarah, mereka terhitung baru tiga kali mengikuti kompetisi. Pada, 1992, 1996, dan 2020. Dari catatan itu saja jelas Skotlandia tim yang minim pengalaman.

Satu-satunya modal bagi Andrew Robertson dkk. adalah bermain konsisten seperti mereka tampil UEFA Nation League.

Di sana, Skotlandia tampil cukup baik di Grup 2, sebagai runner-up. Meski, belum berhasil lolos promosi ke Liga A.

Ceko

Meski namanya tidak terlalu menonjol, Ceko sebenarnya nyaris tak pernah absen tampil di Piala Eropa. Prestasi terbaiknya adalah melaju ke perempat final pada 2012 dan semifinal pada 2004 silam.

Rentetan hasil gemilang pun mereka banyak peroleh, terutama sepanjang 2020 kemarin. Mereka berhasil memenangkan lima dari delapan pertandingan.

Dan, pada ajang kali ini, mereka siap untuk membuat kejutan.

Jadi, siapakah yang Anda jagokan dari grup ini?

Baca juga: Grup C Euro 2020: Siapa Temani Tim Negeri Kincir Angin?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun